Riuh olahraga lari di Indonesia benar-benar memuncak di tahun 2024. Selain telah menikmati banyak event marathon di sejumlah daerah, publik pecinta olahraga lari juga dibanggakan dengan pencapaian atlet lari Merah-Putih, Robi Syianturi, yang baru saja mengukir tinta emas.
Robi Syianturi berhasil mencatatkan namanya sebagai pemegang rekor nasional (rekornas) marathon, usai finish dengan catatan catatan waktu 2 jam 17 menit 16 detik saat mengikuti Valencia Marathon 2024, Spanyol (Minggu, 1/12/24).
Meski tidak keluar sebagai juara-bahkan menempati posisi 10 besar-catatan tersebut sudah cukup untuk menembus rekornas marathon berusia 27 tahun, yang sebelumnya dipegang mendiang pelari Indonesia, Eduardu Nabunome dari Pekan Olahraga Nasional (PON) XIV Jakarta tahun 1997, yang menorehan waktu 2 jam 19 menit 18 detik.
Bukan Rekor Pertama
Keberhasilan Robi memecahkan rekornas marathon merupakan pencapaian gemilang keduanya untuk dunia atletik tanah air. Sebelumnya, Robi juga sukses memperbaharui rekornas half-marathon milik Nabunome 1 jam 5 menit 43 detik (1997), usai finish dengan catatan 1 jam 4 menit 48 detik di Gold Coast Marathon 2024, Australia, bulan Juli lalu.
Dengan ini, Robi juga berhasil mengikuti jejak legendaris Nobunome, yang sama-sama mampu mencatatkan dua rekornas di satu tahun yang sama. "Saya sangat bersyukur atas pencapaian dan target yang berhasil saya raih tahun ini. Prestasi dan performa saya tercapai berkat dari dukungan penuh banyak pihak, yang terus memotivasi dan memberikan peluang untuk berkompetisi di berbagai ajang lari internasional," kata Robi.
"Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada PB PASI atas pembinaan yang konsisten terhadap para atlet, termasuk saya, sejak awal hingga saat ini," lanjutnya, yang juga didapuk sebagai atlet Asics Indonesia.
Pada dua momen pemecahan rekornas tersebut, Robi memang sepenuhnya didukung oleh Asics Indonesia. Di mana, ia sama-sama mengenakan sepatu Asics MetaSpeed Sky Paris Series.
HARAPAN MASA DEPAN
Berkat pencapaiannya, Robi Syianturi kini juga menjadi sosok pembawa harapan atletik bangsa ini di kancah atletik dunia. Terlebih, sebelum kehadiran Robi, Indonesia sendiri hanya bergantung pada kiprah pelari senior, Agus Prayogo, untuk nomor-nomor lari jarak jauh.
Untuk itu, Robi, yang kini baru menginjak usia 26 tahun, yang merupakan masa puncak seorang pelari, diharapkan bisa lebih banyak menyumbang prestasi bagi Indonesia di nomor lari jarak jauh. Apalagi, dirinya yang memulai karier lari pada nomor 5.000 dan 10.000 meter kini telah fokus beraksi di kelas marathon.
Di lain sisi, keberhasilan Robi mencatatkan rekornas marathon sesungguhnya turut terdukung oleh kelangsungan Valencia Marathon, yang selama ini dikenal sebagai ladang pemecah rekor. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti, memiliki rute yang amat kondusif, cuaca yang nyaman-sekitar 12-17 derajat celcius, hingga rentang elevasi yang stagnan 1-32 meter.
Secara tidak langsung, pencapaian Robi di salah satu ajang marathon bergengsi dunia ini juga diharapkan dapat memantik penyelenggaraan marathon dalam negeri agar bisa terlaksana secara lebih paripurna.
"Bedanya ikut race di luar [negeri] dengan di Indonesia mungkin lebih ke situasi yang ada di sepanjang trek. Di luar itu, publik domestiknya sangat suportif, rute clear tanpa kendaraan, dan seterusnya," kata Robi kepada CXO Media, menjelang PSRI bulan Juli 2024 lalu.
Dengan keberhasilan Robi mencatatkan rekornas marathon di ajang yang berstandar terbaik, Robi turut sempat mengharapkan, bahwa hal ini bisa pelan-pelan diterapkan di dalam negeri. "Saya harap kita bisa sama-sama memperbaiki kualitas ini agar para pelari bisa kian maksimal," sambungnya.
(RIA/tim)