Musisi kelahiran Medan, Basboi membagikan nuansa hidup yang pedih dan perih pada single teranyar, "Menangislah". Nomor terbaru ini merupakan wujud eksplorasi musikal seorang Basboi, yang akan turut dirangkum secara terpadu pada album penuh berjudul 80.1 FM tahun depan.
"Menangislah" sendiri memperdengarkan sisi rapuh dari pria bernama asli Baskara Rizqullah dalam irama hip-hop yang luas. Seakan menjadi bukti, bahwa dirinya benar-benar dapat merayakan tiap emosi di fase kehidupan manusia dewasa.
Dalam keterangan pers, Basboi menyatakan kalau pemantik utama terciptanya lagu "Menangislah" datang dari hubungannya dengan sang kekasih, yang melihat kepedihan sebagai sesuatu yang tercela dalam hidup. Akan tetapi, meski inspirasi awal lagu ini datang dari hubungan personal, Basboi tidak mempersempit pemaknaan "Menangislah" pada perkara romansa sejoli.
"Lagu ini lebih general pemaknaannya, tapi relevan bukan hanya dalam konteks romansa. Lebih kepada to my loved one gitu, untuk yang tersayang. Gue yakin yang tersayang itu tidak terbatas hanya kepada pasangan," ucap Basboi dalam keterangan pers.
Relasi Multi Entitas Basboi
Basboi mendefinisikan hip-hop sebagai "seluas-luasnya musik." Karena itu, ia juga menahbiskan "Menangislah" sebagai satu tembang yang memuat luas perasaan dan dapat dirasakan oleh banyak orang.
"Menangislah" memanjangkan perspektif Basboi kepada para pendengarnya, secara implisit, bahwa meluapkan emosi dengan bersedih hati, bahkan menangis, merupakan hal yang wajar terjadi. Makna yang melebar ini juga berlaku tanpa batasan, atau dapat dialami setiap orang dari berbagai latar.
Secara gamblang, Basboi kemudian memadankan kepedihan "Menangislah" ke dalam relasi ayah-anak, yang termuat pada video musik resmi lagu ini. Sebuah cerita pendek berlatar konstruksi gelap patriarkis, yang selama ini seakan melarang pria dewasa menunjukan kerapuhan, apalagi bersedih dan menangis.
"Kenapa juga gue dalam video musik menggambarkan se-gangster itu, pesan yang ingin gue sampaikan terutama buat pria dan stereotipe hip-hop itu, lebih mudah rasanya untuk lo menodongkan senjata, terlihat garang, daripada lo beneran duduk sama perasaan lo sendiri. Mengapa jujur dengan perasaan sendiri itu sangat menakutkan buat para pria pada umumnya?" kata Basboi.
PENDEKATAN BERBEDA
"Menangislah" hadir menyusul "Itu Aku (ft. The Adams)", yang rilis September 2024 kemarin. Menariknya, dua lagu yang sama-sama akan terangkum ke dalam 80.1 FM ini memuat pendekatan berbeda Basboi dalam menggarap karya anyar.
"Khusus untuk "Menangislah", yang digarap sejak Juni- Oktober 2024, Basboi menerapkan pendekatan vokal agak yang berbeda dalam proses rekaman. Terlebih, lagu ini menuntut ini menuntut kualitas balada vokal yang prima layaknya penyanyi R&B.
Kendati demikian, bukan berarti Basboi kehilangan karakteristiknya sebagai musisi hip-hop. Minimal, di lagu ini ia masih menggandeng Panji Wisnu alias Mildwave sebagai produser, selagi memainkan rima dan silabel andalannya, yang kali ini terlampir trilingual Inggris-Melayu-Bahasa Indonesia.
"Kalau secara musik, mungkin kalau tanpa lirik lagu ini akan terasa seperti pop-ballad secara umum. Tapi, kekuatannya ada di storytelling gue dan manner gue dalam menulis. Dengan bahasa-bahasa serampangan gue dan code switching gue. Itu yang gue rasa selama ini menjadi salah satu karakter kuatnya Basboi. Code switching yang rasanya susah direplikasi. Code switching yang terinspirasi Melayu secara pronunciation maupun secara gramatikal," imbuh Basboi.
Pada pangkalnya, "Menangislah" juga merupakan jembatan kokoh menuju album 80,1 FM. Di mana, judul album itu sendiri mengandung makna konotatif, merujuk modulasi frekuensi siaran stasiun radio yang secara semiotik menggambarkan perjalanan kesenimanan Basboi-yang juga seorang penyiar.
"80,1 FM itu kumpulan 12 lagu berisikan pandangan dan perasaan gue terhadap kehidupan dewasa. Nantinya, di album ini akan ada single gue dengan musik hardcore, punk, akan ada boom bap, ada trap pastinya, akan ada pluggnb. Jadi dengan kebelangan musik ini semuanya akan terasa make sense karena ini radio."
"Gue adalah orang yang mempercayai bahwa hip-hop itu tidak punya format ajek suara maupun visual. Mungkin ada yang populer dan menjadi stereotipe, tapi pada dasarnya hip-hop itu semuanya daur. Semuanya could be on anything. Hip-hop itu letaknya ada pada konteks, tidak pada konten," tutup Basboi.
***
"Menangislah" rilis di berbagai platform streaming musik digital mulai 29 November 2024. Video musik "Menangislah" garapan sutradara Rifqi Fadhlurrahman akan tayang di kanal YouTube Basboi.
(RIA/tim)