Stephen Ng yang merupakan CEO dari Nusameta-sebuah platform metaverse-hadir sebagai pembicara di acara NEXT GEN Festival yang diselenggarakan oleh Plaza Indonesia. Nusameta itu sendiri kini sedang mengembangkan perwujudan experience di dunia nyata melalui metaverse melalui berbagai pendekatan.
Pada kesempatannya, Stephen mengenalkan dunia metaverse secara rinci, terutama kemajuannya dalam industri fashion. Metaverse yang merupakan sebuah evolusi natural dari keberadaan internet selama kurang lebih 1 tahun kian menjadi topik hangat. Perkembangan metaverse yang makin besar adalah sebuah peluang untuk kemajuan berbagai industri, termasuk fashion. Seiring berjalannya waktu, metaverse yang kini masih dianggap asing dan rumit dipercaya akan menjadi suatu hal yang akan dilakukan oleh mayoritas orang.
Industri Fashion dalam Metaverse
Mulai dari Zepeto yang memiliki dua puluh juta pengguna hingga Roblox dengan total 202 juta pengguna, fashion akan menjadi suatu aspek pendukung utama dalam membangun identitas para penggunanya. Hal ini dibuktikan dengan segelintir high-end brand ternama seperti Louis Vuitton, Gucci, dan Balenciaga yang memberikan akses untuk berbusana secara virtual sebagai bentuk dukungan evolusi internet dan keberlangsungan metaverse. Tidak hanya menjadi suatu kemajuan teknologi, adanya metaverse juga membantu industri fashion untuk menjadi lebih sustainable.
Kontribusi fashion metaverse dalam perihal sustainability dapat dikatakan cukup signifikan. Melalui data yang dipaparkan oleh Stephen di kesempatannya, pakaian yang dibuat di dunia digital sudah pasti sangat aman untuk lingkungan. Hal ini dikarenakan proses pembuatan pakaian digital dibuktikan menghasilkan limbah CO2 sebanyak 97% lebih sedikit daripada pembuatan pakaian fisik. Tidak hanya itu, terdapat pula data yang menunjukkan bahwa mengganti sample desain dengan proses digital dapat memangkas carbon footprint lebih dari 30% banyaknya.
Kemajuan teknologi fashion di dunia metaverse juga memiliki sisi positif dan keuntungan lainnya. Hal ini meliputi margin atau keuntungan yang besar, keterlibatan dan interaksi antar pengguna yang lebih signifikan, kemudahan untuk mempersonalisasi desain, aksesibilitas, serta luasnya kemudahan generasi baru untuk menjangkaunya.
(DIP/tim)