Dipha Barus kembali memadukan irama khas tanah leluhurnya, Tanah Karo (Sumatera Utara) dengan kemegahan musik dance elektronik. Menyusul "SURAK" pada akhir 2024 kemarin, Dipha, yang kali ini menggandeng penyanyi Jinan Laetitia, memperkenalkan single berjudul "BATARA".
Lagu yang dipertunjukkan pertama kali pada panggung utama Djakarta Warehouse Project 2024 ini, telah resmi beredar di seluruh layanan pemutar musik digital per 10 Januari 2025, di bawah naungan Ultra Records.
Dipha menyebut "BATARA" sebagai titik temu antara modern electronic beat dengan mistisisme kuno, yang tercipta berkat perjalanan transformatifnya menuju Tanah Karo, tahun 2023 silam. "Perjalanan saya ke Tanah Karo sangat spiritual, dan 'BATARA' adalah cara saya menerjemahkan pengalaman itu ke dalam musik," ungkap Dipha, dalam keterangan pers.
Kekayaan Musik Autentik "BATARA"
Dipha menganggap "BATARA" lebih dari sekadar musik. Baginya, trek yang ditulisnya bersama Gia Koka, Jinan Laetitia, dan Matter Mos ini serupa jurnal penuh irama, dari putra asli Tanah Karo yang menghormati keluhuran akar budayanya.
Secara konsep, "BATARA" memang berangkat dari kepercayaan spiritual kuno masyarakat Karo, pemena. Di mana, "BATARA" diartikan sebagai suatu "kekuatan yang lebih tinggi". Untuk itu, Dipha memproyeksikan trek 3 menit 9 detik ini sebagai satu pengalaman mendengarkan musik yang komprehensif; menyelipkan unsur spiritualitas, konektivitas, dan suasana alam yang natural pada sepanjang bagiannya.
Sementara lain, Dipha menyebut kolaborasinya dengan Jinan Laetitia sebagai komponen yang kian memperkuat lagu ini. "Saat Jinan merekam demo untuk 'BATARA', hasilnya luar biasa-lagu ini terasa hidup. Proses kreatif di studio juga penuh dengan keajaiban, dengan ide-ide spontan."
Sang pemenang 14 Piala AMI tersebut kemudian menyebut, "BATARA" telah berhasil tampil lebih dari yang ia bayangkan. "Lagu ini sangat cocok untuk suasana intim yang magis," tutup Dipha.
(RIA/tim)