Memasuki bulan keempat invasi Rusia, jutaan warga Ukraina dikabarkan pergi meninggalkan tempat tinggal mereka yang rusak karena konflik senjata sejak Februari lalu. Menurut catatan PBB pada akhir bulan Mei, sekitar 14 juta pengungsi asal Ukraina menyebar ke wilayah lainnya di daratan Eropa.
Pada rilis resminya (24/05/22), PBB menuliskan bahwa 8 juta orang Ukraina pindah ke wilayah lain di dalam negeri. Sementara lebih dari 6 juta pengungsi lainnya, pergi meninggalkan Ukraina menuju negara-negara tetangga seperti Polandia, Jerman, Rumania, Hungaria, Moldova, Slovakia, Belarusia dan juga Rusia.
Pengungsi yang kebanyakan berasal dari Kharkiv, Kiev, dan Donetsk tersebut, didominasi oleh perempuan, kelompok rentan dan anak-anak. Oleh karena itu, PBB bersama organisasi lain terus mengupayakan bantuan kepada para pengungsi, seperti memberikan bantuan dana, suplai makanan, menyediakan tempat tinggal, dan lain sebagainya.
Bantuan Dunia kepada Pengungsi Ukraina
Berbagai bantuan dari warga dunia terus berdatangan demi memenuhi hak hidup para pengungsi yang terdampak konflik. Bantuan terbaru datang dari seorang Wartawan Rusia peraih Nobel Perdamaian tahun 2021, Dmitry Muratov.
Muratov yang dianugerahi Nobel Perdamaian karena upayanya dalam memperjuangkan kebebasan berekspresi itu menyumbangkan dana sebesar 103,5 juta dollar AS atau setara Rp 1,5 T, hasil pelelangan medali nobel miliknya untuk anak-anak pengungsi korban perang di Ukraina melalui UNICEF.
Bantuan lainnya juga kerap datang dari bintang-bintang besar asal Hollywood. Seperti aktor sekaligus produser, Ben Stiller dan aktris Angelina Jolie, yang memberi dukungan langsung kepada para pengungsi Ukraina yang berada di Polandia dan di kota Lviv. Sementara itu, pasangan selebritis Mila Kunis-Ashton Kutcher turut menyumbangkan lebih dari 36 juta dolar AS melalui kampanye mereka di GoFundMe untuk menyelesaikan permasalahan kemanusiaan di dunia dan menyokong pendanaan bagi pengungsi asal Ukraina.
Di sisi lain, negara-negara Uni Eropa sendiri telah bersepakat untuk mempersilahkan warga Ukraina tinggal dan bekerja sampai tiga tahun ke depan, di 27 negara anggotanya. Hal serupa juga difasilitasi oleh booking.com yang membebaskan penginapan di Eropa bagi para pengungsi asal Ukraina.
Perhatian Khusus Bagi Para Pengungsi Dunia
Tanggal 20 Juni 2022 kemarin, diperingati sebagai Hari Pengungsi Dunia oleh Badan PBB Urusan Pengungsi (UNHCR) melalui sebuah konferensi di Roma, Italia. Pada pembahasannya, UNHCR menyebut bahwa konflik antara Rusia-Ukraina dan perubahan iklim yang ekstrem menjadi penyebab utama lonjakan angka pengungsi di seluruh dunia.
Carlotta Sami, juru bicara UNHCR mengungkap bahwa sekitar 100 juta orang dari berbagai belahan dunia harus mengungsi dari tempat tinggal masing-masing. Sementara itu, krisis pengungsian ini diperkirakan akan mengganggu stabilitas di seluruh dunia, seperti mengancam ketahanan pangan global, hingga mempengaruhi ketersediaan bahan bakar.
Untuk itu, melalui konferensi Hari Pengungsi Sedunia di Roma 20 Juni kemari, UNHCR kembali mengingatkan pentingnya penanganan migran secara terpadu, demi menjamin hak hidup bagi sesama manusia yang dapat berdampak signifikan di masa datang.
Sementara di Australia, perhatian terhadap pengungsi dunia diperingati oleh warga negara kangguru selama satu pekan lamanya, yakni sejak 19 sampai 25 Juni. Sebagai negara yang dikenal ramah terhadap migran dan bisa berkembang karenannya, masyarakat Australia terus menyuarakan kepedulian mereka terhadap kaum migran, dengan mewacanakan penambahan penampungan hingga 27.000 pengungsi dunia per tahunnya termasuk para pengungsi perang asal Ukraina dan Afghanistan.