Twitter merupakan sebuah platform yang memberikan akses kepada penggunanya untuk saling terhubung dan berbagi cerita melalui cuitan-cuitan atau Tweet, dimana saja dan kapan saja. Sebab, Twitter kini merupakan platform sosial media yang sangat ramai digunakan, Twitter bisa juga dijadikan sebagai medium untuk berjualan, promosi, bahkan untuk sekedar meminta tolong akan suatu hal. Bicara soal berjualan melalui media sosial, ini pastinya merupakan hal yang cukup umum. Namun, saat ini istilah 'Twitter, please do your magic!' kerap kita temukan di berbagai cuitan para pengguna Twitter yang ditujukan kepada netizen untuk melakukan aksi retweets dan likes-nya.
Fitur retweet itu sendiri dilakukan untuk mengunggah ulang cuitan pengguna lainnya, sehingga para pengikut atau para pengguna lainnya dapat melihat tweet tersebut tanpa harus mengikuti pengguna utama. Jadi, dapat kita bayangkan berapa banyak audiens dari sebuah postingan apabila di-retweet lebih dari seribu orang, kan? Semakin banyaknya retweet dan likes yang didapatkan oleh satu tweet, maka unggahan tersebut bisa dikatakan menjadi viral di Twitter karena tweet tersebut sudah merambat ke berbagai pengguna dari berbagai tempat.
Banyak hal viral yang sempat membuktikan bahwa Twitter benar-benar merupakan sebuah ruang atau medium yang cukup luar biasa. Salah satu bukti dari kekuatan dari media sosial ini yang sempat menggegerkan publik adalah ditemukannya seorang anak laki-laki yang hilang selama 5 tahun, namun dalam kurun waktu kurang dari 24 jam, anak tersebut ditemukan berkat bantuan retweet pengguna Twitter.
"TWITTER PLEASE DO YOUR MAGIC!!! Di sini gua mau coba cari adik gua yang udah hilang beberapa tahun. Terakhir ada di rumah itu sekitar tahun 2015/2016. Kita udah coba cari ke mana-mana, bahkan udah lapor polisi juga, tapi tetap nggak ada hasilnya. Sebenarnya kita juga udah nyerah, karena nggak ada petunjuk sama sekali."
Cuitan tersebut dibuat oleh Nathan, seorang warga pengguna Twitter dengan tujuan untuk mencari adiknya yang bernama Yehezkiel Freddy Paulus, atau lebih akrab dipanggil Eskil yang telah lama hilang. Eskil yang merupakan seorang anak tunawicara, dikabarkan menghilang dan tidak kembali lagi ke rumah kediaman orang tuanya di daerah Jakarta Selatan pada 2015/2016 silam. Nathan juga sempat menceritakan bahwa setelah adiknya menghilang, ia dan keluarganya berusaha untuk menemukan kembali adiknya hingga melapor ke pihak kepolisian.
"Dia tunawicara, namanya Yehezkiel, biasa dipanggil Eskil. Tolong siapapun yang pernah lihat dia atau tahu keberadaannya bisa DM gua. Sebelumnya makasih banyak," lanjutnya.
Keluarga Eskil sudah cukup putus asa dalam pencarian karena faktor disabilitas Eskil yang diduga membuatnya untuk sulit ditemukan. Namun takdir berkata lain, karena salah satu pengguna Twitter, Puji Setiawan, menaruh balasan di bawah Tweet milik Nathan sekaligus mengunggah foto anak laki-laki yang mirip dengan Eskil. Benar saja, foto anak laki-laki yang diunggah oleh Puji Setiawan itu adalah adik dari Nathan yang sudah hilang selama 5 tahun. Dikabarkan bahwa ternyata Eskil selama ini tinggal di sebuah panti asuhan. Sungguh sebuah cerita yang sangat mencengangkan para netizen, hilangnya seorang anak selama 5 tahun dengan mudahnya ditemukan oleh warga Twitter dalam kurun waktu 24 jam saja.
Meskipun kasus Eskil ini hanyalah salah satu dari sekian banyak kasus yang terselesaikan oleh kekuatan netizen dan media sosial dari seluruh penjuru dunia, pelaporan orang hilang memang semestinya diserahkan kepada lembaga yang berwenang terlebih dahulu. Salah satu contoh lembaga di Indonesia yang sudah berhasil membantu banyak keluarga untuk menemukan sanak saudaranya yang hilang adalah BAZNAS yang baru saja meluncurkan aplikasi terbarunya Cari Temu, sebuah program pencari orang hilang.
Pada saat ini, Cari Temu dari BAZNAS sudah berhasil menemukan 41 orang hilang dari banyaknya laporan yang masuk. Namun, apabila segala upaya yang melibatkan berbagai wewenang sudah dilakukan dan kunjung belum ada hasilnya juga, orang-orang cenderung akan langsung menggunakan sosial media dalam hal penyebaran informasi terkait orang hilang dan salah satu platform yang sering digunakan terutama untuk generasi muda adalah Twitter.
Kisah Nathan yang mencari adiknya ini hanyalah satu dari sekian banyaknya cerita mengenai pertolongan yang diberikan oleh warga Twitter dengan kekuatan retweet, reply dan juga like. Jadi, dapat disimpulkan bahwa media sosial kini bukanlah hanya tempat untuk bersenang-senang atau flexing saja, tapi juga bisa menjadi wadah yang sangat efektif untuk saling terhubung, berbagi cerita, dan berbagi informasi.
(DIP/DIR)