Kasus diabetes di Indonesia melonjak tinggi selama beberapa tahun terakhir. Menurut International Diabetes Federation (2021), Indonesia merupakan negara dengan penyandang diabetes terbanyak ke-5 di dunia. Bahkan, diabetes masuk ke dalam 3 besar penyakit penyebab kematian tertinggi di samping stroke dan jantung. Tapi, diabetes adalah sebuah fenomena gunung es. Saat ini, masih ada banyak kasus diabetes yang tidak terdeteksi. Apalagi, diabetes bisa muncul secara tiba-tiba dan tanpa gejala.
Mengenal Penyakit Diabetes
Diabetes adalah penyakit yang datang dengan menyelinap diam-diam, ketika kita mengkonsumsi gula secara berlebih tanpa peduli apa dampaknya terhadap tubuh. Hal ini membuat banyak orang tidak menyadari risiko dan konsekuensi jangka panjang dari diabetes. Sebab realitanya, para pengidap diabetes harus "bersahabat" dengan penyakit ini seumur hidup.
Bersahabat dengan diabetes berarti bersahabat dengan gaya hidup yang serba terkontrol, mulai dari pola makan hingga kebiasaan berolahraga. Lebih lagi, bersahabat dengan diabetes juga berarti bersahabat dengan segala komplikasinya yang bisa muncul di kemudian hari.
Diabetes kerap dijuluki sebagai mother of all disease atau ibu dari segala penyakit, sebab kadar gula darah yang tinggi bisa menyebabkan berbagai komplikasi di berbagai bagian tubuh, dari mata hingga kaki. Menurut dokter spesialis penyakit dalam sekaligus founder komunitas Sobat Diabet, Rudy Kurniawan, risiko komplikasi inilah yang membuat diabetes dikhawatirkan oleh para pengidapnya.
"Orang itu takut bukan karena angka gula, tetapi bagaimana mereka bisa menghadapi komplikasi. Komplikasi banyak ada ke jantung, ke ginjal, ke mata, ke hati, ke saraf, kemudian ke kulit, bahkan sampai ke gangguan seksual, mental health, dan segala macam," ucapnya kepada CXO Media.
Komplikasi diabetes di jantung bisa menyebabkan serangan jantung. Sementara itu diabetes juga bisa menyebabkan sumbatan pembuluh darah di otak yang akhirnya menyebabkan stroke. Kemudian, diabetes juga bisa menimbulkan risiko kanker hati karena peningkatan fatty liver. Selain komplikasi di bagian organ dalam, diabetes juga bisa menyebabkan risiko penyakit kulit seperti kulit kering, infeksi, dan hiperpigmentasi.
Rudy juga mengatakan, salah satu komplikasi yang paling dikhawatirkan adalah kaki diabetes, yang juga disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah. Terganggunya aliran darah ke kaki bisa menyebabkan infeksi akut.
"Ada yang tampilannya mungkin orang bilang basah gitu ya karena ada infeksi akut. Ada juga yang kering kehitaman karena infeksi sudah lama," ucap Rudy. Apabila dibiarkan dan bertambah parah, risiko amputasi menjadi semakin besar.
Semakin banyak komplikasi yang muncul, semakin banyak pula pengobatan yang harus dijalani, dan tentu juga semakin tinggi biaya yang harus dikeluarkan. Dengan demikian, diabetes adalah penyakit yang tidak seharusnya dipandang sebelah mata. Oleh karena itu, diabetes harus dicegah sejak dini agar kesehatan di masa tua bisa tetap terjamin.
Salah satunya cara mencegahnya adalah dengan membatasi konsumsi gula tambahan harian dengan merujuk pada anjuran Kementerian Kesehatan yaitu maksimal sebanyak 50 gram atau 12 sendok teh per hari. Selain itu, tentu saja dengan berolahraga secara rutin dan menjaga pola makan yang seimbang.
(ANL/DIR)