Sebagai fresh graduate yang baru mendapat pekerjaan pertama, dan sekarang sudah memiliki penghasilan sendiri, bukan berarti kita bisa seenaknya menggunakan pendapatan tersebut. Pendapatan sekecil apa pun perlu kita kelola dengan baik. Semua bisa dimulai dari pendapatan pertama kita. Mungkin dalam benak kita berpikir bahwa terlalu banyak yang harus dilakukan, sementara terlalu sedikit uang kita. Setiap lulusan baru pasti akan memiliki daftar kebutuhan dan tujuan untuk mengawali usia-usia dewasa kita. Sembari sibuk mengejar impian dan mencoret-coret bucket list, jangan lupa untuk menjaga keuangan pribadi agar cita-cita masa depan tidak terancam.
Berikut adalah beberapa cara yang bisa kita tempuh untuk mengelola gaji yang tidak seberapa sebagai fresh graduate.
Nabung!
Menabung harus menjadi prioritas utama dan perlu dibiasakan. Hindari pemborosan karena semata-mata impulsif. Cara paling mudah adalah membiasakan diri untuk langsung mengalokasikan sebagian uang untuk ditabung ketika gajian. Proporsinya bisa berapa saja sesuai kebutuhan. Namun ada tips dari financial planner bahwa dianjurkan uang yang ditabung dari pendapatan minimal 30-50%. Kita bisa mulai dengan membuat rekening terpisah yang memang dipergunakan untuk uang tabungan, supaya tidak tercampur dengan uang yang kita gunakan sehari-hari. Menabung juga membantu kita untuk memiliki dana darurat.
Disiplin Mencatat Pengeluaran dan Pemasukan
Tertib mencatat pengeluaran dan pemasukan setiap hari bisa jadi langkah awal untuk membuat anggaran pribadi kita. Dari sini, kita bisa tahu pengeluaran yang dibutuhkan setiap bulan. Mencatat pengeluaran dan pemasukan juga membantu kita untuk mengontrol agar pengeluaran per bulan maupun per hari tidak melebih anggaran yang ditetapkan.
Kenali Strategi 50/30/20
Strategi 50/30/20 adalah panduan kasar tentang bagaimana kita harus membelanjakan uang kita. Setelah membuat anggaran dengan mencatat pendapatan dan pengeluaran, hitung biaya tetap seperti sewa rumah, air, listrik, makanan, transportasi, dan sebagainya. Lalu, hitung juga biaya variabel seperti biaya liburan serta belanja. Pastikan pengeluaran kita tidak lebih besar dari pendapatan.
Sebanyak 50% dari anggaran dapat digunakan untuk hal-hal esensial seperti bayar sewa, makanan, listrik, asuransi kesehatan, dan pembayaran mobil, atau biaya lainnya. Kemudian, 20% dari gaji dapat dialokasikan untuk tabungan dan investasi seperti dana darurat. Dana darurat merupakan dana tunai yang kita simpan untuk pengeluaran tak terduga atau bersifat darurat. Contohnya, ketika mobil kita mogok atau butuh mengganti komputer di rumah. Besaran dana yang dibutuhkan untuk dana darurat bagi yang masih single atau tidak punya tanggungan, idealnya tiga sampai enam kali dari gaji yang didapat. Lalu, 30% terakhir dari anggaran kita dapat digunakan untuk pengeluaran yang non-esensial seperti liburan, belanja, dan makan di luar rumah.
Selalu Ingatkan Diri Sendiri Mana Kebutuhan dan Mana Keinginan
Penting untuk menguatkan diri dari godaan belanja sana-sini untuk barang yang tidak penting-penting amat, apalagi di zaman yang penuh oleh online sale. Jauh lebih baik menyimpan dan menggunakan sisa uang untuk persiapan investasi nantinya maupun modal usaha. Melalui investasi, nilai uang kita akan menjadi jauh lebih bermanfaat dan dapat meningkat nilainya.
Bisa Cari Pekerjaan Sampingan
Kita semua ingin menambah pendapatan, dan jelas bahwa semakin tinggi pendapatan akan semakin mudah untuk menabung. Menetapkan tujuan yang spesifik di masa depan bisa membantu kita untuk melihat prioritas. Bagi banyak fresh graduate, tanggung jawab akan keuangan baru dapat menjadi tantangan tersendiri. Jika memang memungkinkan dan memiliki waktu, lakukan pekerjaan sampingan untuk menambah sumber pendapatan. Seperti kerja freelance di bidang yang kamu bisa maupun menjadi kontributor penulis di portal berita, banyak opsi yang dapat kamu lakukan.
Keputusan untuk mengelola keuangan sejak pendapatan pertamamu akan membentuk masa depan keuangan kita di masa depan. Pelajari dasar-dasar pengelolaan keuangan pribadi, agar kita punya fondasi keuangan yang lebih sehat. Dimulai dari fondasi ini, kita mampu mencapai hal-hal yang ingin kita tuju nantinya.