Interest | Art & Culture

Singapura Perkuat Daya Tarik Pariwisata di 2025: Destinasi Ramah Wisatawan dan Berkelanjutan

Kamis, 13 Mar 2025 11:00 WIB
Singapura Perkuat Daya Tarik Pariwisata di 2025: Destinasi Ramah Wisatawan dan Berkelanjutan
"Made in Singapore" jadi motto pariwisata Singapura di tahun 2025. Foto: Istimewa
Jakarta -

Singapura terus memperkuat posisinya sebagai destinasi wisata utama bagi dunia. Melalui atraksi inovatif yang dilancarkan Singapore Tourism Board (STB), Singapura mengumumkan segenap inisiatif pariwisata yang lebih inklusif dan berkelanjutan untuk tahun 2025.

Seakan menegaskan perannya sebagai melting pot di area semenanjung Asia Tenggara, "Negeri Singa" mengembangkan sejumlah atraksi wisata sarat pengalaman bagi para pelancong, tidak terkecuali, bagi wisatawan asal Indonesia.

Menurut catatan STB, wisatawan Indonesia sendiri menjadi salah satu pasar utama bagi sektor pariwisata Singapura. Pada tahun 2024, misalnya, terdapat peningkatan kunjungan wisatawan asal Indonesia sebesar 8% dari tahun 2023; berkisar 2,49 juta kunjungan sepanjang tahun.

Dari jutaan angka kunjungan tersebut, wisatawan asal Indonesia juga ikut berkontribusi aktif bagi pendapatan ekonomi Singapura dari sektor pariwisata, hingga mencapai SGD 2,13 miliar atau sekitar 26 triliun Rupiah   diperoleh dari aktivitas berbelanja, akomodasi, hingga industri kuliner.

[Gambas:Instagram]

Memperluas Jangkauan Wisatawan Indonesia

Selain menawarkan ragam atraksi pariwisata yang megah, posisi Singapura, sebagai destinasi yang ramah bagi wisatawan Muslim juga menjadi daya tarik tersendiri bagi traveller asal tanah air.

Hal ini diperkuat dengan pencapaian: negara non-OKI paling ramah Muslim yang diperoleh Singapura selama sembilan tahun berturut-turut; ditandai dengan beroperasinya lebih dari 2.900 tempat makan bersertifikat Halal, serta 70 masjid yang bisa diakses di seluruh wilayahnya.

Merespon situasi tersebut, STB   yang banyak bermitra dengan penggiat wisata dari Indonesia   lantas membuka pintu yang lebih lebar bagi wisatawan Indonesia, dengan menjangkau komunitas olahraga dan memperluas promosi ke luar Jakarta.

Per akhir tahun 2024 lalu, Singapura juga telah melancarkan peningkatan konektivitas udara dari dan ke Indonesia. Bekerja sama dengan Garuda Indonesia, kini terdapat 55 penerbangan mingguan dari Indonesia ke Singapura, melalui lima bandar udara di lima provinsi berbeda: Soekarno-Hatta (Jakarta), Juanda (Surabaya), Ngurah Rai (Bali), Padang (Sumatera Barat), dan Kertajati (Jawa Barat).

[Gambas:Instagram]

Atraksi Wisata Baru di 2025

Menyambut musim wisata di tahun 2025 yang baru saja dimulai, Singapura juga memamerkan sederet atraksi wisata terbaru. Beberapa di antaranya adalah:

  • Harry Potter: Visions of Magic (sejak 22 November 2024), yang menawarkan pengalaman seni interaktif bertema dunia sihir pertama di Asia Tenggara.
  • Minion Land di Universal Studios Singapore (sejak 14 Februari 2025), menampilkan wahana Despicable Me Minion Mayhem yang eksklusif di Singapura.
  • Singapore Oceanarium (pada paruh pertama 2025), menampilkan pusat ekosistem laut yang lebih luas dengan teknologi interaktif.
  • The Boardwalk (mulai 14 Januari 2025), jalur pejalan kaki sepanjang 3,3 km yang menawarkan panorama Upper Seletar Reservoir.
  • Mandai Rainforest Resort by Banyan Tree (April 2025), resor ramah lingkungan yang menyatu dengan alam.
  • Disney Cruise Line (Desember 2025), pelayaran homeport perdana Disney Cruise Line di Asia.
  • Rainforest Wild Asia (12 Maret 2025), taman zoologi berbasis petualangan seluas 13 hektar.

Pariwisata Berkelanjutan

Dari banyaknya program wisata terbaru Singapura di tahun 2025, STB juga ikut menebalkan posisi Singapura sebagai tempat destinasi yang sadar akan nilai-nilai berkelanjutan   saat ini Singapura menempati peringkat teratas di Asia Pasifik dan ketujuh secara global menurut Global Destination Sustainability Index 2024.

Komitmen green-tourism yang diterapkan Singapura sendiri bisa dilihat melalui Singapore Green Plan 2030, serta pengembangan kriteria atraksi berkelanjutan oleh Global Sustainable Tourism Council (GSTC).

Tak hanya itu, proyek wisata unggulan Singapura di bidang keberlanjutan juga ikut dinyatakan oleh kemunculan Singapore Oceanarium, wahana wisata dan pusat riset yang juga menjadi titik pembelajaran karbon-netral, hingga Mandai Rainforest Resort, yang mengintegrasikan konsep ramah lingkungan.

(RIA)

Author

Riz Afrialldi

Description
An adventurer, but lost in the land of words
NEW RELEASE
CXO SPECIALS