Pernah mendengar olahraga fullball? Jenis olahraga yang satu ini dimainkan oleh dua tim yang masing-masing terdiri dari 5 pemain. Tujuan permainan ini adalah untuk mencetak poin atau gol sekaligus mengenai target lawan dengan bola—menggunakan tangan atau kaki—serta mencegah tim lawan mencetak gol. Dua poin diberikan jika pemain berhasil mengenai target menggunakan tangan atau jika pemain menjebol gawang menggunakan kaki sedangkan tiga poin akan diberikan jika pemain berhasil mengenai target menggunakan kaki dengan tendangan.
Dalam kompetisi resminya, setiap tim memiliki 4 posisi pemain dalam olahraga fullball, yaitu hustler, midlane, sidelane, dan frontliner. Hustler merupakan penjaga gawang dan target yang berperan layaknya ratu dalam catur karena dapat bergerak ke mana saja, namun hustler juga merupakan posisi yang berhak secara eksklusif menguasai red zone. Untuk posisi midlane, ia merupakan pemain yang berada di depan hustler dengan tugas utama untuk membantu hustler dalam bertahan, mengontrol bola, dan mengatur serangan. Posisi sidelane merupakan pemain yang berada di posisi sayap dengan tugas untuk menghubungkan antara serangan dan melakukan pertahanan dalam tim. Sedangkan, frontliner merupakan posisi yang berada paling dekat dengan pertahanan lawan dan diharuskan memiliki akurasi lemparan, serta tendangan yang baik untuk melakukan penyerangan.
Dalam kompetisi resminya, fullball memiliki durasi permainan sebanyak 2 babak dengan masing-masing babak berdurasi selama 20 menit. Sedangkan, untuk permainan yang tidak resmi dan hanya fun game, maka fullball dapat berlangsung selama 10 menit saja di setiap babaknya.
Fullball sendiri merupakan sebuah olahraga asli Indonesia yang ditemukan oleh Rizky Arief Dwi Prakoso, Imam, Timothy Ari, dan Ilham. Dalam babak baru sejarah olahraga, fullball akan menggelar pertandingan persahabatan internasional pertamanya. Pertandingan ini akan mempertemukan Tim Nasional Fullball Indonesia dengan Tim Nasional Fullball Taiwan. Acara ini diinisiasi dan diselenggarakan oleh Perpita, Persatuan Pelajar Indonesia di Taiwan dan bekerjasama dengan Volix Media untuk menandai perjalanan olahraga fullball menuju the next global Indonesian-born sport.
Pertandingan persahabatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam mempromosikan fullball ke kancah internasional sekaligus membuka lebih banyak pintu untuk pengenalan dan pengembangan fullball di negara lain. Sebagai penggagas acara, Perpita juga mengharapkan bahwa pertandingan ini dapat mempererat hubungan antara Indonesia dan Taiwan dalam hal olahraga serta menjadi kesempatan emas bagi fullball untuk unjuk gigi agar dapat diterima dan dinikmati oleh berbagai kalangan di seluruh dunia.
Pertandingan ini akan berlangsung di Tamkang University, Taiwan, pada tanggal 12 Mei 2024 dan dapat disaksikan di YouTube Volix Media di tanggal yang sama.
(cxo/alm)