Interest | Art & Culture

"Brain rot", Kata Oxford yang Paling Sering Disebut di Media Sosial 2024

Senin, 06 Jan 2025 18:30 WIB
Skibidi toilet menyinggung soal Brain rot Foto: Detikcom
Jakarta -

Dalam setahun ke belakang, ada banyak kata yang sering digunakan oleh orang-orang di dunia ketika menggunakan media sosial. Tak heran banyak bermunculan istilah-istilah baru dalam Bahasa Inggris yang akhirnya digunakan untuk berbahasa sehari-hari, salah satunya adalah brain rot. Lantas, apa itu brain rot dan bagaimana kata ini menjadi begitu populer digunakan oleh orang-orang di seluruh dunia?

Gen Z Picu Kepopuleran Kata 'Brain rot'

Gen Z   dan kini Gen Alpha   telah memicu perkembangan kata yang lebih meluas. Bahkan kata sekelas brain rot yang muncul pada abad ke-18 saja menjadi populer di era modern berkat penggunaan di kalangan komunitas anak muda. Mengutip Oxford University Press, lewat pemungutan suara publik yang melibatkan 37.000 orang, brain rot diumumkan menjadi kata terpopuler tahun 2024.

Penggunaan pertama kata ini ditemukan pada tahun 1854 dalam buku Henry David Thoreau berjudul Walden yang menuliskan pengalamannya menjalani gaya hidup sederhana di alam. Sebagai bagian dari kesimpulannya, Thoreau mengkritik kecenderungan masyarakat untuk merendahkan nilai dari ide-ide yang kompleks atau yang bisa ditafsirkan dalam banyak cara, demi yang sederhana, serta dikategorikan sebagai definisi yang lebih 'sopan' tentang penurunan mental dan intelektual

Ya, brain rot sendiri didefinisikan sebagai kemerosotan yang diduga terjadi pada kondisi mental atau intelektual seseorang, terutama dilihat sebagai akibat dari konsumsi berlebihan terhadap konten-konten yang remeh atau tidak ada nilainya; juga sesuatu yang dicirikan sebagai sesuatu yang mungkin menyebabkan kemerosotan tersebut. Lantas, mengapa kini begitu populer?

Istilah ini memiliki makna baru di era digital, terutama pada tahun lalu. Titik awal kepopuleran istilah ini dimulai di platform media sosial, terutama di TikTok. Brain rot semakin populer dalam penggunaannya karena sering disebutkan dalam jurnalisme arus utama ketika merepresentasikan kekhawatiran masyarakat tentang dampak negatif atas konsumsi konten daring yang berlebihan.

Lebih spesifik, brain rot sering digunakan dengan cara yang lucu atau merendahkan diri oleh komunitas daring dan istilah ini terkait dengan jenis konten tertentu. Adapun konten-konten yang menyinggung soal brain rot adalah serial video Skibidi Toilet yang viral milik kreator Alexey Gerasimov, menampilkan toilet humanoid; dan meme Only in Ohio yang dibuat pengguna, merujuk pada insiden aneh di salah satu negara bagian Amerika Serikat tersebut.

Konten ini telah memunculkan bahasa brain rot yang muncul   seperti 'skibidi' yang berarti sesuatu yang tidak masuk akal, dan 'Ohio' yang berarti sesuatu yang memalukan atau aneh. Kata-kata ini mencerminkan tren kata yang berkembang yang berasal dari budaya daring yang viral sebelum menyebar secara lurik ke dunia nyata.

Alasan Kata Ini Jadi yang Terpopuler di 2024

Presiden Oxford Languages, Casper Grathwohl mengatakan bahwa brain rot berbicara tentang salah satu bahaya yang dirasakan dalam kehidupan virtual dan bagaimana masyarakat dunia menggunakannya. Ia menambahkan, penggunaan kata ini seperti babak baru yang tepat dalam percakapan budaya tentang kemanusiaan dan teknologi. Sehingga tidak mengherankan bahwa banyak orang memilih kata dalam survei.

"Saya juga merasa sangat menarik bahwa istilah brain rot telah diadopsi oleh generasi Z dan generasi Alpha, komunitas yang sebagian besar bertanggung jawab atas penggunaan dan pembuatan konten digital yang dimaksud dalam istilah tersebut," kata Grathwohl seperti dikutip The Guardian.

Grathwohl juga mengatakan anak-anak muda sekarang semakin memperkuat ekspresi mereka tentang keresahan itu di media sosial masing-masing. Hal ini menunjukkan kesadaran diri dari anak-anak muda itu sendiri   Gen Z dan Gen Alpha   yang semakin memahami dampak buruk media sosial.

Sementara itu, ada beberapa kata populer yang digunakan oleh anak-anak muda yang sempat jadi pertimbangan yakni Demure yang bermakna perilaku yang terkendali atau bertanggung jawab; Dynamic Pricing merujuk pada harga suatu produk atau layanan untuk mencerminkan permintaan.

Ada juga Lore yang berarti sekumpulan fakta dan informasi latar belakang yang terkait dengan seseorang; Romantasy, sebutan untuk genre fiksi yang menggabungkan romansa dan fantasi; dan Slop, merujuk pada konten berkualitas rendah yang dibuat secara daring namun menggunakan AI.

(DIR/tim)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS