Seusai menikmati sebuah media, baik itu film, buku, atau apa pun itu, kita sering memiliki rasa untuk membagikan pengalaman tersebut kepada orang lain, terutama momen-momen terbaiknya. Rasa hype dan kagum tersebut memang biasanya tak terbendung. Namun, membagikannya sembarangan di media sosial--yang notabene adalah sebuah ruang publik digital--akan dilihat oleh orang lain yang belum mengonsumsi media tersebut sehingga menjadi spoiler.
Bagi mereka yang tanpa sengaja melihat konten spoiler di media sosial, jelas akan merasa terganggu karena pengalaman dan impresi pertamanya bisa dibilang telah direnggut. Impresi pertama itu sering dianggap sebagai sesuatu yang sakral karena itu adalah penentu bagaimana seseorang menilai sesuatu. Apabila impresi pertama seseorang terhadap suatu karya adalah melalui spoiler yang berlalu-lalang di media sosial, maka kesan yang didapatkan cenderung kurang mengenakkan.
Lantas bagaimana agar dapat terhindar dari spoiler? Apakah harus benar-benar menahan diri untuk tidak membagikan keriaan tersebut di ruang publik?
Perasaan tersebut memang tidak enak rasanya jika terus dibendung. Maka, perlu ada saluran pelampiasan untuk meluapkannya, seperti lingkungan pertemanan dengan ketertarikan akan hal yang sama. Jika kalian sudah menonton suatu film atau membaca suatu buku, luapkanlah segala emosi, impresi, dan opini yang kamu dapatkan dari media tersebut.
Jika kamu merasa harus benar-benar membagikannya di media sosial, coba lakukan langkah-langkah ekstra agar lebih mindful. Misalnya, jika kamu ingin membagikannya di Twitter, kamu bisa memanfaatkan fitur spoiler untuk menyamarkan gambar yang kamu post agar tidak langsung terlihat oleh orang lain dan menyertakan tagar atau peringatan singkat agar orang lain bisa terhindar dan tidak sembarangan mengklik dan membuka foto yang sudah dilabeli sebagai spoiler.
Di sisi lain, bagi kamu yang ingin terhindar dari spoiler, cara termudahnya adalah dengan menjauhkan diri dari media sosial untuk sejenak. Namun, jika kamu tidak bisa melakukan itu, maka kamu bisa coba menggunakan fitur mute keyword yang ada di masing-masing platform. Selain itu, hindari juga pencarian terkait topik yang ingin dihindari agar kamu tidak di-spoiler oleh algoritma platform media sosial.
Dalam menjaga keharmonisan antara penikmat karya, memang tidak banyak yang bisa kamu lakukan selain berhati-hati dan bijak dalam menggunakan media sosial. Intinya, kamu hanya perlu menerapkan sikap mindfulness sebelum membagikan konten di media sosial. Dengan begitu, orang-orang yang ingin menghindari spoiler pun bisa tetap mendapatkan pengalaman dan impresi pertama yang tiada duanya.