Interest | Home

Semua Harus Tahu, Semua Harus Makan di RM.Fariz

Selasa, 20 Aug 2024 08:22 WIB
Semua Harus Tahu, Semua Harus Makan di RM.Fariz
Semua Harus Tahu, Semua Harus Makan di RM.Fariz/ Foto: CXO Media/Timotius Manggala
Jakarta -

Blantika kuliner lokal memiliki satu kategori tersendiri ketika membicarakan makanan yang identik dengan gaulnya skena Jaksel. Kita tidak bisa menutup mata terhadap fenomena viralitas yang membuat semua tempat makan berlomba-lomba memainkan strategi marketing terbaiknya, lalu masyarakat akan termakan dengan sendirinya. Namun sehebat-hebatnya pemasaran yang diolah sedemikian rupa, tetap ada poin utama yang wajib diperhatikan; yakni tingkat kenikmatan dalam sajian menu penuh keunikan. Hal tersebut dibuktikan oleh RM.Fariz yang terletak di compound space Taka House, Bintaro.

Kabar tentang rumah makan ini sudah terdengar dari beberapa bulan lalu setelah terhitung sering mengunjungi Warpopski di bilangan Tebet. Citra dari tempat yang dibangun oleh Ryan Riyadi alias Popo ini memang berbeda. Varietas menu dengan pilihan jenis proteinnya, ukuran porsi yang tidak main-main, serta rasa yang sebanding dengan nominal yang dibayarkan menjadi alasan kenapa antrian mengular sering terlihat setiap datang ke Warpopski.

Melihat pergerakan Warpopski yang sudah konsisten bertahun-tahun ternyata dipandang sebagai peluang untuk membuka "cabang" dengan entitas berbeda di wilayah yang dinilai sepi. Dari cerita di atas, akhirnya terbukalah RM.Fariz yang terlihat sebagai perkongsian Popo dengan beberapa nama lainnya seperti Gilang Gombloh.

Mengakui diri sendiri sebagai pecinta Warpopski membuat perasaan ingin mencicipi apa yang ditulis di dalam buku menu RM.Fariz menjadi semakin tinggi. Setelah melakukan test drive lewat delivery Nasi Lidah Bumbu Madura mereka yang cukup memorable, akhirnya kesempatan untuk makan di tempatnya secara langsung dapat terwujud.

Kare Minang dan Cabe Ijo RM.Fariz yang Out of the Box

Nama rumah makan ini sudah menggelitik bagi siapapun yang datang ke sana karena diambil dari nama legenda hidup musik, Fariz RM. Sebuah kebetulan atau tidak, dari berita tentang sang musisi, ternyata ia sendiri juga tinggal di daerah Bintaro. Itulah kenapa RM.Fariz merupakan bentuk entitas born to be yang berdiri kokoh di wilayah tersebut.

Ditambah lagi attitude nyeleneh Warpopski yang sering memutuskan penjualan menu-menu andalan adalah satu bentuk anugerah bagi RM.Fariz sendiri. Walaupun antusiasme konsumen masih belum terlihat menyamai "cabang utama", namun setidaknya hidangan yang dihadirkan membuat mereka mau menempuh perjalanan ke Bintaro demi mencicipi olahan yang tidak bisa lagi ditemukan di Warpopski.

RM.FarizSajian RM.Fariz/ Foto: CXO Media/Timotius Manggala

Salah satunya sajian nasi dengan Bumbu Kare Minang yang sengaja "dilempar" Warpopski untuk disajikan RM.Fariz setelah hidangan Kare ala Jepang di rumah makan tersebut dihilangkan dari daftar menu. Keputusan untuk menikmatinya dengan protein lidah pun terpilih sebagai pecinta kare versi Warpopski, setelah sempat tergugah untuk mencoba varian Cabe Ijo dan Semur yang tersedia demi melengkapi sajian Bumbu Madura.

Saat sepiring Nasi Lidah Bumbu Kare Minang tiba di meja, tingginya nafsu untuk segera melahapnya benar-benar terasa. Bayangkan saja, kentalnya kuah bumbu menyirami banyaknya potongan lidah berbentuk kotak serta tambahan irisan wortel dan kentang yang seakan melambaikan tangan seraya memanggil untuk segera dinikmati. Ternyata penampilan yang menggugah selera mampu merepresentasikan cita rasanya.

Terasa perpaduan rempah-rempah yang sulit untuk dibedah satu per satu dengan tambahan aksen manis yang sejujurnya cukup jarang muncul. Kita tahu kalau Kare Minang itu sangat janggal untuk disajikan dengan rasa manis. Tapi untuk RM.Fariz yang sama cueknya dengan Warpopski, pakem bumbu yang sudah turun menurun tidak lagi menjadi persoalan karena poin paling penting adalah rasa yang tetap enak.

RM.FarizNasi Lidah Bumbu Kare Minang dan Telur Dadar Spesial Cabe Ijo/ Foto: CXO Media/Timotius Manggala

Ada suatu kebiasaan untuk membeli menu Telur Dadar Warpopski dengan varian bumbu lainnya sebagai pelengkap. Kali ini di RM.Fariz ada "rayuan" untuk mencicipi Telur Dadar Spesial yang diolah dengan gaya Talua Barendo ala tanah Minang serta didukung pilihan bumbu cabe ijonya. Lagi-lagi hadir perasaan kagum dari gambaran rasa cabe ijo yang wangi tapi sedikit dikalahkan dengan kesegaran tomat ijo untuk menemani tekstur crispy sang telur. Kalah bukan berarti mengurangi kenikmatannya karena cabe ijo yang disiram di atas telur dadar malah menjelma sebagai perpaduan yang lebih enak lagi. Jadilah nasi Padang versi RM.Fariz ketika digabungkan di atas piring bersama Lidah Kare Minang.

RM.FarizPangsit Goreng Ayam/ Foto: CXO Media/Timotius Manggala

Dua menu di atas hadir secara out of the box karena berhasil keluar dari komposisi bumbu yang sewajarnya kita makan di rumah makan lain. Hanya saja ada satu menu lagi yang akhirnya membuat penilaian terhadap RM.Fariz menjadi sangat tinggi. Pangsit goreng ayam berisi 6 pcs merupakan bentuk sempurna dari masakan rumahan yang selalu kita coba bikin sendiri dengan porsi lebih banyak daripada beli di luar. Setiap keping pangsit goreng ayamnya memiliki isian ayam yang sangat banyak, bahkan di luar dari apa yang pernah dibayangkan. Tidak perlu pakai embel-embel "porsi jumbo" atau "big size" karena kamu bisa mendapatkan pangsit goreng nan juicy ini dengan harga Rp25.000.

RM.Fariz melahirkan kesadaran bahwa rumah makan seperti ini harus didukung sepenuh hati tanpa perlu didasari endorsement yang lebih banyak diisi sandiwara. Kejujuran lewat setiap suapan membuat tempat ini sangat direkomendasikan untuk kalian kunjungi sesegera mungkin. Pemikiran itulah yang membuat ulasan tiga menu di atas menjadi bentuk kerja nyata demi memberitahukan kepada semua orang bahwa makanan di RM.Fariz memang seenak itu.

(tim/alm)

Author

Timotius P

NEW RELEASE
CXO SPECIALS