Insight | General Knowledge

Israel Masuk Daftar Blacklist PBB Jadi Negara Pelaku Kejahatan Anak

Rabu, 12 Jun 2024 18:35 WIB
Israel Masuk Daftar Blacklist PBB Jadi Negara Pelaku Kejahatan Anak
Foto: Wikimedia Commons
Jakarta -

Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) resmi memasukkan Israel ke dalam daftar blacklist sebagai negara pelaku kejahatan anak. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Jumat (7/6) lalu waktu setempat. Israel Defence Forces (IDF) dan Hamas dianggap telah melakukan pelanggaran berat terhadap anak-anak dalam konflik mereka sejak 7 Oktober 2023.

Israel Protes Usai Masuk Daftar Blacklist PBB

Daftar tahunan yang dikeluarkan oleh PBB ini termasuk pembunuhan anak-anak dalam konflik dan penolakan akses terhadap bantuan serta penargetan sekolah dan rumah sakit. Juru bicara PBB, Stephane Dujarric mengatakan masuknya IDF dan Hamas dalam daftar tersebut merupakan bentuk penghormatan yang diberikan kepada negara-negara yang baru terdaftar.

"Hal ini dilakukan untuk memberikan peringatan kepada negara-negara tersebut dan menghindari kebocoran," kata Dujarric dikutip CNN.

Masuknya Israel dalam daftar hitam disebabkan oleh banyaknya anak Gaza terbunuh yakni sekitar lebih dari 15.500 anak menurut Kementerian Kesehatan Palestina. Bukan hanya itu, daftar ini juga termasuk pembunuhan, kekerasan seksual, pencacatan, dan serangan terhadap fasilitas publik seperti sekolah dan rumah sakit.

Sementara itu, Duta besar Israel untuk PBB, Gilad Erdan menanggapi keputusan tersebut dengan amarah. Menurutnya langkah PBB memasukkan IDF juga dalam daftar blacklist adalah salah, sebab menurut mereka, tentara Israel merupakan "tentara paling bermoral di dunia".

"Ini sungguh keterlaluan dan salah. Saya menanggapi keputusan memalukan tersebut dan mengatakan bahwa tentara kami adalah yang paling bermoral di dunia. Satu-satunya yang masuk daftar hitam adalah Sekretaris Jenderal yang memberi insentif dan mendorong terorisme dan dimotivasi oleh kebencian terhadap Israel. Sungguh memalukan," ujar Erdan dalam sebuah video yang tersebar di platform X.

Meskipun Palestina juga masuk ke dalam daftar itu, tetapi mereka justru merasa itu adalah awal yang baik walau terlambat. Guterres menanggapi kritik dari para aktivis hak asasi manusia Palestina karena gagal menempatkan Israel ke dalam daftar 'memalukan' itu lebih awal.

"Sekarang, terlihat bencana di Gaza yang di dunia lihat dengan mata telanjang adalah genosida yang secara khusus menargetkan anak-anak dan perempuan. Sekjen PBB tidak lagi punya alasan untuk tidak memasukkan Israel ke dalam daftar hitam ini," kata Pejabat senior Palestina, Riad Malki dikutip Al Jazeera.

Menurut kantor media pemerintah Gaza, lebih dari 36.700 warga Palestina telah tewas dalam serangan Israel sejak awal Oktober dan 15.571 di antaranya adalah anak-anak.

(DIR/tim)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS