Memasuki usia dewasa, setiap dari kita pasti cepat atau lambat harus memikirkan strategi untuk mengelola keuangan dalam jangka panjang. Berinvestasi pun menjadi salah satu cara yang dipilih banyak orang untuk meningkatkan penghasilan. Tentu saja ada banyak pertimbangan yang harus dipikirkan sebelum berinvestasi, mulai dari kesiapan modal, memilih jenis aset, hingga mempersiapkan rencana apabila mengalami kerugian.
Dulu ketika masih remaja, saya berpikir bahwa berinvestasi hanya bisa dilakukan di umur 30an atau ketika sudah memiliki gaji dua digit. Namun hari ini, semakin banyak anak muda akhirnya memutuskan untuk berinvestasi. Hal ini tak terlepas dari munculnya instrumen investasi baru di era digital. Di era digital ini, berinvestasi menjadi semakin mudah dengan munculnya aplikasi trading dan mata uang kripto.
Dahulu ketika mendengar kata investasi mungkin yang terlintas di kepala adalah membeli logam mulia atau berinvestasi saham di perusahaan. Namun sejak kehadiran kripto, banyak orang kini memilih mata uang digital tersebut sebagai aset atau instrumen investasi. Cryptocurrency sendiri merupakan mata uang yang didukung oleh sistem kriptografi dan teknologi blockchain. Beberapa contoh aset kripto adalah bitcoin, ethereum, tether, ripple, dan sebagainya.
Semua investasi pasti memiliki risiko, tak terkecuali kripto. Dibandingkan dengan membeli emas atau saham di perusahaan, kelemahan kripto mungkin terletak pada nilainya yang fluktuatif. Tetapi hal ini tak menjadi penghalang bagi banyak orang untuk tetap menaruh investasi pada aset kripto, salah satunya yaitu Christine (30 tahun). Christine merupakan investor kripto berjenis HODLer yang mendiamkan aset kriptonya dan tidak melakukan trading. "Gue beli terus didiemin gak untuk trading. Jadi meskipun dia jatuh, gue biasa kayak ya udah tarik nafas aja terus entar ditungguin aja," ungkapnya.
Untuk berinvestasi kripto, Christine menggunakan aplikasi Pintu. Pintu adalah aplikasi untuk melakukan jual beli aset kripto yang sudah terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI). Sebagai pemula, Christine memilih Pintu karena desainnya yang user-friendly dan juga nilai transaksi minimal yang cukup affordable yaitu sebesar Rp11 ribu. Tak hanya itu, aplikasi ini juga menyediakan fitur edukasi berupa Pintu Academy yang menyediakan berbagai pengetahuan dasar mengenai dunia kripto.
Bagi kalian yang tertarik untuk berinvestasi kripto tapi bingung mulai dari mana, kalian bisa menyaksikan Perspektif episode 99 di kanal YouTube CXO Media. Di sini, Christine dan partisipan lainnya membagikan pengalaman mereka sebagai investor emas, kripto, dan saham. Dengan adanya aplikasi seperti Pintu, berinvestasi pun menjadi lebih mudah. Tapi sebelum berinvestasi, pastikan kalian mengetahui dulu semua informasinya ya!