Insight | General Knowledge

Yang Perlu Kamu Tahu Tentang Varian Baru COVID-19, Deltacron

Kamis, 17 Mar 2022 12:00 WIB
Yang Perlu Kamu Tahu Tentang Varian Baru COVID-19, Deltacron
Ilustrasi virus corona, Deltacron Foto: CDC - Pexels
Jakarta -

Setelah 2 tahun menghadapi gelombang COVID-19, sepertinya pandemi ini belum menemukan titik terang. Meskipun pemberian vaksin dosis ketiga sedang digalakkan, namun perkembangan varian-varian terbaru dari COVID-19 terus bermunculan. Salah satunya kabar mengenai varian baru Deltacron kini sudah mulai menyeruak ke publik semenjak awal tahun.

Berita mengenai adanya varian baru ini diungkapkan oleh seorang Profesor ilmu biologi asal Universitas Cyprus, Leondios Kostrikis yang menyebutkan bahwa adanya tanda genetik seperti Omicron dalam genom Delta, sehingga penggabungan mutasi ini dinamakan Deltacron. Varian ini awalnya teridentifikasi di beberapa wilayah Prancis dan sudah beredar semenjak awal tahun, lebih tepatnya di Denmark dan Belanda.

.Ilustrasi virus corona, Deltacron/ Foto: Edward Jenner - Pexels

Tidak hanya itu, laporan mengenai adanya varian Deltacron juga sudah mulai terdeteksi di Amerika Serikat, dan setidaknya terdapat 30 kasus juga terdeteksi di Inggris. Bahkan menurut Dr. Etienne Simon-Loriere dari Institut Pasteur, ada kemungkinan bahwa kasus Delta-Omicron yang dilaporkan di negara-negara Inggris dan Amerika Serikat tampaknya merupakan gabungan dari beberapa virus lainnya yang membuatnya berbeda dengan Deltacron yang terdapat di Prancis.

Kemunculan varian baru ini juga sudah dikonfirmasi secara tidak langsung oleh World Health Organization (WHO) di dalam cuitannya di Twitter, di mana WHO menyebutkan bahwa adanya rekombinasi Delta dan Omicron. Namun, WHO mengatakan bahwa belum melihat perubahan apapun dalam epidemiologi dan tingkat keparahan, tetapi beberapa studi tengah dilakukan untuk menelitinya lebih lanjut.

Sementara itu, Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID) juga sudah mengumumkan temuan Deltacron ini dengan tingkat bahaya yang masih belum bisa diketahui secara lebih jauh. Apakah virus tersebut lebih mudah menular dan mengakibatkan penyakit lebih parah, atau tidak. Sebab virus ini perlu diteliti lebih jauh.

.Ilustrasi virus corona, Deltacron/ Foto: Cottonbro - Pexels

Di Indonesia, Ketua Satgas Penanganan COVID-19, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. dr. Zubairi Djurban, Sp.PD, buka suara mengenai varian baru Deltacron ini. Menurutnya, belum banyak yang bisa dipastikan dari varian Deltacron karena sedikitnya data yang bisa digunakan untuk mengukur tingkat bahayanya. Meski demikian, sejumlah ahli tetap mangatakan untuk selalu mewaspadai varian baru ini.

Meskipun belum banyak penjelasan lebih lengkap yang bisa diberikan oleh IDI, kita diharapkan untuk senantiasa selalu waspada dengan virus ini dengan selalu menaati protokol kesehatan yang berlaku di ruang publik.

[Gambas:Audio CXO]

(DIP/DIR)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS