Balap jet darat Formula 1 musim 2022 telah berlangsung setengah jalan. Dari 23 race yang diagendakan, para pembalap telah menuntaskan 12 race yang penuh ketegangan, drama dan kejutan, juga aroma-aroma kejayaan. Sejauh ini, juara musim lalu, Max Verstappen sukses memuncaki klasemen driver, sementara timnya, Oracle Red Bull berdiri solid di atap klasemen pabrikan.
Bisa dibilang, Red Bull yang mendominasi F1 musim lalu, lagi-lagi tampil konsisten dengan mengungguli saingan utamanya musim ini, Scuderia Ferrari—yang meramaikan persaingan papan atas F1 usai improvisasi hebat yang mereka terapkan, juga meninggalkan Mercedes AMG, yang sebelumnya nyaman sebagai pabrikan terbaik F1 untuk 8 musim beruntun.
Max Verstappen dan Tim Red Bull/ Foto: F1/Instagram |
Balapan musim 2022 sendiri dibuka oleh GP Bahrain yang dikuasai duo Ferrari, di mana Charles LeClerc dan Carlos Sainz beriringan mengamankan dua podium teratas. Momen tersebut menjadi awal mula dominasi Red Bull dan Ferrari, yang sampai pertengahan musim ini rapat saling kejar-mengejar angka.
Sementara itu, Red Bull dengan duonya: Max Verstappen dan Sergio Perez sukses membalikkan keadaan meski sempat tertinggal oleh Ferrari di awal musim; terhitung sejak GP Monaco—yang notabenenya adalah kampung halaman LeClerc. Pada race tersebut, kendati start dari posisi pertama, LeClerc justru finish di tempat keempat, sementara Verstappen berdiri di podium ketiga dan Sergio Perez keluar sebagai juara GP Monaco.
Pada titik ini, Red Bull dan Verstappen yang menjadi andalan semakin panas di seperempat jalan. Sedangkan Ferrari dan LeClerc yang menjanjikan, justru harus menelan pil pahit karena rentetan trouble di masa-masa krusial. Sebut saja insiden LeClerc di GP Monaco, crash hebat di Silverstone, juga tiga kali gagal finish di Spain, Azerbaijan, dan France.
Insiden Charles LeClerc di French GP/ Foto: F1/Instagram |
Sepintas Statistik Halfway F1 2022
Jika dibandingkan dengan musim lalu, tampaknya persaingan menuju podium tertinggi di akhir musim balap 2022 akan lebih ketat—meski hanya diperebutkan Red Bull dan Ferrari. Pasalnya, di halfway 2022 ini saja, standings sementara untuk dua pabrikan teratas jelas dikuasai oleh Red Bull dan Ferrari, sementara juara dari 12 race ke belakang hanya dimenangkan oleh Verstappen (7 kali), LeClerc (3 kali), Sainz (1 kali) dan Perez (1 kali).
Menilik klasemen pembalap F1 setelah 12 race, Red Bull kokoh di puncak dengan 396 poin. Ferrari mengikutinya dengan 314 poin, sementara Mercedes AMG tertatih membuntuti dengan 270 poin. Pada sektor pembalap, Verstappen menjaraki LeClerc: 233 poin berbanding 170 poin, disusul dua kompatriot masing-masing di posisi 3 dan 4, di mana Sergio Perez mengumpulkan 163 poin dan Carlos Sainz mengoleksi 144 poin.
Selain catatan dari 4 pembalap teratas barusan, halfway F1 2022 juga menorehkan sejumlah rekor serba pertama bagi sejumlah pembalap. Mulai dari kemenangan dan pole position pertama bagi Carlos Sainz, poin pertama di F1 bagi Mick Schumacher dari Haas dan Zhou Guanyu dari Alfa Romeo, juga pole position pertama dalam karir bagi Sergio Perez.
Mick Schumacher crash di Monaco GP/ Foto: F1/Instagram |
Kemudian, ada pula beberapa momen yang tidak boleh terlupakan pada paruh awal F1 2022 ini. Misalnya pit-stop strategy yang krusial dari Ferrari di GP Bahrain, dan revans Red Bull di GP Monaco dan Spanyol; terrible crash Mick Schumacher di GP Monaco, juga kesaktian 'Halo Tech' yang menyelamatkan LeClerc di GP Silverstone.
Dari 12 race yang telah berlangsung, Ferrari dan kecanggihan barunya yang menang di tiga race awal, justru tertikung Red Bull yang berimprovisasi lebih baik dan menghasilkan 6 kemenangan beruntun setelahnya. Terlepas dari ketatnya Red Bull vs Ferrari, tidak sedikit pecinta F1 yang bersepakat kalau persaingan Verstappen dan LeClerc akan berlangsung hingga penghujung musim—meski bisa berlangsung lebih cepat apabila LeClerc terus mengalami kegagalan strategi dan kendala mesin akibat keteledorannya seperti beberapa race ke belakang.
Siapa berjaya di akhir musim balap?
Musim panjang F1 akan berlanjut pada GP Hungary akhir pekan nanti (Minggu, 31/7) dan vakum sementara untuk summer break setelahnya. Verstappen sendiri telah mengklaim tahta separuh jalan F1 2022, walau musim belum benar-benar berakhir.
Setelah kembali dari summer break, persaingan F1 diprediksi akan lebih memanas, sebab balapan akan berlangsung di sirkuit Spa-Francorchamps pada GP Belgium, yang merupakan salah satu race paling ditunggu oleh pecinta dan pelaku F1. Setelahnya, perjalanan Verstappen mempertahankan gelar juga berlanjut di kandangnya sendiri, yakni GP Netherlands.
F1 Podium/ Foto: F1/Instagram |
Jalan ini harusnya semakin menantang bagi LeClerc, yang meski terkesan tertekan dan kecewa setelah menepi di GP France kemarin, mengingat LeClerc dan Ferrari akan berlaga di rumahnya, GP Monza yang dipenuhi tifosi kental militan Tim Kuda Jingkrak. Pada akhirnya, F1 musim 2022 diprediksi mencapai klimaks pada rentetan GP Singapore, Japan, US, Mexico, Brazil, dan berakhir di Abu Dhabi pertengahan November mendatang.
Jika keadaan tidak berubah, dan LeClerc belum bangkit dari keterpurukan, agaknya jalan Verstappen akan lebih mulus-dan berbeda dengan musim lalu, di mana persaingan The Dutchman dan Hamilton berlangsung hingga garis akhir di Abu Dhabi. Sementara lain, persaingan Ferrari dan Red Bull juga diprediksi bertahan sepanjang musim, terutama dengan andil Sainz dan Perez yang bisa saja memberi kejutan di beberapa race mendatang, atau paling tidak, keduanya tidak terkendala regulasi yang merugikan, yang mana bisa mengubah peta persaingan di papan atas F1 musim 2022.