Ketika saya masih duduk di sekolah dasar, salah satu aktivitas favorit saya di akhir pekan adalah duduk bersama keluarga dan menonton acara Who Wants to be a Millionaire yang dipandu oleh Tantowi Yahya. Sebuah acara kuis pilihan ganda yang memperebutkan hadiah uang bila berhasil menjawab pertanyaan. Semakin banyak jawaban yang benar, semakin besar pula uang yang diperoleh.
Setiap kali menontonnya, kami ikut dibuat deg-degan oleh pilihan jawaban peserta yang duduk di 'kursi panas'. Ditambah lagi, acara ini sekaligus menguji pengetahuan kami yang menonton di rumah. Mulai dari pertanyaan seputar tokoh-tokoh terkenal hingga sains. Who Wants to be a Millionaire adalah acara kuis yang menyediakan sarana edukasi sekaligus hiburan bagi keluarga.
Selain Who Wants to be a Millionaire, acara-cara kuis lain juga sempat berjaya di televisi. Format acara kuis ini pada dasarnya sama, yaitu peserta bisa berkompetisi satu sama lain atau menjadi peserta tunggal untuk menjawab pertanyaan dan tantangan yang diberikan oleh host, untuk mendapatkan hadiah di akhir acara. Berdasarkan formula ini, acara kuis berkembang menjadi bermacam-macam varian; mulai dari kuis pengetahuan umum, hingga menebak lagu. Di televisi Indonesia sendiri, ada beberapa acara kuis legendaris. Beberapa di antaranya adalah:
Berpacu dalam Melodi
Berpacu dalam Melodi adalah salah satu kuis paling iconic yang pernah tayang di televisi. Bagaimana tidak, acara yang dipandu oleh Koes Hendratmo ini menguji pengetahuan peserta dalam musik. Mulai dari menebak lagu dari melodinya, menyambung kata dari lirik lagu, hingga menebak sosok musisi yang gambarnya tertutup di layar. Berpacu dalam Melodi pertama kali tayang pada tahun 1988 di TVRI. Sayangnya, Koes Hendratmo telah berpulang pada September 2021. Pada tahun 2021, Berpacu dalam Melodi sempat dihidupkan kembali di stasiun televisi swasta, dengan dipandu oleh Armand Maulana. Namun, acara ini hanya kembali untuk beberapa bulan saja.
Famili 100
Famili 100 merupakan salah satu acara kuis paling sukses di Indonesia, dengan menembus 2.500 episode. Acara ini diadaptasi dari acara Family Feuds yang tayang di Amerika Serikat dan Family Fortunes yang tayang di Inggris. Acara tersebut mempertemukan dua kelompok atau keluarga untuk berkompetisi satu sama lain dengan berusaha menebak jawaban yang paling banyak dijawab dalam hasil survei yang melibatkan 100 orang. Famili 100 pertama kali tayang di ANTV pada tahun 1998 dan kini Famili 100 memiliki tampilan baru nama Super Family 100 yang dipandu oleh Gilang Dirga dan tayang di GTV.
Siapa Berani?
Kuis 'Siapa Berani?' pertama kali tayang di televisi tahun 2000 di Indosiar, dengan dipandu oleh Helmy Yahya dan Alya Rohali. Mirip seperti Who Wants to be a Millionaire, 'Siapa Berani?' menggunakan formula cerdas cermat yang menguji pengetahuan umum para pesertanya yang terdiri dari beberapa tim. Helmy Yahya sendiri dijuluki sebagai "Raja Kuis", karena berhasil menciptakan dan memandu beberapa acara kuis televisi yang sukses. 'Siapa Berani?' tayang hingga tahun 2005. Namun pada tahun 2019 hingga 2020, acara ini dihidupkan kembali dan ditayangkan di TVRI.
Meski beberapa acara kuis tersebut dihidupkan kembali, keberadaan acara edukatif di televisi semakin hari semakin berkurang. Acara kuis yang tadinya menjadi segmen utama televisi, tayang berjam-jam, dan mengambil slot prime time, kini semakin tergeserkan oleh program-program lain seperti infotainment dan sinetron. Dulu, hampir setiap stasiun televisi menayangkan program acara kuis.
Kini, pilihannya semakin terbatas dan sudah tidak sepopuler dulu lagi. Padahal, acara kuis merupakan formula yang berhasil menggabungkan unsur edukasi dengan hiburan. Melihat slot program televisi yang semakin hari semakin didominasi sinetron dan FTV, sepertinya kita butuh lebih banyak acara kuis untuk dihidupkan kembali. Do you have any ideas?
(ANL/DIR)