Unit surf-rock turunan Jatinangor, The Panturas kembali menyibakkan layar. Pada kesempatan ini, Surya Fikri (drum), Bagus 'Gogon' (bass), Rizal Taufik (gitar), dan Abyan 'Acin' (gitar, vokal) memuat enam track bermateri sesundaan, yang dirangkum ke dalam Mini-album bertajuk Galura Tropikalia.
Melengkapi dua single pengantar "Lasut Nyanggut" dan "Jimat (ft. Doel Sumbang) yang dilepas lebih dulu pada Oktober 2024 lalu, Mini-album ini yang resmi berlayar mulai 22 November 2024 ini, turut menyanterkan aroma tradisional sunda pada seluruh materinya.
Galura Tropikalia dibuka alunan instrumental "Khodam Buntut Lutung", dan disusul dua nomor bernarasi sunda kental "Lasut Nyanggut" dan "Sangsara in Cumbia". Los Panturas kemudian menggubah ulang lagu pop sunda "Talak Tilu" ciptaan Kosman Jaya yang pertama kali dipopulerkan oleh Upit Sarimanah pada trek keempat, menggabungkan jurus bersama Doel Sumbang di "Jimat", dan merampungkan sauhnya lewat "Béntang Sagara".
Tradisionil cum Kontemporer dari The Panturas
Mini-album Galura Tropikalia sendiri berdurasi sekitar 21 menit. Meski terbilang singkat, proyek bertabur kolaborator ini justru tampil padat, dan seakan sengaja mengecoh ekspektasi para pendengar setia. Apalagi, selain memborong seluruh lirik dengan bahasa sunda; mencakup jejampian, pupuh, dan dongeng Sunda kuno; materi paling anyar The Panturas ini juga dihiasi irama disco pop tahun 70an hingga 80an berkat kehadiran Ricky Virgana (WSATCC) pada kursi produser.
Berkaitan dengan itu, The Panturas pun langsung merepresentasikannya lewat "Bentang Sagara". Satu nomer berwujud ode penanda kecintaan masing-masing personil dengan musik pop Indonesia dari era album kompilasi LCLR (1978). Pada intinya, perjalanan Los Panturas, dalam Galura Tropikalia merangkum eksplorasi individual dan kolektif, yang belum pernah mereka lakukan dalam penggarapan album sebelumnya.
"Saya merasa banyak sekali hal baru yang kami bisa temukan, kami banyak melakukan eksplorasi dan pola-pola baru," ungkap Surya Fikri alias Kuya dalam sebuah wawancara, Jumat (9/11). "Hal paling besarnya adalah ternyata kami bisa membelokkan arah musik yang kami mainkan ini ke area yang sangat familiar dengan tanah kelahiran kami yaitu bumi Pasundan."
"Beruntungnya, penulisan dan produksi lagu ini dibantu oleh Ricky Virgana yang memang sudah mumpuni di area itu. Kami mencari jalan tengah di antara musik disco dan gitar becek ala The Panturas," tambah Kuya. "Semoga albumnya bisa diterima dan pendengar The Panturas hari ini masih tetap bisa menikmati musik kami tanpa kendala perbedaan bahasa," harapnya.
Galura Tropikalia dikabarkan bakal segera dirumuskan dalam bentuk tur dan showcase dengan harapan bisa dibawakan langsung di hadapan para pendengar di berbagai kota di Indonesia atau bahkan ke luar negeri.
Kamu sudah bisa pre-save Galura Tropikalia di Spotify sekarang.
(RIA/tim)