Interest | Art & Culture

Review 'Cinta Tak Seindah Drama Korea': Mencintai Pakai Logika Berlandas Realita

Kamis, 05 Dec 2024 18:30 WIB
Review 'Cinta Tak Seindah Drama Korea': Mencintai Pakai Logika Berlandas Realita
Cinta Tak Seindah Drama Korea Foto: Imdb
Jakarta -

Korean Wave alias Gelombang Korea kini bukan lagi sesuatu yang asing bagi masyarakat Indonesia, terutama serial televisinya yang dikenal dengan K-drama. Plot, genre, hingga jalan ceritanya selalu memiliki keunikan sendiri ternyata cukup membuat masyarakat kita 'candu', terutama cerita berlatar belakang percintaan.

Fantasi-fantasi percintaan ala K-drama yang manis menggelitik perut, emosi yang menyentuh, hingga karakter-karakter yang sempurna, membuat penonton kerap berangan seandainya kisah indah itu bisa terjadi di dunia nyata. Namun pada kenyataannya cinta tak seindah drama korea, yang mulus dan berakhir happy ending seperti yang kita harapkan. Mungkin ini yang ingin ditampilkan dalam film Cinta Tak Seindah Drama Korea yang digarap oleh Meira Anastasia (Imperfect).

Berkolaborasi dengan sederet cast out-of-the box seperti Lutesha, Jerome Kurnia, Ganindra Bimo, Anya Geraldine, dan Dea Panendra, Meira yang juga penyuka drama korea ini cukup sukses menghadirkan premis yang tak terduga layaknya di K-drama, sambil menyadarkan para penggemar K-drama bahwa cinta itu perlu logika yang berdasarkan realita yang ada.

.Dhea (Lutesha) dan Julian (Jerome Kurnia)/ Foto: IMDb

REVIEW CINTA TAK SEINDAH DRAMA KOREA

Sedikit cerita, Cinta Tak Seindah Drama Korea mengisahkan hidup Dhea (Lutesha) yang saat ini tengah menjalani hubungannya bersama Bimo (Ganindra Bimo). Sebagai hadiah ulang tahun, Bimo memberi hadiah Dhea berlibur ke Korea bersama kedua sahabat Dhea, Kikan (Dea Panendra), dan Tara (Anya Geraldine).

Namun, hal tak terduga menghampiri Dhea saat di Seoul, yang membuatnya berada pada keputusan untuk memilih saat cinta pertamanya di SMA, Julian (Jerome Kurnia) muncul kembali ke kehidupannya setelah lama menghilang. Kemunculan Julian, tak hanya membuat Dhea bimbang.

Hubungannya dengan Bimo juga ikut terpengaruh. Sementara, hubungan pertemanan Dhea, Kikan, dan Tara juga terancam retak karena keputusan yang diambil Dhea. Jujur saja secara garis besar, cerita film ini memang benar-benar mengambil inspirasi seperti plot cerita K-drama kebanyakan    cinta segitiga, drama pertemanan, drama keluarga, bahkan genre kriminal pun disikat.

Sebagian besar cerita dalam film ini memang merupakan kisah dari Dhea. Meskipun hanya punya waktu sedikit untuk menjelaskan latar belakang terjadinya cinta segitiga tersebut di dalam film, tapi Meira sama sekali tidak ingin menurunkan kualitas plot ala K-drama. Lewat alur maju-mundur yang disajikan oleh Meira, menurut saya cukup untuk membuat para penonton memahami kisah secara lebih baik.

Bagi yang sudah akrab dengan drama Korea, kita pasti sudah tahu bahwa karakter sampai jalan cerita yang diciptakan benar-benar tidak masuk akal, sehingga terkesan tidak realistis. Justru film ini menyatakan bahwa kisah cinta itu ya tidak seindah drama korea, harus pakai logika dan berlandaskan realita yang ada di sekitar kita.

Bahkan saking ingin menampilkan realita, Meira dengan berani karakter Dhea yang manis dan cute kepada Lutesha yang sering berperan 'badass'. Lalu ada Ganindra Bimo yang berperan sebagai Bimo yang sweet dengan citra pria mapan siap menikah padahal dalam beberapa peran lainnya ia adalah aktor laga yang punya image sangar.

Hal ini tentu saja sebuah kejutan yang tak terduga dari istri dari Ernest Prakasa tersebut. Tapi entah bagaimana, karakter tersebut yang saya pikir tidak akan cocok, justru terlihat manis dan menggemaskan karena chemistry yang menyatu namun kaku satu sama lain.

Saya pun dibuat gremet-gremet dengan adegan demi adegan yang cringe ala percintaan drama Korea sambil diperankan aktor-aktris yang selalu berperan dengan karakter kuat tapi ini malah beradegan manis. Sampai di-ending film ini pun, saya benar-benar dibawa ke dalam pahit-manis kehidupan cinta yang penuh plot twist.

.Adegan dalam film Cinta Tak Seindah Drama Korea/ Foto: IMDb

PLOT YANG BERWARNA HINGGA SINEMATOGRAFI ALA K-DRAMA

Tadinya saya pikir film ini merupakan film drama romantis yang hanya fokus pada female lead character, male lead character, dan second lead character layaknya K-drama yang sering saya tonton, bahkan sudah berekspektasi berakhir membosankan. Namun ekspektasi saya justru diberi 'makan' lagi oleh Meira dengan kehadiran sahabat Dhea, Tara dan Kikan.

Mereka bukan cuma sebagai pendukung pengembangan karakter utama, tetapi mereka adalah karakter utama di kisah mereka sendiri di film ini. Meira menuliskan cerita mereka masing-masing dengan latar belakang kekhawatiran mostly para perempuan Indonesia.

Kikan misalnya, seorang ibu rumah tangga dengan tiga anak yang sebenarnya bahagia dengan kehidupan pernikahannya. Tapi karena kekhawatiran Kikan terhadap citra tubuhnya, ia pun menjadi tidak percaya diri dan beranggapan bahwa suaminya tak tertarik dengannya lagi.

Berbeda dengan Tara, seorang perempuan berkarakter tangguh dan independen harus menghadapi hujatan dari netizen karena dituduh menjadi selingkuhan dari aktor terkenal. Walaupun ketiganya punya latar cerita masing-masing, namun Meira berhasil meramu kisah hidup mereka saling berhubungan dalam film Cinta Tak Seindah Drama Korea ini.

.Tara (Anya Geraldine) dan Kikan (Dea Panendra)/ Foto: IMDb

Lalu ada juga kehadiran aktor senior Korea, Sung Byoung Sook pun juga menjadi angin segar dalam satu adegan di film ini. Ia berperan sebagai seorang pemilik rumah makan yang mempekerjakan Julian ketika dia pertama kali tinggal di Korea. Walaupun perannya tidak terlalu penting dan tak mengembangkan cerita, tetapi cukup membuat penonton senang.

Soal teknik sinematografi, saya cukup terkejut dengan kualitas film ini yang benar-benar memberikan 'nyawa' K-drama dalam film yang berdurasi 118 menit. Shot-shot antara karakter utama dalam satu layar, hingga plot twist kejadian di balik kejadian yang tidak disangka sebelumnya membuat ceritanya semakin berwarna.

Meira pun memasukkan sebuah adegan intens yang kerap dirasakan oleh penonton K-drama yakni cliffhanger seperti di akhir episode dalam drama Korea tanpa ragu. Walaupun diakui olehnya sempat diprotes oleh Ernest, tetapi sebagai pecinta K-drama saya cukup mengerti teknik ini dan memberikan kesan jumping seakan kejadian itu tidak pernah terjadi.

Secara keseluruhan film ini memang memiliki jalan cerita yang segar dan tak terduga. Walaupun genrenya adalah drama romantis, tetapi Meira memberikan cerita cinta yang merangsang logika kita bahwa cinta memang perlu logika bukan cuma soal rasa.

Bagi kamu pecinta drama Korea, Cinta Tak Seindah Drama Korea wajib kamu tonton di bioskop-bioskop mulai hari ini, 5 Desember 2024 di seluruh Indonesia.

(DIR/tim)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS