Masyarakat dunia, nampaknya, tidak pernah kehabisan teori konspirasi untuk dibahas. Di Indonesia, misalnya ada teori yang menyebutkan bahwa negara ini merupakan sisa-sisa peradaban Atlantis yang hilang. Di kancah internasional, ada teori yang menyebutkan Taylor Swift sebagai kloningan pemimpin sekte pemuja setan. Beberapa teori konspirasi bisa membuatmu geleng-geleng kepala saking absurdnya, tapi beberapa ada juga yang membuatmu berpikir ulang tentang kebenaran yang selama ini kamu percayai. Berikut adalah beberapa teori konspirasi teraneh di dunia!
Kematian Paul McCartney
Ini mungkin adalah teori konspirasi paling populer di kancah permusikan. Teori ini mengatakan bahwa Paul McCartney, personil band The Beatles meninggal dalam kecelakaan mobil pada tahun 1966 dan yang kini mengisi band-nya bukanlah Paul, melainkan seseorang yang mirip dengannya dan dibayar untuk menggantikannya. Spekulasi ini bermula ketika 50 tahun yang lalu seorang DJ radio bernama Ross Gibb menerima rumor tentang kematian Paul dari seorang penelepon misterius. Penelepon ini juga mengatakan ada pesan-pesan tersembunyi di dalam album The Beatles, Abbey Road. Dua hari kemudian, rumor ini menjalar bagai api. Hingga hari ini, Paul masih hidup dan berkarya. Bahkan, ia dijadwalkan untuk tampil di Glastonbury Festival 2022.
Hitler Mati di Garut
Pada tahun 1945, Adolf Hitler dan istrinya tewas bunuh diri di sebuah bunker yang menjadi markas Nazi. Sesuai wasiatnya, jenazahnya pun lalu dikremasi. Waktu itu, banyak yang berspekulasi bahwa Hitler sebenarnya masih hidup, ia bukan bunuh diri melainkan melarikan diri. Ada macam-macam versi dari teori ke mana perginya Hitler, tapi orang Indonesia pasti ingat kalau salah satu teori menyebutkan bahwa Hitler pergi ke Indonesia dan menghembuskan nafas terakhirnya di Garut. Rupanya, teori konspirasi ini bisa muncul akibat buku Garut Kota Illuminati. Adolf Hitler yang digadang-gadang sebagai tokoh penting Illuminati, diduga pergi ke Garut untuk mencari Atlantis yang hilang.
Pemerintah Dikuasai Manusia Reptil
Pada tahun 1998, seorang reporter BBC bernama David Icke menerbitkan bukunya yang berjudul The Biggest Secret. Dalam bukunya ini, David Icke membuat klaim bahwa ras manusia sedang diperbudak oleh reptil humanoid yang hidup di antara kita. Reptil humanoid yang disebut sebagai ras Anunnaki ini dikatakan telah mengontrol manusia melalui sistem pemerintahan kita. Beberapa tokoh negara yang berkuasa dikatakan sebagai jelmaan reptil di antaranya adalah Ratu Elizabeth, George Bush, dan Hillary Clinton. Bahkan, Icke mengklaim Annunaki merupakan dalang di balik organisasi rahasia seperti Freemasons dan Illuminati. David Icke memang merupakan sosok yang cukup kontroversial. Sebelum menerbitkan bukunya ini, ia mendalami filosofi New Age dan bahkan mendeklarasikan dirinya sebagai "Son of God".
Pendaratan di Bulan Adalah Rekayasa
Pendaratan di bulan tahun 1969 diperingati sebagai salah satu pencapaian terbesar umat manusia. Namun, ternyata masih ada yang tidak mempercayai bahwa manusia benar-benar pernah mendarat di bulan dan semua itu adalah konspirasi belaka. Menurut penganut teori ini, NASA merekayasa foto dan rekaman pendaratan di bulan di sebuah studio di Nevada. Teori konspirasi ini dimulai dari seorang Bill Kaysing. Bill Kaysing merupakan mantan tentara angkatan laut Amerika Serikat yang kemudian bekerja di Rocketdyne, perusahaan yang membuat roket untuk misi ke bulan. Bill mengaku memiliki informasi dan bukti-bukti yang menunjukkan kejanggalan pada foto dan rekaman NASA. Pasalnya, hingga akhir 1960an NASA diduga belum berhasil mengirim manusia ke bulan, seperti yang dijanjikan Presiden Kennedy. Hal ini ia tuangkan di bukunya yang berjudul We Never Went to the Moon: America's Thirty Billion Dollar Swindle yang terbit tahun 1974.
Hidup Ini Adalah Simulasi
Apakah kamu pernah menonton film The Matrix? Apabila pernah, maka teori ini mempercayai bahwa kita mengalami apa yang dialami oleh karakter utamanya, Neo. Di The Matrix, diceritakan bahwa di abad ke-21 manusia berperang melawan mesin yang memiliki intelektualitas tinggi. Mesin ini pun menciptakan sebuah simulasi realita bernama Matrix yang memenjarakan manusia dalam realita buatan. Simulasi ini dibuat agar manusia kehilangan kesadaran akan realitanya dan para mesin bisa menyerap energi manusia. Kurang lebih inilah yang dipercayai oleh para penganut teori simulasi. Bedanya, mereka percaya bahwa simulasi ini dibuat oleh ras alien yang jauh lebih superior dari manusia. Beberapa fenomena seperti Mandela Effect dan doppelganger pun dipercaya sebagai glitch atau malfungsi pada Matrix.
Teori seperti rekayasa pendaratan di bulan mungkin masih sedikit lebih bisa diterima. Sedangkan, beberapa teori di atas seperti manusia reptil dan Hitler mati di Garut mungkin terdengar sangat absurd bagi banyak orang. Namun, mengapa banyak orang mempercayai teori konspirasi, seberapa absurdnya mereka? Menurut Mark Lorch, profesor Komunikasi Sains di University of Hull, salah satu alasan orang mempercayai teori konspirasi adalah karena manusia memiliki hasrat untuk membentuk struktur dunia dan memiliki keahlian luar biasa untuk mengenali pola-pola yang ada di keseharian mereka. Dengan ini, manusia bisa memiliki sedikit kontrol atas hidupnya karena merasa telah menguak sesuatu.
Di luar itu, beberapa teori konspirasi memiliki penyebab yang spesifik tergantung konteks di mana munculnya teori tersebut. Misalnya saja, teori konspirasi pendaratan di bulan tidak bisa dipisahkan dengan kondisi Amerika Serikat pada saat itu. Menurut Peter Knight, profesor American Studies di University of Manchester mengatakan bahwa teori tersebut muncul di saat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah AS rendah. Kepercayaan seseorang terhadap teori konspirasi tidak hanya mencerminkan kondisi psikologi manusia, tetapi juga kondisi sosial dan kultural yang terjadi pada saat teori itu muncul. Oleh karena itu, teori konspirasi-seberapa absurdnya itu--bisa menunjukkan karakteristik masyarakat yang mempercayainya.
(MEL/HAL)