Skechers tidak pernah berhenti untuk memberikan inovasi terbaik mereka yang konsisten sebagai comfort technology company. Beberapa waktu lalu, mereka meluncurkan koleksi terbaru Skechers Arch Fit Go Foam 1 dengan desain yang tidak terasa asing. Secara garis besar, sepatu ini dirancang untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi para konsumen, tapi tidak melupakan sisi stylish yang memang harus diperhatikan untuk diterima masyarakat masa kini.
Pertama kali melihat Skechers Arch Fit Go Foam 1 langsung membawa saya flashback ke era keemasan brand lain dengan sepatu karetnya yang bisa ditemukan di mana saja, termasuk versi fake. Skechers pun terlihat ingin memberikan persembahan yang sama, tapi dengan perubahan desain yang membuatnya menjadi berbentuk sepatu, bukan sandal.
Skechers sudah membedah tentang apa saja fitur unggulan dari Skechers Arch Fit Go Foam 1. Contohnya, dari desain melengkung yang menyesuaikan bentuk kaki secara alami, serta teknologi midsole Go Foam yang mampu menyerap benturan. Di luar itu, Skechers Arch Fit Go Foam 1 juga memberikan stabilitas dalam setiap langkah untuk meminimalisir risiko kelelahan kaki. Bicara soal desain holes yang ada di bagian upper, sudah pasti mereka sengaja memilih bentuk seperti itu untuk memberikan fitur breathability sehingga tetap membuat kaki sejuk.
Tapi bagaimana dengan kenyataan di lapangan? Apakah memang senyaman seperti yang dijanjikan oleh Skechers?
Liburan Bersama Skechers Arch Fit Go Foam 1
Perkenalan saya dengan Skechers Arch Fit Go Foam 1 langsung saya maksimalkan dengan membawanya liburan ke Bandung. Selama empat hari tiga malam, sepatu ini menjadi andalan saya berjalan menikmati berbagai tempat di kota Bandung sambil sesekali harus membawanya basah-basahan.
Material karet yang digunakan di seluruh sisi Skechers Arch Fit Go Foam 1 membuat saya tidak perlu khawatir untuk menggunakannya di tengah lingkungan basah. Sole sepatu ini juga mampu menahan kondisi licin sehingga saya tidak perlu hati-hati berjalan. Semuanya penuh kenyamanan, baik sambil mengenakan kaos kaki ataupun tidak.
Warna dark green yang terpilih untuk saya gunakan termasuk versatile untuk berbagai warna outfit. Mayoritas outfit saya yang lebih fokus ke warna monochrome membuat Skechers Arch Fit Go Foam 1 jadi tetap menyatu tanpa harus terlihat standout dari segi warna.
Masih Ada Kekurangan
Sebagus apapun suatu hal, pasti ada saja kekurangannya, termasuk Skechers Arch Fit Go Foam 1. Dari segi ukuran sepatu ini, saya yakin tidak akan semua orang akan menyukainya. Ukurannya yang cukup bulky akan jadi penilaian krusial untuk membeli Skechers Arch Fit Go Foam 1. Tapi, jika melihat tren dalam beberapa tahun lalu, sepatu bulky memang menjadi favorit banyak orang. Namun kita berbicara tentang sepatu karet yang belum tentu disukai banyak orang.
Di luar size yang bulky, Skechers Arch Fit Go Foam 1 sebenarnya bisa di-elevate dari segi desain jika memang akan mengeluarkan edisi kedua. Harus diakui, desainnya sendiri cukup old school yang mungkin bisa mengurangi interest pembeli terhadap sepatu ini. Itulah kenapa Skechers Arch Fit Go Foam 1 juga sulit menjadi sepatu fashionable untuk digunakan dalam occasion santai.
Jadi, apakah Skechers Arch Fit Go Foam 1 layak untuk kamu beli? Jika memang ingin mencari sepatu berbahan karet yang versatile untuk kondisi cuaca tertentu-seperti saat saya memakai sepatu ini dalam kondisi basah-maka jangan ragu untuk membelinya. Tapi jika bicara soal fashionable, masih ada opsi lain di luar Skechers Arch Fit Go Foam 1 yang bisa kamu pilih.
(tim/alm)