Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 tinggal satu bulan lagi. Apakah kamu sudah memutuskan siapa yang kamu pilih nanti? Memang tidak mudah memutuskan kepada siapa suara kita akan berlabuh di pemilu kali ini. Sebab pertanggungjawaban dari suara kita nanti berlaku untuk 5 tahun ke depan.
Nah bagi kamu yang masih belum memutuskan pilihan politikmu nanti, kamu mungkin termasuk ke dalam kategori Swing Voters atau Undecide Voters. Tapi apa beda dari keduanya ya? Dan termasuk ke dalam kategori apakah kamu?
Swing Voters atau Undecide Voters dalam Pemilu
Sebenarnya istilah ini sudah lama dikenal oleh banyak orang. Namun bagi kamu pemilih baru, mungkin istilah ini masih terdengar asing. Terbaginya kedua kategori ini bisa dipengaruhi oleh konten-konten media sosial sehingga beberapa orang belum bisa memutuskan pilihan politiknya.
Dikutip Kominfo, swing voters adalah generasi millenial yang banyak mengakses internet, sehingga mereka harus pintar dan bijak ketika menanggapi suatu informasi politik yang beredar di internet. Angkanya pun naik setiap tahun mulai dari 7,3 persen pada Pemilu 1999 hingga 29,1 persen pada Pemilu 2014.
Orang-orang yang termasuk ke dalam kategori swing voters ini adalah pemilih yang masih fluid terhadap pilihan politiknya. Mereka kebanyakan mengedepankan rasionalitas lewat gagasan yang disampaikan oleh peserta pemilunya. Swing voters juga bukan seseorang yang langsung memutuskan memilih siapa dari jauh-jauh hari, tetapi saat detik terakhir ia akan mengubah pandangan politiknya berdasarkan dinamika politik yang terjadi.
Artinya swing voters adalah 'tombak' terakhir yang bisa menentukan kemenangan salah satu pasangan calon presiden atau calon legislatif. Mereka tidak akan memberikan loyalitasnya kepada salah satu paslon saja, tetapi mereka mempertimbangkan apakah si calon yang akan mereka pilih itu merupakan pilihan yang tepat.
Berbeda dengan orang pemilih yang masuk ke dalam kategori Undecide Voters. Mereka biasanya adalah kelompok yang belum menentukan pilihannya. Terlepas dari banyaknya kampanye atau debat-debat yang disajikan untuk bisa menentukan pilihan, mereka cenderung semakin bingung siapa yang akan dipilih.
Kebanyakan dari mereka tidak yakin akan pilihan politik yang disajikan dan harus mereka pilih. Sehingga Undecide Voters bisa saja memilih untuk menjadi 'golongan putih' alias golput yang tidak memilih siapapun. Ini yang membuat rentan terjadinya kecurangan sebab suara mereka bisa saja dipakai oleh orang lain yang tidak bertanggungjawab.
Terlepas kamu masuk ke kategori yang mana, namun ada baiknya kamu menggunakan hak pilih kamu dalam pemilu 2024 nanti. Ini demi menjaga stabilitas demokrasi negara kita, dan supaya kita tidak salah pilih pemimpin yang akan menjadi kepala negara selama 5 tahun ke depan nanti.
(DIR/DIR)