Hampir semua orang setuju, tidak mudah mendapatkan pekerjaan sesuai yang kita inginkan. Terhitung sejak 7 tahun yang lalu, saat saya mencoba melamar pekerjaan pertama saya, cukup sulit untuk mendapatkannya. Dulu saya masih sempat merasakan berkeliling Jakarta membawa amplop coklat pergi ke perusahaan satu ke perusahaan lainnya untuk melamar pekerjaan.
Terbatasnya platform karir dan info lowongan pekerjaan yang benar membuat saya pun harus lebih berusaha lagi. Kini generasi muda telah diberikan kemudahan untuk mencari lowongan pekerjaan mana yang cocok dengan jurusan atau keinginan karir mereka, dan sebagian besar perusahaan meminta para calon pekerja mengirimkan curriculum vitae (CV) mereka lewat email.
Namun sayangnya, kemudahan teknologi dan informasi ini tak serta merta dimanfaatkan dengan baik oleh para calon pekerja. Banyaknya calon pekerja yang gagal masuk ke perusahaan tertentu bukan hanya persaingan semata, melainkan lembar lamaran pekerjaan yang mereka kirim lewat email tidak menarik bagi Human Resource (HR). Salah satu penyebabnya adalah kebanyakan calon pekerja tak menyertakan cover letter di dalam body email. Padahal surat tersebut merupakan pengantar pertama untuk kamu memperkenalkan diri secara singkat kepada calon perusahaanmu.
Lantas, seberapa penting dan berpengaruhnya cover letter bagi keberhasilan mendapatkan pekerjaan?
Ilustrasi melamar pekerjaan/ Foto: Fauxels - Pexels |
Cover letter merupakan sebuah surat pengantar yang kamu tujukan untuk organisasi atau orang yang membuka lamaran pekerjaan. Surat ini biasanya berisikan deskripsi singkat mengenai motivasi kamu melamar kerja dan alasan mengapa kamu memenuhi syarat untuk berada di posisi tersebut. Surat pengantar cukup penting untuk disertakan karena sekitar 26 persen perekrut membaca surat pengantar dan menganggapnya penting dalam keputusan mereka untuk merekrut.
Sementara itu, studi lain tentang preferensi pemberi kerja menunjukkan bahwa 56 persen ingin pelamar melampirkan surat lamaran ke resume. Sebuah studi CareerBuilder menemukan bahwa 49 persen manajer SDM menganggap surat pengantar sebagai hal terbaik kedua untuk meningkatkan resume kamu, dan nomor satu adalah menyesuaikan resume kamu. Intinya adalah cover letter akan membuat HR lebih mengenalmu sebelum mereka membuka CV yang telah disisipkan di dalam email yang kamu kirim.
Dilansir LinkedIn, cover letter akan memberikanmu lebih besar kesempatan untuk dilirik HR, karena secara tidak langsung kamu bisa memberikan informasi yang mungkin tidak disebutkan secara eksplisit dalam resume. Adapun manfaat dari cover letter antara lain, pertama, bisa membedakanmu dengan pesaing yang lainnya. Jika setiap orang punya resume yang bagus, tapi bila kamu fokus membuat cover letter yang apik, kamu mungkin lebih punya keunggulan.
Kedua, surat lamaran bisa memberikan lebih banyak konteks agar HR tahu kamu cocok dengan perusahaan. Ketiga, HR akan lebih mudah menemukan jawaban apakah kamu cocok dengan perusahaan atau tidak. Keempat, cover letter akan menunjukkan secara garis besar kepribadianmu.
Ilustrasi cara menulis cover letter yang apik/ Foto: Angela Roma - Pexels |
Cara membuat cover letter yang apik
Surat pengantar mungkin akan memberikanmu kesempatan untuk dilihat oleh penerima pekerjaan. Namun, membuat cover letter yang terlalu panjang juga akan membuat HR lelah untuk membacanya. Jadi gaya penulisan yang ringkas, padat, dan jelas lebih disukai daripada cover letter yang sudah menjadi template. Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk membuat cover letter yang ciamik dan kemungkinan besar dilihat oleh para penerima kerja.
1. Jangan lupa dasarnya
Jangan lupa untuk selalu memberikan topik judul pada setiap email lamaran pekerjaanmu. Misalnya mulai dengan nama dan posisi yang kamu lamar. Kemudian, di dalam body email, buka dengan salam Yang Terhormat (Yth), lalu nama orang yang memberikan informasi terkait lamaran kerja. Misalnya 'Yth. HR (perusahaan) di Tempat', kemudian tanggal di sebelah kanan atas. Setelah itu, kamu bisa langsung memberikan kalimat pembuka.
2. Gaet perhatian penerima kerja
Cobalah untuk menarik perhatian pada paragraf pertama. Misalnya kamu bisa membagikan contoh mengesankan tentang sesuatu yang sudah kamu capai berhubungan dengan posisi yang diinginkan, bagaimana hasratmu dalam posisi tersebut, dengan menggunakan gaya kreatif, seperti menceritakan pengalamanmu di posisi sebelumnya.
Ilustrasi menulis cover letter/ Foto: Eren Li - Pexels |
3. Perlihatkan minat
Pada paragraf kedua, kamu bisa menuliskan tentang minatmu kepada posisi yang kamu lamar dan bagaimana pandanganmu terhadap perusahaan tersebut. Misalnya dengan menuliskan kalimat 'Perusahaan bapak/ibu dikenal memberikan dukungan kepada UMKM dan memajukan kesejahteraan masyarakat. Melihat latar belakang saya....'.
Atau bisa juga dengan menulis 'Mengingat perusahaan Anda memiliki latar belakang yang mampu membangun inisiatif para pekerja muda, saya yakin dengan kemampuan saya dari perusahaan sebelumnya, saya mampu memajukan perusahaan ..." Ingat, memberikan penjelasan kemampuan yang realistis akan lebih dilirik ketimbang terlalu berangan-angan.
4. Yakinkan dengan keinginan kuat
Pada paragraf ketiga ini, pertama, tentukan poin-poin utama yang dibahas oleh pemberi kerja dalam deskripsi pekerjaan. Kemudian, kamu bisa menindaklanjuti dengan contoh spesifik tentang bagaimana kamu telah menyelesaikan tugas terkait poin-poin tersebut. Lalu, tutup cover letter-mu dengan ucapan terima kasih kepada pencari kerja atas waktu mereka dan harapanmu untuk mendapat respons dari mereka.
Menulis cover letter memang tak semudah yang dibayangkan. Sebab salah-salah kamu menulis tentang diri kamu, justru nantinya akan menjadi bumerang bagi dirimu sendiri. Oleh sebab itu, tetaplah jujur dalam setiap kata yang kamu tuangkan dalam cover letter, sebab surat itu adalah ujung tombakmu demi mendapatkan pekerjaan impian.
(DIR/MEL)