Tahun 2022 dipastikan berakhir dalam hitungan beberapa hari ke depan. Namun jauh sebelum kalender 2022 benar-benar tersingkap dari dinding, tahun ini sudah memastikan satu tempat istimewa di dalam sejarah. Sebagai era transisi dari masa pandemi, tahun 2022 memang boleh disebut sebagai masa yang menyenangkan bagi para penggila olahraga. Terlebih lagi, sederet ajang olahraga paling bergengsi di dunia telah tuntas tersajikan sepanjang tahun.
Piala Dunia 2022 di Qatar tentunya akan menjadi highlight yang paling utama; di mana Lionel Messi, sang Dewa Sepak Bola berhasil merampungkan kabinet gelar miliknya dengan Trofi Jules Rimet. Akan tetapi, tahun ini bukan cuma milik Messi seorang. Sebab disamping kegemilangannya bersama Argentina di Qatar, tahun 2022 turut menampung sejumlah momen paling monumental di dunia olahraga.
Untuk itu, Tim CXO Media telah merangkum 10 Momen Olahraga paling berkesan sepanjang tahun 2022, yang tampaknya akan menjadi kenangan abadi di benak masyarakat ataupun dalam buku sejarah. Berikut adalah Top 10 Sport Moments pilihan CXO Media selama tahun 2022.
10. Super Bowl 2022
Hajat pamungkas National Football League (NFL) alias final kompetisi American Football yang bertajuk Super Bowl LVI merupakan ajang olahraga terbesar pertama yang menjadi perbincangan publik dunia di tahun 2022. Dihelat pada tanggal 13 Februari 2022, mesin pencari Google mencatat bahwa NFL adalah topik yang paling banyak dicari di bulan kedua tahun ini, melebihi pencarian tentang Hari Valentine.
Mempertemukan Los Angeles Rams melawan Cincinnati Bengals, Super Bowl tahun 2022 disebut berhasil menyedot atensi sekitar 150 juta penonton dari seluruh dunia. Event ini memang layak dibilang spesial. Sebab sejak digelar tahun 1967 lalu, partai final American Football tersebut bukan cuma tentang siapa yang keluar sebagai juara namun ikut berkembang sebagai acara hiburan paling besar di Amerika Serikat.
Hal ini bisa dilihat dari pentas Super Bowl Halftime Show yang penuh bintang, dengan menampilkan Kendrick Lamar, Eminem, Dr. Dre, dan Snoop Dogg sebagai headliners di SoFi Stadium, LA, Amerika Serikat-menyusul sederet musisi papan atas seperti, Michael Jackson, Madonna, Beyonce, dll. yang pernah tampil pula di beberapa edisi Super Bowl Halftime Show terdahulu.
LA Rams Juarai NFL/ Foto: Meg Oliphant via NYTimes |
Pada akhirnya, LA Rams keluar sebagai pemenang Super Bowl LVI, usai mengentaskan perlawanan Bengals dengan skor 20-23. Dengan kemenangan ini, LA Rams mencatatkan kejayaan Super Bowl kedua mereka, mengulangi pencapaian tahun 1999 silam. Selain menggondol trofi juara, LA Rams juga berhak atas bonus hadiah senilai Rp2,14 miliar.
9. Golden State Warriors Juara NBA
Steph "The Chef" Curry, Klay Thompson, Draymond Green, dan Andrew Wiggins, sukses mengenakan NBA Rings ke-4 mereka bersama-sama, usai mengantarkan Golden State Warriors keluar sebagai NBA 2021/2022 Champions. GSW sendiri memastikan gelar NBA ke-6 mereka usai mengalahkan Boston Celtics pada NBA Finals yang berakhir dengan kedudukan 4-2.
Kesuksesan tim asal San Francisco tersebut juga bernilai istimewa, mengingat gelar ini merupakan kali ke-4 mereka menjadi juara dalam 8 edisi NBA terakhir (2015, 2017, 2018, 2022). Di samping itu, bintang utama GSW, Steph Curry, juga mendapat sorotan lampu paling terang di kompetisi tahun ini, setelah dinobatkan sebagai NBA Finals MVP, menggenapi rekor pribadinya sebagai pencetak 3-points terbanyak sepanjang sejarah melewati rekor Ray Allen.
Titel Juara NBA milik Warriors di musim ke-75 ini juga amat spesial bagi sang pelatih, Steve Kerr yang meraih gelar Juara NBA ke-9 sepanjang karirnya, yakni 5 kali sebagai pemain (4x bersama Chicago Bulls 1996-1999, dan sekali bersama San Antonio Spurs 2003), serta 4 kali juara NBA sebagai pelatih Golden State Warriors yang dipimpinnya sejak 2014 lalu.
8. Ronaldo "Tusuk" MU Dari Belakang
Mega bintang sepak bola asal Portugal, Cristiano Ronaldo, menggemparkan dunia usai sesi interview-nya bersama Piers Morgan dirilis The Sun pada 14 November lalu. Kepada Morgan—yang notabene-nya merupakan fans dari klub rival, Arsenal, pemilik nomor punggung 7 di Manchester United tersebut membeberkan sederet pernyataan kontroversial mengenai klubnya.
Sebagai latar situasi, Ronaldo sendiri tengah mengalami masa yang kurang nyaman di MU karena tidak mendapat tempat utama di mata sang bos, Erik Ten Hag. Alhasil, interview-nya dengan Piers Morgan menjadi momen CR7 melampiaskan unek-unek pribadinya terhadap Setan Merah, meliputi hubungan pribadinya dengan manajemen pimpinan ETH. "Saya tidak menghormati dia (Ten Hag) karena dia tidak menunjukkan rasa hormat kepada saya. Jika Anda tidak menghormati saya, saya tidak akan pernah menghormati Anda," kesan Ronaldo.
Di samping melampiaskan amarah pribadinya di Man United pada musim ini, Ronaldo juga menyoroti kebobrokan kinerja tim yang menemukan bakatnya 2 dekade lampau, terutama saat memilah pelatih utama. Belum henti di sana, CR7 yang saat ini berusia 37 tahun juga mengungkapkan kalau timnya seperti berjalan di tempat, dengan menyebut fasilitas klub di sana tidak berubah dari waktu pertama kali dirinya datang sebagai pemain belia.
Parahnya lagi, Ronaldo ikut mengungkap intrik dalam perpindahannya ke Man United dari Juventus musim lalu, yang menurutnya lebih dilatari oleh perintah dari sang mantan bos, Sir Alex Ferguson, lalu menambahkan serangan terhadap mantan rekan sekaligus legenda Man United, Wayne Rooney yang belakangan kerap mengkritiknya. Meskipun dalam sesi wawancara tersebut Ronaldo masih menyatakan rasa cintanya terhadap klub dan para fans, nada-nada sumbang dari kapten Timnas Portugal tersebut berujung dengan pemutusan kontrak dari Man United, dan membuat CR7 berstatus tanpa klub.
7. MotoGP Mandalika
Indonesia kembali mencatatkan nama dalam agenda balap motor terbesar di dunia, MotoGP di tahun 2022. Hal ini tercapai berkat penyelenggaraan MotoGP Indonesia yang berlangsung di Sirkuit Mandalika, Lombok, bulan Maret silam, dan menjadi ajang MotoGP pertama di Indonesia setelah terakhir kali mampir di sirkuit Sentul, Bogor tahun 1997.
Balapan GP Mandalika sendiri merupakan seri kedua di kalender balap tahun 2022, yang menaikkan nama rider asal Spanyol, Miguel Oliveira sebagai pembalap yang berdiri di podium tertinggi. Sementara itu, momen MotoGP Mandalika juga tambah berkesan bagi penikmat balap di tanah air bahkan dunia, lewat aksi mengejutkan seorang pawang hujan bernama Mbak Rara, yang ritual menghentikan hujannya viral di dunia maya.
Di samping menyajikan drama balapan di level tertinggi, momen MotoGP Mandalika juga menaikkan atensi pariwisata olahraga di tanah air, dan disebut membantu mengembangkan perekonomian di kawasan Lombok Raya. Selain itu, Sirkuit Mandalika juga banyak disebut media internasional sebagai sirkuit paling indah, karena bersinggungan langsung dengan bukit-bukit cantik dan pantai yang menawan di sisi lintasan, sambil memamerkan motif batik khas sasak di sekitaran sirkuit.
6. Gianni Infantino dan Iwan Bule Bermain Sepak Bola
Momen Presiden FIFA, Gianni Infantino dan pemimpin PSSI Iwan Bule bermain sepak bola di Jakarta, mungkin menjadi laga fun football paling menjengkelkan yang pernah dimainkan. Ya, meski di satu sisi hal ini menunjukkan bahwa, orang-orang berdasi yang mengurus sepak bola dunia dan Indonesia juga memiliki ketertarikan dalam "memainkan" bola dalam arti sesungguhnya dan bukan kiasan, rasanya momen yang dihiasi senyuman tersebut tetap bernilai tidak pantas.
Alasan utama mengapa momen ini meninggalkan kesan yang buruk adalah waktu pelaksanaannya, yang seperti tidak mengindahkan momen duka di dunia sepak bola Indonesia, di mana ratusan nyawa pecinta baru saja melayang di Stadion Kanjuruhan, Malang, akibat kelalaian penyelenggaraan sepak bola di dalam negeri.
Hal ini memang ironi terbesar di dunia sepak bola tanah air. Sebab di saat para korban mencari keadilan, mereka yang seharusnya memikirkan solusi dan bertanggung jawab malah bersenang-senang di lapangan hijau. Lebih fatalnya, hingga saat ini, Tragedi Kanjuruhan belum juga menemui titik terang, dan mereka yang seharusnya dinyatakan bersalah, masih bisa haha-hihi dengan bangga dan bebas.
5. Mereka yang Pensiun
Memang ada banyak sekali momen olahraga bersejarah yang telah ditorehkan sepanjang tahun 2022. Akan tetapi, dari sisi dalam lapangan, tahun 2022 juga berlaku sebagai masa perpisahan bagi para pelakunya yang legendaris. Ya, di tahun ini, sejumlah atlet top dari berbagai bidang memutuskan untuk menyudahi karir mereka yang gemilang.
Sebut saja di dunia tenis, dua pemain tersohor yang terus bercokol di level teratas: Roger Federer dan Serena Williams, mantap menggantung raket masing-masing. Federer pensiun di usia 41 tahun, dengan koleksi 20 gelar Grand Slam sementara Serena Williams menyudahi karir hebatnya dengan total 71 gelar juara.
Hal yang sama juga dilakukan oleh pembalap F1 asal Jerman, Sebastian Vettel, yang mengumumkan kalau musim ini adalah kali terakhirnya memacu jet darat. Pria berumur 35 tahun ini melengkapi 17 tahun karirnya dengan 4x juara dunia, 53 kemenangan, dan 122x berdiri di podium. Serupa tapi tak sama, pembalap MotoGP, Andrea Dovizioso juga mengakhiri era balapannya pada GP San Marino September silam, dengan catatan yang cukup baik sepanjang karir: 24x Juara Grand Prix dan tiga kali posisi runner-up MotoGP.
Sementara di dalam negeri, kabar gantung raket pebulutangkis ganda, Greysia Polii juga menjadi kabar utama yang memantik emosi dan air mata. Selama 25 tahun menekuni bulutangkis, pemain kelahiran 11 Agustus 1987 tersebut berhasil menyumbangkan total 28 medali tertinggi bagi Indonesia. Pencapaian terbaiknya adalah juara Olimpiade Tokyo tahun 2020 bersama Apriyani Rahayu.
4. All Indonesian Final di All England
Masih dari dunia bulutangkis, Indonesia berhasil meraih kejayaan di ajang All England 2022, setelah dua pasang ganda putra, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan bertemu di laga All Indonesia Final.
Tampil menghadapi sang senior, Bagas/Fikri sukses memetik kejayaan di final berkat kemenangan 21-19 dan 21-13. Gelar ini merupakan gelar perdana Bagas/Fikri dalam debut mereka di ajang All England, sedangkan The Daddies harus puas menjadi runner-up, dan gagal mencetak hattrick di All England.
Kiprah Bagas/Fikri dalam mencapai juara All England 2022 sendiri tidaklah mudah. Di babak awal, mereka menyingkirkan sesama ganda muda tanah air, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Rambitan, lalu menghadapi ganda Malaysia, Ong Yew Sin/Teo Ee Yi, sebelum menantang juara dunia Takuro Hoki/Yugo Kobayashi di perempat final.
Usai menang tiga set, 16-21, 21-16, dan 22-20 atas Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, Bagas/Fikri harus melewati hadangan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon di Semifinal, dan merampungkan debut manis mereka di All England 2022 dengan memenangkan All Indonesian Final melawan Hendra/Ahsan.
3. Piala Dunia 2022 di Qatar
Setelah tahun 2022 berlalu, stigma Qatar sebagai negara kaya penghasil minyak yang sebatas memiliki Burj Khalifa, bangunan tertinggi di dunia, akan sepenuhnya berubah. Sebab setelah ajang Piala Dunia Sepak Bola berlangsung di Qatar—pertama kali di Timur Tengah dan di musim dingin—negeri berpopulasi 2,9 juta orang itu akan mulai dikenali sebagai tempat keajaiban sepak bola terjadi.
Ya, meskipun tidak sempurna, karena terdapat pula kontroversi saat penunjukan tuan rumah oleh FIFA ditambah kasus pekerja migran, Piala Dunia 2022 di Qatar rasanya akan terus mendapat tempat di hati para pencinta, yang selalu haus dengan momen terbaik di lapangan hijau. Hal ini bahkan telah kita nikmati oleh 4 milyar pasang mata selama November hingga pertengahan Desember silam, di mana banyak sekali kejutan-kejutan yang mengagumkan
Mulai dari kehebatan Maroko, negara Afrika pertama yang sukses mencapai semifinal; perjuangan tak kenal lelah punggawa Jepang; kemenangan mengejutkan Arab Saudi atas Argentina di awal turnamen; kegagalan menyakitkan Inggris dan Brasil; sampai laga Final Piala Dunia terbaik yang pernah disaksikan dunia, semua terjadi di Qatar.
Ekornya, Tim Tango, Argentina berhasil keluar sebagai pemenang utama setelah mengalahkan Prancis melalui drama adu penalti, usai laga ketat berakhir sama kuat 3-3 di akhir babak perpanjangan waktu. Momen ini merupakan salah satu perkara utama yang harus disyukuri oleh setiap manusia pecinta sepak bola, yang berkesempatan menghirup hawa kemenangan manis atau kegagalan membanggakan, pada pertandingan sepak bola di era modern.
2. Messi, Messi, Messi, Argentina
La Albiceleste menutup Piala Dunia 2022 dengan satu tarikan senyum di wajah, plus satu bintang tambahan bintang di dada sebelah kiri jersey mereka. Boleh dikatakan, pencapaian ini merupakan berkat kegemilangan sang pemain terbaik, Lionel Messi, yang dengan magis menggendong Argentina sepanjang jalan, dan akhirnya mampu membawa pulang Trofi Piala Dunia ke rumah, setelah terakhir kali merasakan kejayaan di tahun 1986 dan sempat gagal di kesempatan final tahun 2014 silam.
Poin kali ini memang sepenuhnya soal Messi. The GOAT. The Greatest of All Time. Selama Piala Dunia 2022, sang kapten tim Argentina mengoleksi 7 gol dan 3 assist, dinobatkan sebagai peraih Bola Emas, dan berhak mengangkat trofi Jules Rimet, yang selama hanya bisa diidamkan. Bak pencapaian pada permainan playstation, Messi menjadi satu-satunya orang di muka bumi, yang pernah memperoleh seluruh trofi bergengsi di semua kompetisi yang ia mainkan.
Walaupun tidak semua orang tersenyum oleh pencapaian Messi dan Argentina, setidaknya raihan Tim Tango kali ini berupa hadiah yang layak bagi seorang jenius sepak bola, yang sepertinya memang diciptakan Tuhan untuk bermain sepak bola, dan menunjukan kalau olahraga ini adalah sesuatu yang besar. Terima kasih Tuhan, Engkau Maha Baik karena mengizinkan kami hidup di waktu Messi tersenyum sambil menggiring bola, lalu mengangkat piala.
1. Tragedi Kanjuruhan
Akhirnya, kita sampai pada urutan pertama: Tragedi Kanjuruhan. Sebuah momen olahraga yang sama sekali tidak membanggakan, namun amat wajib menjadi prioritas yang paling utama. Seperti namanya, Tragedi Kanjuruhan merupakan momen duka cita yang paling mengecewakan yang pernah terjadi di sepak bola Indonesia—bahkan dunia—di era modern.
Akibat kelalaian demi kelalaian yang terus ditangguhkan pada pengelolaan sepak bola negeri ini, sebuah "bom nuklir" yang tidak diharap terjadi meledak di Kanjuruhan, dan membuat ratusan nyawa para pecinta terhempas sia-sia. Suatu tulisan nasib yang sepenuhnya bersifat malang. Dan, yang lebih menyebalkannya lagi, di saat tanah kubur para korban mulai mengering, mereka yang seharusnya bertanggung jawab, mereka yang sepatutnya diadili seberat-beratnya, masih bebas memangku jawatan, tanpa bergeming pada kejadian paling ngeri di negeri yang sangat mencintai sepak bola.
Apapun yang terjadi di masa datang, Tragedi Kanjuruhan, Malang, tidak boleh dilupakan.
KANJURUHAN WAJIB DIUSUT TUNTAS!
***
Itulah beberapa momen olahraga paling berkesan yang muncul ke meja redaksi CXO Media dan menjadi pilihan yang tidak boleh dilupakan. Tapi, sebelum kita meninggalkan hal-hal tersebut di buku sejarah, mari apresiasi pula pencapaian membanggakan dari insan olahraga Merah Putih, yang turut mencatatkan namanya di ranah global. Mulai dari keberhasilan Jeka Saragih dalam memperjuangkan satu tempat di pentas pertarungan UFC; kelolosan Timnas Sepak Bola Indonesia ke Piala Asia 2023; prestasi Timnas Futsal Indonesia mencapai perempat final pertama di Piala Asia Futsal; kejayaan kontingen Garuda di Asian Paragames 2022; hingga perjuangan Timnas Basket Indonesia FIBA Asia Cup 2022 yang layak diacungi dua jempol.
Semoga di tahun 2023 mendatang, akan lebih banyak momen menyenangkan yang datang dari dunia olahraga-terutama prestasi Atlet-atlet kebanggaan Indonesia. Sampai jumpa dalam ulasan seputar olahraga persembahan CXO Media tahun depan! Salam Olahraga!
(RIA/tim)