Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan bisnis yang bisa dimanfaatkan secara optimal untuk lebih menumbuhkan perekonomian Indonesia saat ini. Oleh karena perannya yang penting itu, diperlukan pengelolaan yang tepat agar pengembangannya menjadi lebih masif. Apalagi di era digitalisasi seperti sekarang ini.
Cara yang bisa dilakukan adalah dengan mengembangkan ekosistem digital yang kuat. PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna) melalui program Sampoerna Retail Community (SRC) mencoba untuk berkolaborasi dengan pemerintah untuk menciptakan efisiensi tepat sasaran dalam program pemberdayaan UMKM lewat beberapa program unggulannya.
Mulai sejak didirikan hingga saat ini, SRC telah membantu mengembangkan jaringan ritel tradisional dan mendukung pelaku-pelaku usaha dalam meningkatkan daya saing mereka di era digital. SRC hadir sebagai wadah pengembangan ritel tradisional, bertujuan membantu toko-toko kecil lokal bertahan dan berkembang di tengah persaingan yang ketat.
SRC pun berhasil memberdayakan lebih dari 347.000 pelaku UMKM di seluruh Indonesia melalui pendampingan dan pelatihan yang komprehensif. SRC juga ikut serta dalam program digitalisasi untuk meningkatkan daya saing usaha kecil dan menengah.
Riset tahun 2023 misalnya, dampak ekonomi dari ekosistem SRC sangat signifikan. Omset dari seluruh toko SRC diperkirakan sampai Rp236 triliun per tahun atau setara dengan 11,4% dari Produk Domestik Bruto (PDB) nasional pada tahun 2022. Artinya, keberadaan SRC ini telah memberikan kontribusi yang besar dalam pertumbuhan ekonomi nasional selama ini.
Program 'Pojok Lokal' misalnya, merupakan sarana UMKM ultra-mikro untuk memasarkan produk mereka di toko kelontong SRC. Hasilnya pun sangat positif dengan peningkatan omzet sampai 40 persen dibandingkan produk yang dijual di toko kelontong non-SRC. Ini menunjukkan bahwa kolaorasi antara ritel modern dan UMKM bisa menciptakan dampak ekonomi yang lebih besar dan berkelanjutan.
"Seluruh mata rantai dari hulu ke hila di bisnis Sampoerna berasal dari Indonesia dan berupaya memberikan dampak berganda bagi masyarakat Indonesia," ujar Presiden Direktur PT HM Sampoerna Tbk, Ivan Cahyadi.
Inovasi dari SRC untuk UMKM Indonesia
Di era digital saat ini, SRC mencoba terus berinovasi dalam meningkatkan daya saing pelaku UMKM melalui pengembangan aplikasi digital dengan menghadirkan "Super App AYO". Aplikasi ini memungkinkan pemilik toko kelontong SRC dalam melakukan transaksi grosir secara online tanpa perlu meninggalkan tokonya.
"Jadi mereka tidak perlu lagi untuk toko. Karena pengusaha retail ini kadang-kadang karena hanya sendiri, dia harus ke toko sehingga kehilangan waktu untuk pedagang, karena harus belanja. Hari ini tidak perlu, pakai jempol cukup," tuturnya.
Ada juga "May AYO", sebuah platform digital yang menghubungkan pengusaha retail UMKM langsung dengan konsumen mereka. Langkah ini tidak hanya membantu pelaku usaha untuk bersaing dengan e-commerce, tetapi juga memberikan akses ke pasar yang lebih luas tanpa biaya tambahan.
"Karena kita tahu bahwa sekarang dunia itu bergeser ke e-commerce. Ini memberikan akses pengusaha retail UMKM untuk langsung direct digitalisasi dengan konsumen sekitar," jelas Ivan.
Perpaduan kolaborasi, digitalisasi, dan inovasi ini diharapkan bisa membuat UMKM Indonesia sebagai pilar utama dalam memperkuat ekonomi nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. SRC juga telah membuktikan bahwa usaha kecil juga bisa tumbuh jadi lebih besar dan kuat dengan dukungan yang tepat.
Dia pun berharap, bila seluruh UMKM di Indonesia bergabung dengan SRC dalam ekosistem ini, target pertumbuhan ekonomi Indonesia sampai 8 persen bisa tercapai sesegera mungkin.
(cxo/DIR)