Pernah merasa kerja keras untuk mendapatkan penghasilan namun pada akhirnya semua tetap sia-sia dan uang yang didapatkan hilang begitu saja entah ke mana? Jangan-jangan kamu sedang terjebak dalam sesuatu yang namanya rat race. Secara umum, istilah rat race ini mengacu pada sebuah kondisi di mana seseorang terus bekerja keras untuk mendapatkan uang namun keadaan dan kehidupannya tetap sama, bahkan tidak ada peningkatan sedikit pun.
Karena pengalokasian dana yang tidak baik, kerap kali orang-orang memilih untuk berutang atau menggunakan fasilitas buy now, pay later yang kini mudah didapatkan di mana-mana, hanya untuk memenuhi kebutuhan atau gaya hidup. Karena banyaknya utang yang harus dilunasi, kondisi finansial pun dapat memburuk karena sebagian besar pemasukan yang didapat hanya untuk melunasi berbagai utang tersebut.
Sekalinya pemasukan atau gaji pokok meningkat secara berkala, gaya hidup yang diadaptasi pun turut meningkat hingga pola pengeluaran masih berkutat pada penggunaan pay later atau kartu kredit dan melunasinya saja. Karena pengelolaan uang yang sudah salah semenjak awal, maka mereka akan terus terjebak dalam siklus rat race.
Bagaimana cara keluar dari siklus rat race?
Untuk menanggulangi pengelolaan finansial yang buruk hingga siklus rat race yang membuat kerja keras berujung sia-sia, berikut ini adalah cara untuk keluar dari siklus rat race.
Perbaiki mindset
Belajar untuk memperbaiki cara berpikir dalam mengelola keuangan adalah langkah pertama yang harus diambil. Salah satu cara untuk mengenal pengelolaan uang yang baik dapat dilakukan dengan memperbanyak wawasan seputar topik terkait, mulai dari membaca buku, mengikuti seminar atau webinar, atau berkonsultasi dengan seseorang yang paham serta menganut sistem finansial yang baik.
Kelola utang dengan bijak
Meskipun dalam konteks ini utang adalah salah satu faktor terbesar yang mempengaruhi seseorang untuk terjebak dalam rat race, utang tidak sepenuhnya salah untuk dilakukan apabila memang benar-benar dibutuhkan karena adanya suatu kondisi mendesak. Meskipun demikian, pastikanlah utang yang diambil juga dapat meningkatkan produktivitas, investasi, atau aset.
Kurangi penggunaan kredit yang konsumtif
Cobalah untuk menyesuaikan pendapatan yang dimiliki dengan pengeluaran yang tepat. Jangan sampai penggunaan kredit melebihi batas kemampuan dalam melunasinya. Alih-alih menyelesaikan masalah atau sekadar memenuhi kebutuhan, kredit yang diambil malah hanya menambah beban saja.
Buatlah perencanaan keuangan yang baik
Cobalah untuk memetakan pendapatan dengan pengeluaran setiap bulannya. Pastikan bahwa penghasilan yang didapat tidak kurang atau bahkan pas-pasan dengan pengeluaran yang dilakukan. Perlu diingat juga bahwa memiliki dana darurat adalah hal yang juga penting dalam sebuah perencanaan keuangan. Dana darurat yang disisihkan setiap bulan ini dapat menjadi simpanan yang bisa digunakan ketika menghadapi keadaan darurat seperti sakit, kecelakaan, bencana alam, hingga pemutusan hubungan kerja.
Pastikan untuk tetap berinvestasi
Seperti yang kita ketahui bahwa investasi kini merupakan sebuah hal yang perlu dilakukan oleh semua orang. Investasi sendiri apabila rutin dilakukan dapat menjadi pemasukan tambahan agar tidak hanya bergantung pada satu pemasukan saja. Cobalah untuk berani dan belajar lebih lanjut mengenai berinvestasi agar dapat meminimalkan kerugian dan memaksimalkan potensi keuntungan.
Dengan lebih memahami soal rat race, kini kamu paham bahwa memiliki penghasilan yang besar sebenarnya tidak menjamin seseorang untuk menjadi kaya raya apabila pengelolaan keuangan tidak dilakukan dengan baik. Untuk mencegah hal tersebut terjadi, kamu dapat mencoba menabung emas sebagai salah satu cara berinvestasi.
Sebagai sebuah instrumen investasi yang stabil, menabung emas dapat melindungi nilai uang kamu dari inflasi dan gejolak pasar keuangan. Sehingga, jenis investasi ini bisa memberikan hasil yang akan menambah kekayaanmu. Untuk melakukannya, kamu dapat mulai menabung emas di Pegadaian agar bisa mendapatkan manfaat yang maksimal.
(cxo/alm)