Bisa bekerja sesuai dengan passion di tempat yang diimpikan adalah harapan anak-anak muda saat ini, terutama mengadu nasib di Jakarta. Ya, pesona ibu kota sebagai tempat yang tepat untuk mendapatkan kesuksesan masih belum luntur. Bahkan, beberapa anak muda di daerah yang saya wawancarai beberapa waktu lalu mengungkapkan bahwa Jakarta masih merupakan tempat untuk mewujudkan mimpi-mimpi mereka.
Anak-anak muda tersebut berpendapat bahwa kesempatan kerja di daerah sebenarnya ada, namun berkaca dari generasi-generasi sebelumnya yang berhasil meniti karier di Jakarta, mereka pun ikut tertarik. Hal ini sebenarnya menjadi fenomena tersendiri bahwa generasi muda yang seharusnya dapat membangun daerahnya sendiri dengan ilmu yang didapatkan, justru malah memilih ibu kota.
Meski begitu, tampaknya bagi Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, fenomena tersebut bukan suatu hal yang perlu ditakutkan. Sebab menurutnya, pergeseran kebiasaan orang dalam bekerja yang tadinya wajib di kantor, kini bisa di mana saja membuatnya tak merasa resah bila anak-anak muda daerah pergi ke kota-kota besar seperti Jakarta untuk bekerja.
"Sebenarnya setiap orang punya hak dan keinginan untuk mencapai cita-cita yang setinggi mungkin. Tidak bisa dimungkiri Jakarta adalah ibu kota negara sekaligus ibu kota ekonomi dari Indonesia. Jadi, kalau memang ingin mengejar karier di bidang korporat dan sebagainya, itu memang peluangnya lebih terbuka lebar di sana," kata Emil kepada CXO Media saat ditemui usai acara Ngobrol Sore Semaunya Live on Stage: Malang, beberapa waktu lalu.
Kota Jakarta/ Foto: Unsplash |
Tempat Nyaman dan Kembali ke Alam Banyak Dicari Pekerja
Saat ditanya apakah ia khawatir akan fenomena anak-anak muda daerah yang memilih berkarier Jakarta daripada tempat asalnya di Jawa Timur, dia pun tak khawatir. Berkat pergeseran tren bekerja di kalangan masyarakat, Emil percaya diri bahwa akan ada orang-orang yang memilih bekerja di daerah. Pada akhirnya pun mereka akan mencari kenyamanan dan ketentraman ketika bekerja.
"Saya melihat ada tren yang ikut berubah juga, yang mana sekarang work from anywhere itu lebih banyak diminati, terutama [bagi] tech workers. Mereka justru lebih memilih tempat seperti Bali, dan mudah-mudahan juga KEK Singhasari yang ada di Jawa Timur ini bisa menjadi pilihan tech workers atau geek workers juga," ujar mantan Bupati Trenggalek tersebut.
Tren ini pun dibarengi dengan semakin sadarnya para pekerja muda tentang quality of life, mulai jenuh dengan kemacetan kota, polusi, dan semakin sadar akan mental health. Tak heran mereka kini mencari tempat bekerja yang ternyaman seperti di daerah yang dekat dengan alam, atau tempat yang lengkap dengan berbagai entertainment yang bisa dimanfaatkan ketika mereka lelah bekerja.
"Menurut saya, yang penting internet cepat, pokoknya kalau mereka mau nge-mall, nggak jauh juga, kalau mereka mau kuliner enak ada, mau nonton konten-konten juga ada. Sepertinya kita nggak perlu setiap hari ngantor, kok. Orang lebih senang saat ini melakukan banyak hal di rumah kan, jadi kenyamanan hidup yang dulu dimiliki kota, sekarang sudah dimiliki daerah-daerah. Jadi saya tidak khawatir tentang itu," tutupnya.
Apa yang diungkapkan oleh Emil Dardak sebenarnya berbanding lurus dengan fakta yang ada. Menurut survei yang dilakukan JakPat tentang preferensi lokasi kerja usai pandemi COVID-19, sebagian besar Gen Z memang memilih work from home (WFH) daripada di kantor. 63 persen dari mereka berpendapat bahwa WFH lebih efektif ketimbang harus di kantor sekarang.
Ini membuktikan bahwa di mana pun kita bekerja, entah di Jakarta ataupun daerah, sebenarnya semua kembali pada kenyamanan masing-masing orang. Nah, menurut kamu masih relevankah bekerja di Jakarta atau di daerah dengan segala kelebihan dan kekurangannya pun bisa sukses?
(DIR/alm)