10 November yang diperingati sebagai Hari Pahlawan menjadi panggung besar tim nasional futsal Indonesia dalam kompetisi Piala AFF Futsal 2024. Kiprah gemilang pasukan Hector Souto membawa mereka lolos ke babak final melawan Vietnam pada Minggu (10/11) kemarin. Digelar di Thailand yang menjadi raja futsal Asia Tenggara, Indonesia akhirnya berhasil meraih gelar juara kedua dalam sejarah lewat penampilan yang menawan.
Vietnam dikalahkan dengan dua gol yang diciptakan pada babak pertama dan babak kedua dalam skema berbeda. Gol pertama yang dicetak M Syaifullah berasal dari strategi sepak pojok yang membuat para pemain Vietnam kebingungan untuk menghalaunya. Sedangkan gol kedua dimulai dari kemelut dari taktik power play Vietnam yang mampu digagalkan, hingga membuat Rizki Xavier bisa melepaskan tembakan pelan namun terarah menuju gawang yang sudah ditinggal sang kiper.
Permainan timnas futsal Indonesia memang terasa berbeda pada kompetisi kali ini. Souto sukses meracik taktik yang tidak hanya mementingkan gol demi gol saja, namun juga keteraturan posisi pemain; kesabaran dalam membuka peluang; hingga positioning yang tepat untuk membuat lawan tidak bisa menyerang secara leluasa.
Hasilnya terlihat jelas dari pertandingan melawan Thailand dalam babak semifinal. Melawan tuan rumah yang sudah terbukti sangat jago ini membuat timnas bermain cenderung bertahan. Mereka secara sabar mencari waktu tepat untuk pressing dan merebut bola. Tidak ada permainan yang terburu-buru karena cara seperti itu hanya akan menjadi lumbung blunder.
Lagi-lagi counterattack menjadi senjata paling ampuh dari timnas ketika meraih gol pertama, padahal sepanjang pertandingan terus ditekan. Selanjutnya, langsung gol demi gol mengalir tanpa harus menguasai bola terlalu lama. Di sisi lain, Thailand cenderung frustrasi hingga mereka akhirnya kalah 5-1 dan gagal mempertahankan tren juara dalam sembilan gelaran terakhir.
Futsal Juara, Sepak Bola Diharapkan Hal Sama
Euforia menyaksikan timnas futsal menjadi juara di panggung Asia Tenggara membuat kita semakin optimis, bahwa olahraga ini bisa semakin mengharumkan nama Indonesia di panggung yang lebih besar. Bahkan Indonesia sudah terpilih menjadi tuan rumah Piala Asia Futsal 2026, yang artinya kita sudah otomatis lolos ke babak grup.
Kalau timnas futsal sudah berhasil membanggakan, maka kini waktunya timnas sepak bola Indonesia yang harus mengikutinya. Beberapa hari lagi, mereka akan melanjutkan perjuangan dalam babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Jepang dan Arab Saudi.
Kedua pertandingan tersebut sama-sama digelar di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan dengan antusiasme penonton yang sangat menggila. Bayangkan, orang-orang yang selama ini tidak peduli dengan sepak bola pun niat untuk war tiket demi melihat Tom Haye cs. Belum lagi sistem wajib membuat Garuda ID demi membeli tiket tidak sampai menurunkan niat mereka semua. Jadi, kalau sudah begini, maka hasil manis sangat diharapkan bisa mengikutinya.
Namun kita harus tetap membumi. Lawan yang dihadapi adalah negara langganan masuk Piala Dunia. Belum lagi materi pemain yang banyak bermain di kasta tertinggi Eropa dengan permainan solid baik dari segi individual maupun secara tim.
Walaupun kita sudah memiliki Shin Tae-yong dan nama-nama pemain yang semakin lihai di atas lapangan, level kedua negara tersebut memang masih terlalu tinggi. Artinya, sekarang kita hanya bisa berharap akan prestasi yang sama untuk membawa kebanggaan atas lambang Garuda di dada bisa membuat rakyat lebih mencintai orang-orang yang berjuang dalam bidang olahraga. Walau diawali dari cara pandang karena sedang hype, setidaknya bisa meraih insan-insan yang akan terus mendukungnya ketika hasil tidak sesuai dengan keinginan.
(tim/DIR)