Anies Rasyid Baswedan resmi diusung Partai Nasional Demokrat (NasDem) sebagai calon presiden (capres) di pemilihan presiden (pilpres) tahun 2024. Gubernur DKI Jakarta tersebut dipilih sebagai capres NasDem, usai Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang berlangsung hari Senin (3/10/2022).
Penunjukan Anies sebagai capres NasDem disampaikan langsung oleh Ketua Umum Surya Paloh di NasDem Tower, Jakarta Pusat. Menurutnya, Anies merupakan opsi terbaik yang bisa mereka pilih. "Kenapa Anies Baswedan, jawabannya adalah why not the best," ucap Surya Paloh.
"Inilah kenapa akhirnya NasDem melihat seorang sosok Anies Rasyid Baswedan. Kami mempunyai keyakinan pikiran-pikiran dalam perspektif baik secara makro maupun mikro sejalan," tambahnya, saat jumpa pers di NasDem Tower, seperti dikutip dari Detikcom.
Di lain sisi, Anies sendiri menyatakan bahwa dirinya siap menyambut tugas baru di masa mendatang. Terlebih, masa baktinya sebagai Gubernur DKI Jakarta akan habis pada tanggal 16 Oktober nanti.
"Dengan memohon ridho Allah, dengan memohon petunjuk dari-Nya dan seluruh kerendahan hati, Bismillahirrahmanirrahim, kami terima dan bersiap menjawab tantangan itu," sambut Anies.
Bukan Kejutan
Penunjukan Anies Baswedan sebagai kandidat Presiden di Pilpres 2024 mendatang, memang bukan kabar yang mengejutkan. Sebab selama beberapa bulan kebelakang, Mantan Menteri Kebudayaan dan Pendidikan (2014-2016) itu, memang telah menyiratkan tekadnya untuk maju sebagai Capres.
Ditambah lagi, nama Anies cukup popular di daftar top survei elektabilitas Capres 2024, yang dipaparkan oleh banyak lembaga survei independen. Yang paling baru, Lembaga Indikator Politik Indonesia mengungkap bahwa, Anies Baswedan berada di posisi tingkat keterpilihan ke-3 dengan persentase sebesar 17,4 persen, dan hanya kalah oleh Ganjar Pranowo (29,0 persen) dan Prabowo Subianto (19,6 persen).
Pada pengumuman Capres yang diusung NasDem sendiri, Anies Baswedan mengungguli kandidat lain yang masuk ke daftar kandidat capres NasDem, yakni Jendral TNI Andika Perkasa, dan menyingkirkan nama Ganjar Pranowo yang lebih diafiliasikan sebagai bakal calon presiden yang diusung PDI Perjuangan.
Sekilas Geliat Politik Anies
Nama Anies Baswedan mulai santer dikenal orang sewaktu mantan rektor Universitas Paramadina Jakarta tersebut ditunjuk Presiden Jokowi sebagai Mendikbud masa jabatan tahun 2014-2016 lalu. Walaupun tidak menjabat lama, Anies justru laris digadang sebagai pemimpin Ibukota DKI Jakarta pada Pilkada 2017 silam, dengan menantang Gubernur petahana saat itu, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Hasilnya, bersama sang wakil Sandiaga Uno, Anies Baswedan sukses memenangi pilkada DKI 2017 dan dinobatkan sebagai Gubernur Ibukota DKI Jakarta periode 2017-2022. Waktu itu, Anies-Sandi mengusung beberapa program besar, seperti DP hunian 0% untuk warga Jakarta, hingga mengedepankan tagline, "Maju kotanya, bahagia warganya."
Sementara belakangan, Anies Baswedan yang lebih dulu ditinggal Sandi Uno maju menjadi cawapres pada Pilpres 2019, mulai rajin menyatakan eksistensi politiknya dengan berbagai cara, seperti mengawal pembangunan stadion mewah Jakarta International Stadium, hingga bergabung menjadi anggota Ormas Pemuda Pancasila (PP).
Ketua PP Abie Japto menyatakan, "Dia [Anies] menjadi anggota PP, bukan anggota kehormatan. Biasanya kalau pejabat kita kasih kehormatan, tapi beliau mempunyai pandangan yang sama, visi misi sama, dalam ideologi, dalam berketuhanan dan segala macam," katanya seperti dikutip CNN Indonesia. "Kebetulan nomor beliau adalah 0000007," lanjut Japto. Menurutnya, angka tersebut diberikan kepada Anies karena angka itu seperti seperti tokoh film laga James Bond.
***
Akankah penunjukan Anies Baswedan sebagai Capres Partai NasDem membuatnya kokoh di kontestasi Presiden 2024 mendatang? Kira-kira, bagaimana gebrakan Anies pasca ditunjuk sebagai Capres? Akankah Anies sukses mengikuti langkah Presiden Jokowi yang duduk di kursi RI-1 setelah menduduki DKI-1? Menarik untuk dinantikan!
(RIA/DIR)