Kompetisi antarklub paling bergengsi di Eropa, UEFA Champions League (UCL), telah sampai di titik paling klimaks. Sebagai penutup rangkaian UCL musim 2022/2023, jawara Inggris, Manchester City akan bersua dengan Inter Milan pada partai final yang berlangsung pada hari Minggu, 11 Juni mendatang.
Sisi Manchester biru sendiri dipastikan melangkah ke final UCL 22/23 setelah menuntaskan revans (semifinal UCL musim lalu) atas Real Madrid di leg 2 semifinal yang berakhir 4-0, dan melenggang mulus usai mengumpulkan skor agregat 5-1 dari sang juara bertahan.
Sementara Inter Milan, resmi memesan satu tempat di final UCL untuk pertama kali dalam 13 tahun, pasca menumbangkan rival sekota, AC Milan, dengan skor agregat 3 gol tanpa balas di 2 leg semifinal UCL bertajuk Derby Dellamadoninna.
Pertemuan City dengan Inter di final UCL musim ini akan berlangsung Stadion Olimpiade Atatürk, Istanbul, Turki, kick off pukul 02.00 WIB, atau tepatnya Minggu, 11 Juni 2023 dini hari.
Fakta Manchester City vs Inter Milan
Laga mutakhir UCL 22/23 antara Manchester City vs Inter Milan akan menjadi duel pertama kedua klub di kompetisi tertinggi benua Eropa. Sebab sebagaimana yang tercatat dalam sejarah, City sendiri baru mulai garang di UCL sejak tahun 2011-sekarang, sementara Inter Milan bisa dibilang inkonsisten sepanjang satu dekade terakhir.
Walau demikian, City vs Inter ternyata pernah berlaga di satu lapangan yang sama pada tahun 2010 dan 2011 silam, meskipun sebatas pertandingan pramusim, dengan hasil satu kemenangan bagi masing-masing kubu. Pertemuan pertama yang berlangsung di Amerika Serikat (31/7/2010) berujung kemenangan 0-3 bagi Nerazzurri, sedangkan pertemuan kedua yang dimainkan satu tahun setelahnya (Irlandia, 31/7/2011) berakhir 3-0 untuk City.
Menariknya, meskipun kedua tim hampir tidak pernah berjumpa di turnamen kompetitif, baik City maupun Inter memiliki beberapa pemain yang sama-sama pernah membela kedua panji. Sebut saja sang bintang kontroversial Mario Balotelli; Edin Dzeko, yang membobol gawang Inter tahun 2011, namun kini siap menjadi striker andalan melawan City; hingga Roberto Mancini, pelatih asal Italia yang sempat membawa kedua klub berjaya.
Siapa yang akan menjadi kampiun?
Laga City vs Inter di final UCL 2022/2023 merupakan satu kenyataan yang berangkat dari ramalan sejumlah media hingga penggiat sepak bola, yang berakhir dengan diboyongnya trofi "Si Kuping Besar" untuk pertama kali ke Etihad Stadium (kandang City). Namun, apakah hal ini akan benar-benar terjadi?
Secara garis besar, anak asuh Pep Guardiola memang pantas menjadi unggulan. Apalagi sepanjang musim, tim ini terbilang mampu menjaga ritme dan konsistensi, dengan potensi menjadi Treble Winner di akhir perjalanan. Saat ini City sudah dipastikan keluar sebagai Juara English Premier League, dan hanya menyisakan final FA Cup melawan Man. United,serta final UCL melawan Inter untuk menutup musim dengan lebih sempurna.
Di samping itu, City bahkan boleh disebut sebagai momok menakutkan bagi setiap lawan di UCL. Terbukti dengan impresif 31 kali memasukan dan hanya 5 kali bobol sepanjang UCL musim ini. Satu pencapaian yang kian luar biasa, ketika kita melihat Real Madrid dan Bayern Munchen menjadi dua dari banyak tim yang mereka kalahkan.
Jadi, tak heran jika final UCL kali ini diprediksi sebagai momen kejayaan Manchester City, terlebih lagi musim ini, bomber mereka Erling Haaland benar-benar berada di kondisi prima dengan koleksi 12 gol dari 10 laga di UCL, plus efektifitas seorang Kevin De Bruyne dan Bernardo Silva, yang mengambil peran vital saat City mengentaskan Real Madrid.
Akan tetapi, Lautaro Martinez dkk. di sisi seberangnya juga tidak bisa disebut sebagai lawan yang mudah. Terbukti dari keberhasilan divisi pertahanan mereka, yang mampu mencatatkan 5 nirbobol dari 6 laga knock out di UCL musim ini. Sebagai tim asal Italia, skuad Inter kali ini memang memiliki barisan pertahanan yang solid. Satu modal tambahan bagi sisi Biru-Hitam untuk memenangkan duel terakhir melawan City, selain DNA Eropa lebih baik dari sang lawan, yakni koleksi 3 gelar juara UCL (1964, 1965, dan 2010), berbanding nihil.
Kendati demikian, kegarangan City di depan gawang harus menjadi perhatian utama Inter jika ingin memenangkan babak final. Karena sisi Manchester Biru merupakan hantu menyeramkan bagi 4 wakil Italia (Juventus, AS Roma, Napoli, dan Atalanta) di UCL kurun 10 tahun ke belakang dengan statistik 16 memasukan dan 9 kemasukan. Sedang Inter sendiri, punya rekor yang kurang mulus melawan wakil Inggris di UCL, yakni 15 kali menang, 6 imbang, dan 17 kalah, dari total 38 laga, dengan catatan 46 memasukan, 48 kebobolan.
Sampai di sini, Manchester City tampak lebih menjanjikan untuk tampil sebagai juara baru Eropa di UCL musim 2022/2023. Tim CXO Media sendiri menaksir pertandingan akan berjalan alot di awal laga, namun banjir gol di separuh akhir, dengan skor akhir 3-1 untuk kejayaan Manchester City. Akankah hal ini benar-benar terjadi?
(RIA/tim)