Bahasa isyarat merupakan bahasa yang mengutamakan komunikasi manual, bahasa tubuh, dan gerak bibir yang menggabungkan bentuk, orientasi, maupun gerak tangan, lengan, tubuh, serta ekspresi wajah guna mengungkapkan apa yang ada di pikiran atau dirasakan.
Melansir Pusat Bahasa Isyarat Indonesia, sebanyak lebih dari 2.500.000 Tuli di Indonesia. Hal ini membuat bahasa isyarat Indonesia (Bisindo) menjadi bentuk komunikasi yang paling efektif tidak hanya terbatas untuk penyandang tuna rungu dan Tuli tetapi juga untuk semua orang dari seluruh lapisan sosial. Dengan demikian, tak sedikit orang yang sudah mulai menumbuhkan minat dalam mengenal lebih dalam tentang dunia Tuli dengan mempelajari bahasa isyarat.
Mempelajari bahasa isyarat tentu memudahkan kita dalam berkomunikasi dengan penyandang tuna rungu dan tuna wicara. Dengan mengerti bahasa isyarat, kita dapat membantu penyandang tuna rungu yang kesulitan berkomunikasi dengan lawan bicara yang tidak mengerti bahasa isyarat. Bahasa isyarat tidak hanya bisa digunakan untuk berkomunikasi dengan komunitas tuna rungu saja, tetapi bahasa isyarat juga bisa melangsungkan komunikasi dalam berbagai situasi yang tidak mendukung seperti jarak yang terlalu jauh, suasana yang terlalu berisik, hingga saat sedang berada di dalam air.
Di samping itu, mempelajari bahasa isyarat juga memiliki manfaat untuk otak yaitu dapat menstimulasi perkembangan otak karena kedua bagian otak kanan dan kiri sama-sama berfungsi saat belajar bahasa isyarat. Kemudian, belajar Bisindo juga mengasah aspek visual, verbal, dan kinetik secara bersamaan yang dapat meningkatkan daya ingat kita. Selain beragam manfaat yang telah disebutkan di atas, Bisindo juga mendukung terwujudnya lingkungan yang inklusif.
Ilustasi bahasa isyarat/ Foto: Freepik |
Bahasa isyarat bisa saja berbeda meskipun di negara dengan bahasa lisan baik tulisan yang sama seperti Amerika Serikat dan Inggris, dengan American Sign Language dan British Sign Language yang terpaut jauh berbeda. Di Indonesia, terdapat dua bahasa isyarat yang digunakan yakni Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo) dan Sistem Bahasa Isyarat Indonesia (SIBI).
Bisindo merupakan bahasa isyarat yang muncul secara alami dalam budaya Indonesia dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari, maka dari itu setiap wilayah di Indonesia memiliki Bisindo yang unik dan bervariasi. Sementara, SIBI merupakan bahasa isyarat yang diakui oleh pemerintah Indonesia dan digunakan dalam pengajaran di Sekolah Luar Biasa (SLB).
Perbedaan mendasar keduanya dapat dilihat dari jumlah penggunaan tangan, dimana Bisindo menggunakan dua tangan untuk merepresentasikan satu huruf, sedangkan SIBI cukup menggunakan satu tangan saja. Seiring dengan minat masyarakat Indonesia dalam mempelajari Bisindo, berikut ini adalah jasa atau platform yang dapat membantu kamu mengenal dan belajar tentang bahasa isyarat Indonesia.
Ilustrasi bahasa isyarat/ Foto: Freepik |
Parakerja
Dengan berbagai modul pembelajaran melalui video interaktif, Parakerja memfasilitasi peminat Bisindo untuk belajar langsung dari sobat Tuli, lengkap dengan isyarat per-kata, contoh kalimat, serta latihan komunikasi yang dapat membantu kamu untuk berkenalan dengan Dunia Tuli. Adapun benefit yang didapat dari kelas Bisindo yang diselenggarakan oleh Parakerja adalah sepuluh kali pertemuan yang diikuti dengan ujian, akses untuk merekam pertemuan online, serta sertifikat yang akan didapatkan jika telah menyelesaikan kelas sesuai level yang disediakan.
Pusbisindo
Tak hanya antar negara, Indonesia yang kaya akan keberagaman budaya juga menyebabkan Bisindo bervariatif antara bahasa daerah satu dan yang lain. Biasanya, bahasa isyarat daerah memiliki tata bahasa yang berbeda dengan bahasa lisan yang digunakan orang-orang mendengar pada umumnya dan mencakup semua unsur mulai dari fonologi, morfologi, sintaksis, pragmatis, dan lainnya. Pusbisindo menyediakan kelas offline maupun online untuk belajar Bisindo versi daerah mulai dari Jakarta, Sumatera, Jawa Tengah, Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan lainnya dengan tingkatan level hingga level 3.
Silang.
Sebagai startup berbasis teknologi edukasi pertama di Indonesia untuk pembelajaran Bisindo dan dunia Tuli, Silang. membuka layanan kelas online, platform video belajar online berlangganan, dan kelas tatap muka dengan jadwal yang fleksibel. Kurikulum yang disediakan oleh Silang tidak hanya mengajarkan materi bahasa isyarat, namun juga budaya Tuli, ekspresi, gestur, serta filosofi dari gerakan bahasa isyarat itu sendiri. Dimentori langsung oleh edukator Tuli, kelas Bisindo di Silang dibuka mulai dari 30.000 per jamnya menyesuaikan dengan paket pilihanmu.
Itu dia tiga platform yang bisa kamu pilih jika tertarik untuk menyelam dunia Tuli dan belajar lebih jauh mengenai budaya Tuli. Dengan mencoba memahami dunia mereka, secara tidak langsung kita bisa ikut membantu memperluas jarak yang selama ini terjadi. Yuk, coba ikut kelasnya!
(HAI/DIR)