Kantor Royal Society Thailand (ORST) mengumumkan perubahan nama resmi ibukota Thailand dari Bangkok menjadi Krung Thep Maha Nakhon. Keputusan ini dibuat setelah ORST meninjau ulang kamus geografis Internasional; mereka memperbarui ejaan nama negara, wilayah, zona administratif dan ibu kota agar relevan dengan situasi terkini.
Seperti halnya manusia, ibukota Thailand ternyata memiliki nama lengkap, nama pendek, dan nama panggilan. Apabila Bangkok adalah nama panggilan, maka nama asli dari Bangkok adalah Krung Thep Maha Nakhon. Selama ini, Bangkok merupakan nama Internasional yang diakui dan dikenal oleh turis-turis mancanegara.
Namun, orang Thailand sendiri tidak pernah menyebutnya dengan Bangkok, melainkan Krung Thep Maha Nakhon atau terkadang disingkat menjadi Krung Thep. Krung Thep Maha Nakhon memiliki arti "kota para malaikat". Nantinya, meski nama resmi ibukota telah berubah, nama Bangkok tetap diakui dan boleh dipergunakan.
Melansir Detik, Krung Thep Maha Nakhon sendiri memiliki versi panjangnya yaitu Krung Thep Mahanakhon Amon Rattanakosin Mahinthara Ayuthaya Mahadilok Phop Noppharat Ratchathani Burirom Udomratchaniwet Mahasathan Amon Piman Awatan Sathit Sakkathattiya Witsanukam Prasit. Nama ini merupakan sebuah frasa yang berasal dari basaha Pali dan Sanskerta.
Menurut Guinness World Records, ini adalah nama tempat terpanjang di dunia yang pernah ada. Tidak cuma di Thailand, beragam tempat di dunia juga memiliki nama yang panjang. Bukan hanya panjang, tapi nama-nama ini juga sulit sekali untuk dieja. Apabila nama ibukota Thailand terdiri dari 22 kata, maka tempat-tempat ini terdiri dari satu kata yang memiliki banyak huruf. Berikut adalah beberapa di antaranya!
1. Taumatawhakatangihangakoauauotamateapokaiwhenuakitanatahu (Selandia Baru)
Taumatawhakatangihangakoauauotamateapokaiwhenuakitanatahu adalah sebuah bukit yang berlokasi di North Island, Selandia Baru. Bukit ini dinamakan berdasarkan legenda orang Māori warga asli Selandia Baru. Arti dari nama ini adalah "Tempat di mana Tamatea, pria dengan lutut besar yang meluncur, memanjat, dan menelan gunung-gunung, atau dikenal sebagai pemakan daratan, memainkan seruling untuk orang yang dikasihinya."
Tamatea adalah nama dari sosok ksatria yang menjadi karakter dalam legenda masyarakat asli Selandia Baru, berdasarkan mitos ia memainkan seruling untuk meratapi kepergian saudaranya yang mati di peperangan.
Lokasi Taumatawhakatangihangakoauauotamateapokaiwhenuakitanatahu/ Foto: Flickr |
2. Chargoggagoggmanchauggagoggchaubunagungamaugg (Massachusetts, Amerika Serikat)
Kata yang terdiri dari 45 huruf ini merupakan nama dari sebuah danau di Webster, Massachusetts, Amerika Serikat. Nama ini berasal dari bahasa suku Nipmuc-masyarakat adat yang dulunya mendiami wilayah Massachusetts. Nama dari danau ini apabila diterjemahkan memiliki arti "perbatasan atau lokasi memancing yang netral". Sebab kala itu danau ini merupakan perbatasan antara lokasi pendudukan kolonial Inggris dengan suku Nipmuc yang merupakan warga asli di daerah tersebut. Namun karena namanya yang panjang, di masa sekarang penduduk setempat lebih sering menyebutnya sebagai "Danau Webster", karena lokasinya yang terletak di kota Webster.
Ilustrasi Danau Webster/ Foto: Wikimedia Commons |
3. Bovenendvankeelafsnysleegte (Afrika Selatan)
Di Afrika Selatan terdapat sebuah daerah padang pasir yang sangat luas, areanya hampir setara dengan Jerman. Di sini, ada sebuah peternakan yang memiliki nama sangat panjang yaitu Bovenendvankeelafsnysleegte, sebuah peternakan yang terletak di Karoo, daerah gurun di Afrika Selatan. Peternakan ini terletak 923 meter di atas permukaan laut. Namanya merupakan bahasa Afrika yang apabila diterjemahkan berarti "upper end of throat-cut valley."
Gurun Karoo/ Foto: Freepik |
4. Venkatanarasimharajuvaripeta (India)
Ini adalah sebuah stasiun kereta yang terletak di negara bagian Andhra Pradesh, India. Nama ini berasal dari bahasa Telugu yang memiliki arti Kota Venkatanarasimharaju. Sebenarnya, stasiun ini adalah stasiun kedua dengan nama terpanjang di India.
Predikat nama terpanjang dipegang oleh stasiun yang terdiri dari dua kata yaitu stasiun Chennai Central. Stasiun Chennai Central sendiri telah mengalami pergantian nama menjadi Stasiun Puratchi Thalaivar DR. M.G. Ramachandran. Meski begitu, tetap saja pengejaannya tak sesulit Venkatanarasimharajuvaripeta.
Ilustrasi stasiun kereta/ Foto: Abbat via Unsplash |
5. Pekwachnamaykoskwaskwaypinwanik (Kanada)
Tempat ini adalah sebuah danau yang terletak di Provinsi Manitoba, Kanada. Beberapa tahun terakhir, muncul wacana di Manitoba untuk mengembalikan nama-nama asli di daerah tersebut yang menggunakan bahasa Cree bahasa penduduk asli Amerika Utara. Danau ini dikenal sebagai tempat memancing ikan trout, dan Pekwachnamaykoskwaskwaypinwanik secara harfiah berarti "tempat untuk memancing ikan trout".
Ilustrasi danau/ Foto: Claudia Chiavazza via Unsplash |
Jadi, apa saja persamaan dari tempat di atas? Pertama tentu saja mereka memiliki nama yang amat panjang dan sulit sekali untuk dieja oleh masyarakat awam. Namun di samping itu, nama-nama di atas semuanya berasal dari bahasa asli daerah masing-masing, beberapa bahkan merupakan bahasa dari suku penduduk asli yang mungkin keberadaannya sudah hilang. Meski sulit untuk dieja, nama-nama ini bukan hanya memiliki nilai kebudayaan yang tinggi, tapi juga nilai sejarah yang tak tergantikan. Bagaimana, apakah kalian tertantang untuk mencoba mengejanya?
(ANL/DIR)