Di tengah gelombang aksi solidaritas untuk Palestina, muncul sebuah gerakan sosial di ruang digital untuk memblokir selebriti yang bungkam soal genosida. Gerakan ini pertama kali ramai di TikTok pasca penyelenggaraan Met Gala yang menuai kritik. Di hari yang sama ketika Met Gala diselenggarakan, pasukan Israel menyerang Rafah yang telah menjadi pengungsian bagi 1.4 juta warga Palestina.
Di bawah tagar "celebrity blockout 2024" dan "digital guillotine", warganet menargetkan selebriti yang populer di jagat maya untuk diblokir. Tak ada daftar resmi yang mematok siapa saja nama-nama yang harus diblokir, setiap penggemar bebas memblokir siapapun yang dirasa pantas untuk dikritik karena bungkam. Namun, beberapa pengguna media sosial ada yang membuat daftar panduan berisi nama-nama selebriti dengan jumlah followers terbanyak di media sosial. Beberapa nama yang sering muncul adalah Kim Kardashian, Taylor Swift, Beyonce, Billie Eilish, dan Doja Cat.
Kekecewaan yang Berujung Pemblokiran
Pemandangan yang kontras antara Met Gala yang mewah dan glamor dengan genosida yang terjadi di Gaza membuat kemarahan publik terhadap selebriti semakin memuncak. Pasalnya, sejak konflik pecah 7 Oktober 2023, nyaris tak ada yang bersuara mengenai genosida yang sedang terjadi. Salah satu seruan solidaritas yang cukup signifikan adalah pidato Jonathan Glazer di panggung Oscar pada Maret lalu. Namun selain itu, tak ada lagi yang bersuara entah karena ketidakpedulian atau ketakutan akan backlash dari sesama pelaku industri yang mendukung Israel.
Bungkamnya para selebriti terhadap genosida ini mengundang tanda tanya dan bahkan kekecewaan dari para penggemar. Sebab selama ini, para selebriti Hollywood kerap menggunakan platform mereka untuk menyuarakan isu sosial. Mereka lantang bersuara ketika Rusia menyerang Ukraina. Mereka juga lantang bersuara ketika terjadi mogok kerja yang menuntut kenaikan upah pekerja Hollywood. Bahkan saat pandemi Covid-19, Gal Gadot dengan sigap mengajak teman-teman selebritinya untuk meng-cover lagu Imagine milik John Lennon-meski pada akhirnya dikritik warganet karena cringe dan tak berdampak apa-apa.
Tindakan memblokir dipilih karena dinilai lebih berdampak dari unfollow. Di era media sosial, atensi adalah mata uang utamanya. Dengan memblokir para selebriti, semua konten dari akun tersebut tidak akan muncul di timeline termasuk konten yang bekerja sama dengan brand dan menghasilkan uang. Semakin sedikit reach dan engagement-nya, maka semakin sedikit juga uang yang akan didapat dari konten tersebut.
Meski banyak juga yang skeptis terhadap dampak dari gerakan ini, tapi setidaknya gerakan ini lebih taktis ketimbang meng-cancel nama-nama besar yang meraup keuntungan dari popularitas di dunia maya. Gerakan ini juga sekaligus menandakan perubahan dalam bagaimana selama ini kita memandang selebriti, yang selama ini terkesan untouchable. Apakah ini akan menjadi awal dari matinya celebrity culture? Mungkin ya, mungkin juga tidak. Tapi yang terpenting, memang sudah seharusnya atensi kita tertuju pada genosida yang terjadi di Gaza.
(ANL/tim)