Elon Musk ternyata belum puas. Setelah merombak fitur-fitur Twitter termasuk menetapkan akun verifikasi berbayar yang kontroversial Elon melakukan manuver baru dengan mengubah branding Twitter. Hal ini ia lakukan dengan mengubah logo burung biru yang ikonis menjadi logo "X" dengan font putih dan background hitam. "And soon we shall bid adieu to the twitter brand and, gradually, all the birds," cuit Musk melalui akun pribadinya, Senin (24/7/23).
Chief Executive Officer Twitter, Linda Yaccarino mengatakan bahwa rebranding menjadi "X" merupakan langkah awal untuk mentransformasi Twitter menjadi "masa depan interaksi yang tak terbatas" yang ditopang oleh kecerdasan buatan. Nantinya "X" akan mendukung berbagai macam interaksi pengguna melalui audio, video, dan juga pembayaran banking. Dengan demikian, menurut Linda, "X" akan menjadi platform yang mencakup "segalanya".
Meski Elon Musk dan CEO Linda Yaccarino menyebut pergantian logo ini sebagai awal dari revolusi yang transformatif, tapi banyak juga yang skeptis dengan kedatangan "X". Melansir Reuters, Tom Morton dari agensi iklan R/GA berpendapat bahwa perubahan logo ini adalah cara Musk untuk menegaskan bahwa Twitter telah menjadi miliknya.
Jadi branding baru ini tidak ada hubungannya dengan pengguna, pengiklan, ataupun pasar Twitter saat ini. "He conquered the castle, now he's flying his own flag," katanya. Ternyata, pengguna Twitter sendiri banyak yang memiliki sentimen yang sama dengan Morton.
Sebagian bingung apa yang dimaksud Linda dengan "perubahan transformatif", sementara sebagian lagi mengungkapkan mereka sudah cukup puas dengan Twitter sebelum Elon membuat berbagai perubahan yang ada.
Selama 17 tahun, Twitter berhasil menjadi brand yang iconic dan melekat di kepala banyak pengguna. Banyak yang bertanya-tanya, mampukah "X" meneruskan legacy Twitter sebagai brand, ataukah ia akan menjadi mimpi kosong dari seorang teknokrat. Yang jelas, Twitter yang sekarang bukan lagi Twitter yang kita kenal dulu. Entah ini akan menjadi perubahan yang positif atau negatif, hanya pengguna yang bisa menilainya.
(ANL/DIR)