Aldi Taher dan Vicky Prasetyo baru saja mengakhiri duel sensasional mereka di arena tinju pada 27 Februari lalu. Meskipun jauh dari kata profesional, aksi saling jotos mereka cukup menjadi hiburan. Pertandingan itu sendiri berakhir pada kemenangan Technical Knock Out (TKO) untuk Vicky Prasetyo di penghujung ronde kedua, karena Aldi Taher menyerah lantaran kehabisan tenaga. Walaupun terkesan kurang serius, setidaknya pertandingan tinju eksibisi penuh gimmick tersebut cukup mendapat perhatian masyarakat - yang tampaknya cukup senang melihat adegan baku hantam antara dua selebritis penuh sensasi dan kontroversi.
Selain itu, partai Aldi Taher versus Vicky Prasetyo juga dapat dibilang berhasil menjadi 'cemilan' manis bagi beberapa partai bergengsi berikutnya, seperti laga eksibisi sarat gengsi Paris 'Salam dari Binjai' Fernandes melawan Jekson Karmela (Peraih Medali Emas Cabang Muay Thai Pekan Olahraga Nasional 2021); dan juga partai perebutan gelar juara WBC kelas Light Flyweight antara Tibo Monabesa (Indonesia) melawan Jayson Vayson (Filipina). Lebih jauh lagi, pergelutan Aldi Taher dan Vicky Prasetyo di panggung tinju itu, agaknya turut andil dalam mendongkrak pamor tinju dalam negeri yang belakangan sedikit meredup dan tenggelam.
Serupa tapi tidak sama, dampak seperti ini juga pernah dihasilkan oleh pertandingan olahraga selebritis sebelumnya. Pada awal bulan Februari lalu misalnya, pertandingan tenis meja antara Cing Abdel Achrian dan Deddy Mahendra 'Desta' berhasil memberi sorotan dan menarik simpati publik pada keberlangsungan olahraga tenis meja Indonesia. Melalui laga seru bertajuk 'pertandingan abad ini', kebolehan Cing Abdel dan Desta dalam memelintir bola pingpong, membuat publik menengok kiprah dunia tenis meja dalam negeri yang seperti mati suri.
Popularitas kaum selebriti, secara langsung - atau tidak langsung - mampu menghadirkan sorotan tajam bagi segala bidang yang mereka lakukan, tidak terkecuali olahraga. Tidak heran, aksi para selebritis di panggung olahraga belakangan, seperti yang dilakukan Aldi-Vicky dan Abdel-Desta, seketika mampu menghadirkan perhatian lebih bagi cabang-cabang yang mereka mainkan. Di kancah Internasional, formula seperti ini bahkan telah diterapkan sejak lama. Popularitas dan impresi yang dibawa para selebriti, sedikit banyaknya telah membukakan jalan bagi perkembangan industri olahraga itu sendiri.
Salah satu yang cukup mencolok adalah kehadiran para bintang top dunia di gelaran NBA. Selama ini, ajang NBA memang tidak pernah sepi dari gemerlap kaum selebriti, terlebih pada keikutsertaan mereka pada ajang NBA All-Star Weekend yang berlangsung setiap tahun. Terhitung sejak tahun 2003, sejumlah selebritis papan atas selalu menghiasi pertandingan Celebrity All-Star Game, yang memfasilitasi mereka untuk pamer kebolehan bermain basket. Sejauh keberadaannya, peran aktif para selebritis di ajang NBA membuat kompetisi basket asal Amerika Utara tersebut tidak pernah sepi sorotan dan selalu digandrungi masyarakat dunia.
Jika pola semacam itu ternyata berhasil di luar negeri, maka bukan tidak mungkin hal serupa bisa diterapkan di Indonesia. Sebagaimana dua contoh kasus: Aldi-Vicky dan Abdel-Desta, partisipasi selebriti di bidang olahraga berangsur-angsur membawa sorotan sekaligus pamor besar bagi keberlangsungan industri olahraga nasional yang sejauh ini belum begitu konsisten.
Sementara di lain sisi, eksistensi selebriti di ajang olahraga turut menghasilkan keuntungan bagi value mereka sendiri. Buktinya, seorang YouTuber Amerika, Jake Paul, yang sempat dicap 'sampah' oleh publik karena kerap memproduksi konten tidak senonoh, saat ini lebih dikenal sebagai petarung tangguh yang diidolakan karena serius menekuni dunia boxing antar selebritis.
Sifat kompetitif, menyenangkan, dan menyehatkan pada setiap lini olahraga, tanpa disadari dapat bermanfaat secara luas. Selain berguna sebagai medium ekspresi yang menghibur, dunia olahraga juga kapabel sebagai saluran komersial, yang manfaatnya, dapat dirasakan oleh semua pihak yang terlibat.
