Dengan harga properti yang melambung tinggi, membeli rumah terasa seperti mimpi yang sulit digapai apalagi bagi generasi muda yang harus bertahan dengan gaji UMR. Ketika membeli rumah terasa sulit, alternatif lainnya adalah untuk mengumpulkan tabungan agar bisa membangun rumah sendiri. Tapi, di lahan perkotaan yang semakin padat dan terbatas, apakah membangun rumah masih bisa dilakukan? Tentu saja bisa! Salah satunya, yaitu dengan membangun rumah tumbuh.
Rumah tumbuh adalah hunian yang didesain agar pembangunannya bisa dilakukan secara bertahap. Tahapan pembangunan ini bisa disesuaikan dengan luas lahan yang tersedia dan juga budget yang dimiliki. Selain itu, rumah tumbuh juga bisa menjadi solusi masa depan apabila ada penambahan jumlah anggota keluarga.
Misalnya, saat ini kamu hanya memiliki lahan berukuran 24 m2 dan budget di bawah 1 miliar. Dengan desain rumah tumbuh, kamu bisa membangun terlebih dahulu rumah 1 lantai yang yang cukup untukmu dan keluarga. Lalu, di tahun berikutnya ketika kamu telah berhasil mengumpulkan modal, kamu bisa membangun area lantai 2.
Ada dua jenis rumah tumbuh, yaitu rumah tumbuh vertikal dan rumah tumbuh horizontal. Rumah tumbuh vertikal adalah rumah yang areanya diperluas ke atas sedangkan rumah tumbuh horizontal adalah rumah yang areanya diperluas ke samping. Tentunya, pemilihan antara rumah tumbuh vertikal maupun horizontal harus disesuaikan dengan jumlah lahan yang tersedia. Selain itu, pemilihan desain rumah tumbuh juga akan berpengaruh terhadap konstruksi hunian yang dibangun di awal. Lalu, apa saja yang harus dipersiapkan ketika hendak membangun rumah tumbuh? Berikut adalah tips-tipsnya!
Sesuaikan Desain dengan Luas Lahan
Pilih desain rumah tumbuh yang sesuai dengan ketersediaan lahan. Jika kamu memiliki lahan yang tidak terlalu luas, maka desain rumah tumbuh vertikal cocok untuk menjadi pilihan. Selain itu, kamu juga harus memastikan pondasi hunian sejak tahap awal pembangunan. Apabila kamu memilih rumah tumbuh vertikal, maka pondasi bangunan lantai 1 harus dibangun secara kuat agar di kemudian hari bisa menyangga lantai 2.
Rencanakan Untuk Jangka Panjang
Meski pembangunan dilakukan secara bertahap, pastikan kamu sudah menyiapkan rencana jangka panjang untuk tahap pembangunan di kemudian hari. Sedari awal, pastikan struktur bangunan sudah disiapkan dengan baik. Rencanakan juga pembangunan seperti apa yang akan dilakukan di masa depan, baik untuk menambah kamar tidur, ruang bermain, atau sekadar menambah area terbuka.
Perhitungkan Biaya Pembangunan
Oleh karena pembangunannya dilakukan secara bertahap, kamu juga memerlukan rencana finansial jangka panjang untuk bisa mewujudkan tahapan pembangunan rumah tumbuh. Sejak awal, buatlah perkiraan biaya untuk material, upah tenaga ahli maupun pekerja konstruksi, dan juga biaya renovasi bangunan. Jangan lupa, sediakan juga biaya cadangan apabila terjadi masalah teknis di tengah pembangunan.
Gunakan Jasa Kontraktor yang Profesional dan Terpercaya
Kualitas hunian sangat dipengaruhi oleh kualitas tenaga ahli yang mendesain dan membangunnya. Sebelum memilih arsitek atau kontraktor, pastikan kamu sudah menggali informasi terkait kualitas kerja mereka selama ini. Dengan memilih jasa yang terpercaya, kamu juga bisa berkonsultasi kepada mereka mengenai kondisi budget untuk pembangunan rumahmu.
Itu dia segala hal beserta tips-tips yang harus kamu ketahui mengenai rumah tumbuh. Meski lahan perkotaan semakin terbatas, tapi masih ada banyak alternatif hunian yang bisa kamu coba. Bagi kalian yang ingin membangun rumah, desain rumah tumbuh patut untuk dipertimbangkan!