Sekali lagi influencer livestreaming IShowSpeed menunjukkan pengaruhnya di dunia maya. Setelah berkeliling Asia Tenggara pada pertengahan tahun lalu, keliling Amerika Selatan pada akhir tahun lalu, kini IShowSpeed baru saja menyelesaikan tur livestreaming-nya di China.
Namun bukan sekadar kehebohan yang dia timbulkan selama di China, tetapi lebih dari itu. Pengaruh livestreaming-nya bulan lalu meruntuhkan propaganda Anti-China yang dibangun sedemikian rupa oleh Pemerintah Amerika Serikat dalam sekejap.
Dalam siaran pertamanya di China ketika di Shanghai, influencer bernama asli Darren Watkins Jr. tersebut berkali-kali menunjukkan kekagumannya dengan mengatakan, "Inilah China! Inilah China yang sebenarnya!" ketika ia melihat menara ikonik Oriental Pearl Tower dan gedung-gedung pencakar langit modern.
Di tengah jadwal yang padat, IShowSpeed dengan semangat menunjukkan bagaimana perkembangan China sesungguhnya yang selama ini selalu dinarasikan pemberitaan Amerika Serikat sebagai negara yang kurang maju. Dia pun menunjukkan bagaimana gemerlap malam di kota-kota China, bepergian ke gang-gang di China, merasakan budaya dan sejarah China secara langsung, mencicipi kuliner khas yang lezat, dan juga berinteraksi dengan masyarakat setempat.
Bahkan Speed pun dengan antusias mempelajari Kung-Fu, beladiri khas negara tirai bambu itu sampai melakukan show bersama para penampil. Di Provinsi Haenan, China tengah, Speed mengunjungi Kuil Shaolin untuk mewujudkan mimpinya sebagai seorang pendekar kung fu. Seorang mentor kung fu, Master Liang, menyambutnya dengan hangat, mengajari Speed seni bela diri, dan juga berbagi filosofi hidup yang terinspirasi oleh bertahun-tahun dari menjalani latihan yang penuh perjuangan
"Ini adalah rasa sakit, tetapi ini adalah kehidupan. Ini adalah rasa sakit, tetapi inilah Shaolin. Ini adalah rasa sakit, tetapi inilah Kung Fu. Ini adalah rasa sakit, tetapi ini adalah dirimu." ujarnya. Di Beijing, Speed mengunjungi Tembok Besar dan Museum Istana dan melakukan aksi andalannya back-flip sehingga mengundang sorak-sorai dari kerumunan orang.
Selain belajar tentang budaya masa lalu, IShowSpeed pun menunjukkan bagaimana kemajuan China yang jauh berbeda dengan Amerika Serikat ketika dia berkunjung ke Chongqing, kota futuristik di China. Dia sampai memuji sinyal 5G dan akses internet yang sama sekali tidak terganggu di seluruh penjuru China.
Saking kagumnya dengan teknologi China, IShowSpeed mengunjungi pop-up store Huawei terbesar di China dan membeli ponsel canggih yang baru diluncurkan belum lama ini. Tanpa basa-basi, dia pun menanyakan harga dan membelinya. Sama halnya ketika dia diundang untuk melihat mobil-mobil listrik buatan China.
Speed dengan wajah kaget, bingung melihat sebuah mobil mewah tak berawak bisa memarkir sendiri, lalu mobil mewah yang bisa berjalan di air maupun di darat, bahkan mobil listrik yang kecepatannya bisa mengalahkan Lamborgini-nya yang ada di Amerika Serikat. Walaupun ia membeli produk-produk tersebut, sayangnya Speed harus menerima kenyataan bahwa perang ekonomi antara Amerika Serikat dan China membuatnya tak bisa menikmati teknologi tersebut di kampung halamannya.
"China merupakan tempat wisata yang kurang mendapat sorotan. Saya tidak tahu mengapa orang-orang mengabaikan China, Saya belum pernah mengunjungi sebuah negara yang memiliki hal-hal seperti ini. Chongqing sangat indah," ujarnya.
Perjalanan IShowSpeed di kota-kota China seperti Shanghai, Beijing, Henan, Chengdu, Chongqing, Shenzhen, dan Changsha. Dia pun mampir ke Hongkong untuk melihat budaya yang benar-benar berbeda dari China.
Sempat Dikira Dibayar Pemerintah China
Tak disangka efek livestream Speed selama 6 hari di China menimbulkan pro-kontra di media sosial. Banyaknya hal yang ditunjukkan Speed dalam livestreaming-nya yang tak sesuai dengan propaganda yang diluncurkan Amerika Serikat selama ini membuat orang bertanya-tanya, apakah Speed disponsori oleh Pemerintah China untuk mempromosikan negara tirai bambu itu.
Namu kabar itu ditepis oleh tim dan manajer Speed, Slipz. Ia mengatakan selama di China mereka tidak menerima uang sepeserpun dari Pemerintah China. Justru mereka yang rugi karena biaya perjalanan yang membengkak. Mereka pun mengakui bahwa biaya perjalanan tim mereka tidak sedikit dan waktu untuk berada di China sangat padat. Jadi mereka tidak ada waktu untuk menemui pemerintah setempat.
"Bepergian setiap dua hari dengan 6 orang + dirinya sendiri di kelas utama & hotel bintang 5 bertambah dengan cepat. Jumlah yang ia keluarkan untuk perjalanan pada tahun 2024 adalah angka yang gila yang menurut saya tidak akan diduga atau diharapkan oleh siapa pun di sini," tulis Slipz.
![]() |
Di tengah kabar ini, Pemerintah China justru menyambut antusias Speed dan bahkan berterima kasih atas kunjungannya. Mereka secara suka rela memberikan pengamanan yang ketat kepada Speed ketika melakukan stream di jalanan kota-kota yang dikunjungi.
Sebagai ungkapan terima kasih karena menjadi diplomat dadakan dan mempromosikan China ke seluruh dunia, Speed pun diberikan jaminan multiple-entry travel visa ke 38 kota di China selama 10 tahun oleh Pemerintah China. Dia pun dijanjikan keamanan dan kenyamanan ketika kembali lagi ke China untuk melakukan livestreaming atau sekadar berlibur.
Sementara itu, Pemerintah Amerika Serikat dan China sendiri saat ini tengah berseteru saling menaikkan pajak ekonomi yang membuat perekonomian dunia terguncang selama beberapa hari terakhir. Semoga angin segar yang diberikan Speed beberapa waktu lalu membuat perseteruan sedikit mendingin.
(DIR/DIR)