Umur 30 tahun bisa dibilang menjadi umur sakral bagi kita semua. 'Kepala tiga' menjadi sebutan yang sering kita dengar ketika merujuk umur 30 tahun, sekaligus menandakan bahwa siapapun yang memasuki umur ini, maka ia telah melangkah ke chapter baru dalam perjalanan hidupnya. Namun untuk melihat umur 30 tahun, sebenarnya bisa dilihat dari dua sisi: baik dan buruk. Selain itu juga ada banyak persiapan yang harus dilakukan ketika kita segera masuk ke 'kepala tiga'. Mari kita bahas satu per satu.
Perspektif Umur 30 Tahun
Banyak yang akan mengatakan siapapun yang sudah masuk ke umur 30 tahun sama dengan tua. Pernyataan 'tua' ini pun juga dibarengi dengan segala bentuk tanggung jawab dan beban yang sekiranya semakin besar. Harapan kepada kita yang sudah masuk ke umur 30 tahun memang akan jauh lebih besar. Mereka merasa kita akan lebih bijak dan punya perencanaan masa depan yang lebih baik.
Padahal tidak seharusnya seperti itu.
30 Tahun itu Belum Tua
Jika dilihat lebih luas, umur ini masih belum terhitung tua. Bahkan hanya beda satu tahun dari usia 20-an. Apakah orang berumur 29 tahun, masih dibilang muda, sedangkan umur 30 tahun sudah tua? Cara berpikir inilah yang sayangnya tidak disadari semua orang.
Umur 30 tahun masih tidak bisa terhitung tua karena yang akhirnya bisa dibilang tua, hanya orang-orang yang punya sikap kolot. Mau berapapun umurmu, kalau memang punya sikat kolot, maka sudah bisa dibilang tua. Jadi, tua bukan semata-mata angka, melainkan sifat dan cara bersikap.
Jangan Terbebani Ekspektasi
Setiap orang yang memasuki umur 30 tahun sudah pasti dilanda ekspektasi yang tinggi. Mereka dianggap sudah harus punya gaji dengan nominal tertentu, lalu punya properti sendiri, jumlah tabungan yang besar, hingga yang paling sering ditanyakan: "Kapan nikah?"
Semua itu akan terus dibebankan kepada kita yang berumur 30 tahun. Tapi selayaknya manusia, kita tidak bisa membuat mereka berhenti atas ekspektasi itu. Kita hanya bisa mengubah cara berpikir dan bersikap atas semua beban tersebut. Hiduplah seperti apa yang kita mau, bukan orang lain mau.
Rayakan Pencapaian Umur
Memasuki umur 30 tahun harus dirayakan dengan sebaik mungkin. Bayangkan saja, kita bisa melepas angka dua dari nomor depan umur. Kemudian, kita juga dianggap lebih dewasa oleh orang lain. Di satu sisi, itu merupakan hal bagus bagi kita yang memang ingin upgrade diri menjadi lebih baik.
Selain itu, kita juga layak untuk merayakan pencapaian umur ini dengan membeli hadiah terbaik untuk diri sendiri. Jangan ragu untuk spending money yang selayaknya untuk kita pakai membeli hadiah ketika memasuki umur 30 tahun. Kalau ada yang marah atas kelakuan kita untuk self reward, biarkan saja. Anggap angin lalu. Setidaknya, kita mensyukuri atas pencapaian umur 30 tahun, seperti layaknya mukjizat atas segala bentuk perjuangan yang telah kita lalui selama 29 tahun sebelumnya.
(tim/alm)