Insight | General Knowledge

Mengenal Peta Garis Putus-Putus yang Bikin Film Barbie Dilarang di Vietnam

Sabtu, 08 Jul 2023 14:00 WIB
Mengenal Peta Garis Putus-Putus yang Bikin Film Barbie Dilarang di Vietnam
Film Barbie Live Action Foto: Warner Bros
Jakarta -

Sudah sejak tahun lalu, adaptasi live action Barbie menjadi film yang paling ditunggu pemutarannya di seluruh dunia. Film yang dibintangi Margot Robbie dan Ryan Gosling ini digadang-gadang akan menjadi salah satu film terlaris di seluruh dunia. Namun pada kenyataannya, sebelum sempat tayang di Vietnam, film ini justru sudah dilarang diputar oleh pemerintah negara berjuluk "Naga Biru" itu.

Dilansir CBS News, surat kabar Tuoi Tre milik pemerintah Vietnam menulis bahwa perilisan film Barbie akan dilarang di seluruh negeri. Kepala Departemen Perfilman mengatakan mereka tidak memberikan lisensi untuk film Barbie karena mengandung gambar sembilan garis putus-putus dalam sebuah peta dan itu menyinggung.

Gambar peta itu seperti menyentil permasalahan sengketa wilayah Laut China Selatan antara negara-negara Asia Tenggara   terutama Vietnam, Filipina, dan Malaysia   dengan China yang hingga hari ini belum menemukan titik terang. Barbie yang sebelumnya dijadwalkan akan diputar di bioskop Vietnam pada 21 Juli mendatang harus dihapus dari daftar film yang rilis di hari itu.

Meski begitu, Barbie bukanlah film pertama yang dilarang di Vietnam karena menampilkan citra peta yang menunjukkan "sembilan garis putus-putus". Sebelumnya, film Uncharted dan Abominable juga harus dihapus dari daftar film yang tayang di Vietnam karena alasan serupa.

Tapi mengapa isu ini menjadi sangat sensitif bagi negara-negara Asia Tenggara yang berbatasan langsung di Laut China Selatan?

Sengketa Laut yang Belum Terselesaikan

Bagi kamu yang bingung kenapa hal ini begitu sensitif, setelah Perang Dunia II, China menerbitkan sebuah peta pada akhir 1940-an yang menunjukkan garis berbentuk U. Peta aslinya memiliki 11 garis, tetapi dua garis diberikan pada tahun 1950-an, umumnya diterima oleh sejarawan sebagai konsesi kepada sesama pemerintah komunis Vietnam Utara.

Zona yang punya bentuk U ini membentang sepanjang 1.200 mil selatan daratan China yang mencakup lebih dari 80 persen Laut China Selatan. Pemerintah China mengklaim semua yang ada di dalamnya   termasuk hak sejarah, pulau, dan kepulauan   adalah milik mereka.

Namun sebagian daratan tersebut juga diklaim oleh negara-negara Asia Tenggara lainnya seperti Vietnam dan Filipina. Hal ini diperumit dengan landas kontinen besar membentang dari daratan Vietnam di bawah bagian timur laut di dalam "sembilan garis putus-putus" China yang terlihat.

Lalu mengapa wilayah ini diperebutkan oleh negara-negara tersebut? Perairan Laut China Selatan adalah salah satu pusat perdagangan dan perikanan tersibuk di dunia. Ditambah, daerah tersebut juga kaya akan minyak dan gas alam yang belum dimanfaatkan.

Pada 2009 lalu, Malaysia dan Vietnam mengajukan protes kepada Komisi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) tentang Batas Landas Kontinen yang ada di Laut China Selatan. Sejak saat itu, pertempuran hukum de facto terus terjadi mengenai status sembilan garis putus-putus.

Lalu pada tahun 2016, pengadilan internasional di Den Haag memutuskan kalau garis yang dibuat oleh China tidak sah dan upaya pembangunan pulau China melanggar hukum internasional. Walau begitu, pemerintah China tetap menolak keputusan tersebut dan melawan lewat bentrokan di laut, sampai mengancam Vietnam untuk tidak menangkap ikan di wilayah tersebut.

Inilah mengapa setiap hal dan legitimasi yang diberikan untuk menggambarkan sembilan garis putus-putus   bahkan di film-film Hollywood   sangatlah sensitif. Tak mengherankan jika banyak film, baik yang berlatar sejarah maupun fiksi, yang menggambarkan sengketa ini, sudah pasti ditolak penayangannya.

[Gambas:Audio CXO]



(DIR/alm)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS