Berbeda dengan karir yang dijalani oleh orang-orang pada generasi sebelumnya, di mana sangat banyak karyawan yang menghabiskan banyak waktu untuk satu perusahaan hingga bertahun tahun lamanya. Pada zaman ini, hampir semua perusahaan melakukan rekrutmen, training, hingga kehilangan karyawan dalam jenjang waktu yang singkat. Hal ini pun mendorong fakta bahwa karyawan berpindah dari satu perusahaan ke perusahaan lain dengan cepat sehingga tidak jarang bagi mereka juga untuk kembali bekerja untuk perusahaan lama. Hal seperti ini biasa dikenal dengan istilah boomerang employee.
Sesuai dengan namanya, boomerang employee adalah karyawan yang meninggalkan perusahaannya untuk bekerja di perusahaan lain dan tidak lama kembali lagi untuk bekerja di perusahaan lama di posisi yang sama atau bahkan posisi lebih tinggi.
Hal ini biasa dilakukan oleh mereka yang kesulitan untuk mendapatkan promosi yang mereka inginkan meskipun mereka sangat mencintai perusahaannya. Karena hal inilah, apabila mereka mendapatkan tawaran dengan posisi yang lebih baik di perusahaan lain, maka mereka akan mengambil kesempatan tersebut dan meninggalkan perusahaan lama untuk beberapa waktu. Lalu, mereka akan mengambil banyak pelajaran dan pengalaman dari posisi baru mereka untuk mereka kembali lagi dengan posisi yang mereka inginkan di perusahaan lamanya.
Ilustrasi kembali ke perusahaan lama/ Foto: Fauxels - Pexels |
Alasan lain yang mungkin dimiliki oleh boomerang employee untuk pergi dan kembali lagi bisa saja meliputi:
- Untuk mengejar career path di industri atau posisi berbeda.
- Untuk mempelajari skill baru, cara kerja yang berbeda, atau untuk bertumbuh secara profesional di tempat baru yang mungkin saja tidak difasilitasi oleh perusahaan lama.
- Untuk mendapatkan gaji lebih tinggi.
- Untuk mengambil cuti panjang atau hanya memiliki waktu luang pribadi.
Namun, apakah boomerang employee adalah hal yang baik untuk perusahaan?
Sebenarnya, merekrut karyawan yang sudah familiar dengan perusahaan serta seluruh kulturnya adalah hal yang positif untuk perusahaan. Kemungkinannya, apabila karyawan berhasil direkrut untuk sebuah perusahaan dan cocok dengan pekerjaannya, maka hal tersebut dapat menjadi sebuah nilai tambahan bagi perusahaan untuk merekrutnya kembali. Bahkan, kemungkinan juga perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk merekrut dan melatih seorang boomerang employee.
Namun, penting juga bagi HR untuk mengetahui secara dalam mengenai alasan mereka meninggalkan perusahaan. Penting bagi HR untuk mengetahui mengapa kali ini mereka ingin kembali lagi ke perusahaan lama setelah mereka mengambil keputusan untuk meninggalkan mereka pada saat itu. Terlebih lagi, apabila mereka kembali untuk mendapatkan posisi yang lebih tinggi dari sebelumnya, HR harus tetap memastikan apakah mereka benar-benar pantas untuk mendapatkan posisi tersebut. Jangan hanya karena mereka mengatakan mereka sudah memiliki bekal yang kuat dan mendapatkan skill baru dari perusahaan sebelumnya, HR menaruh harapan tinggi pada calon boomerang employee.
Ilustrasi seorang boomerang employee/ Foto: Pexels |
Tidak hanya itu, untuk mendapatkan kesepakatan dalam kontrak dengan boomerang employee juga bukanlah hal yang mudah. Karena mereka sudah memiliki pengalaman untuk bernegosiasi sebelumnya dengan perusahaan lama, maka mereka pun akan memiliki banyak pertanyaan dan tuntutan khusus mengenai kontraknya.
Meskipun demikian, boomerang employee bukanlah sebuah hal buruk, baik untuk perusahaan atau karyawan itu sendiri. Hanya saja, sangat penting bagi kedua pihak untuk memikirkan perihal yang satu ini dengan matang. Komunikasi yang lancar dan jujur tanpa menutup-nutupi juga menjadi suatu hal penting dan sangat krusial untuk melancarkan perihal yang satu ini.
(DIP/tim)