Untuk yang kesekian kalinya, penembakan massal terjadi di Amerika Serikat (25/5). Kali ini, penembakan tersebut terjadi di sebuah sekolah dasar yaitu Robb Elementary School di negara bagian Texas. Penembakan ini menewaskan 21 orang yang terdiri dari 19 anak-anak dan 2 orang dewasa. Robb Elementary School sendiri terdiri dari kelas 2 hingga 4 SD, sehingga anak-anak yang bersekolah di sini berumur 7 hingga 10 tahun.
Pelaku penembakan tersebut adalah seorang remaja berusia 18 tahun bernama Salvador Ramos. Salvador diidentifikasi sebagai siswa SMA Uvalde dan berkewarganegaraan Amerika Serikat. Menurut keterangan aparat berwenang, pelaku beraksi sendirian namun hingga kini motifnya belum diketahui.
Menurut pernyataan Gubernur Texas, Salvador diduga menembak neneknya terlebih dahulu sebelum masuk ke sekolahan dan menembak secara membabi buta. Salvador pun kini sudah tewas karena ditembak oleh aparat setempat.
Ini merupakan peristiwa penembakan massal ke-30 yang terjadi di sekolah dasar hingga menengah di negara tersebut sepanjang tahun 2022. Penembakan di Robb Elementary School adalah penembakan yang paling mematikan setelah penembakan di Sekolah Dasar Sandy Hook, Connecticut pada 14 Desember 2012 yang menewaskan 26 orang.
Kasus penembakan massal yang terjadi berulang kali di Amerika Serikat memang telah menjadi momok bagi warganya. Bahkan, senjata api telah menjadi penyebab kematian nomor satu bagi anak-anak di negara itu, mengalahkan kecelakaan mobil. Presiden AS Joe Biden dalam pidatonya menegaskan bahwa kebutuhan akan aturan kepemilikan senjata sudah sangat mendesak. Ia pun meminta para legislator untuk mendukung peraturan ini. Sebab jika tidak disegerakan, akan ada semakin banyak korban yang berjatuhan.