Tahun 2018 silam, Andien memperkenalkan single berjudul "Warna-Warna". Sebuah lagu jazzy yang mengajak setiap pendengarnya untuk merayakan indah pelangi dunia dari perspektif berbeda. Di tahun yang sama, usai bersua dengan teman-teman penyandang disabilitas, Andien akhirnya menginisiasikan lagunya ke wahana yang lebih meluas, yakni Pameran Warna-Warna.
Berselang enam tahun kemudian, Pameran Warna-Warna yang bertujuan untuk menampilkan bakat artistik individu dengan disabilitas dan mempromosikan inklusivitas akhirnya menjelma menjadi Pameran Warna-Warna Vol. II: Pusparagam Seni Disabilitas, di Dia.Lo.Gue Artspace, Jakarta Selatan, sejak pertengahan bulan Agustus ini sampai Oktober 2024 mendatang.
Sebagai wadah sekaligus penampil bakat-bakat artistik dari individu dengan disabilitas, Pameran Warna-Warna Vol. II juga hadir sebagai pengentas isu penyerapan pekerja disabilitas yang masih menjangkiti industri kreatif Indonesia. Memanfaatkan kelenturan seni yang indah dari segala sisi, Pameran Warna-Warna Vol.II seraya membuktikan bahwa koridor seni yang digiati teman-teman penyandang disabilitas juga patut dipandang lebih banyak mata.
"Lagu 'Warna-Warna' itu terinspirasi dari perspektif pelangi, yang juga bisa dilihat dari atas awan," kata Andien. "Pameran Warna-Warna merupakan perpanjangan dari hal tersebut. Di mana, teman-teman penyandang disabilitas yang selama ini kurang [diakomodasi], bisa mendapat kesempatan yang sama."
Intinya, Andien yang turut bersumbangsih di isu-isu sosial melalui yayasan binaannya, Andien Aisyah Foundation, meyakini bahwa teman-teman penyandang disabilitas ini adalah orang-orang spesial yang memiliki perspektif yang lebih spesial dalam berkesenian. "Jika Pameran Warna-Warna pertama lebih berposisi sebagai wadah apresiasi [untuk teman-teman penyandang disabilitas], maka pameran kedua ini mencoba untuk memperjuangkan kesetaraan, dan menghapus tedeng aling-aling latar disabilitas dari masing-masing seniman, karena mereka memang seniman yang istimewa," tambahnya.
Aksi dan Kolaborasi
Pameran Warna-Warna Vol.II datang dengan misi yang luhur. Karena itu pula, demi berhasil menciptakan lingkungan berkesenian yang inklusif dan aksesibel bagi bakat individu disabilitas, kerangka kerja kolaboratif yang didukung sederet pihak lintasbidang juga terjalin di sini.
Mulai dari kehadiran penyanyi yang peduli dengan isu disabilitas sekaligus pendiri Andien Aisyah Foundation, Andien Aisyah; Yayasan Dialogue Seni Budaya; co-founder Bitte Design Studio, Agatha Carolina; konsultan komunikasi dan inisiator dari B Publicist by Big Change Agency, Dian Maya Puspitasari; Open Arms; Selasar Sunaryo; dan pendiri Yayasan Seni Disabilitas Jogja, Nano Warsono, serta kurator terkemuka, Agung Hujatnikajennong, sebagai kurator pameran.
Pada rangkaian hingga kekaryaannya, pameran yang dibuka Andien ini menampilkan pertunjukan anak-anak disabilitas dengan karya seninya, yang didominasi katalog kolaboratif dari beberapa seniman dengan disabilitas. Di lain sisi, pameran ini juga menghadirkan seri talkshow bertajuk Dialog Penuh Warna yang berfokus pada inklusi dini, hak pekerja disabilitas, dan peluang kerja di sektor disabilitas.
Ada pula pemutaran film dokumenter, yang menyoroti kehidupan dan pencapaian individu dengan disabilitas. Rangkaian pameran juga akan dimeriahkan dengan toko pop-up, kampanye online, lokakarya interaktif, dan acara jaringan untuk mempromosikan inklusivitas dan mendukung seniman dengan disabilitas.
Pameran Warna-Warna Vol.II turut menampilkan karya dari berbagai seniman dan organisasi yang didedikasikan untuk seni disabilitas: Open Arms, British Council, Dwi Tunggal, Jogja Disability Arts, dan Tab Space Bandung. Studio Mata juga turut serta membantu merancang identitas pameran.
Selain melibatkan teman-teman seniman disabilitas dari berbagai kota dan negara seperti, Yogyakarta, Bandung, Jakarta, Bengkulu, Bali, dan UK; pameran ini juga menghadirkan berbagai kolaborasi toko pop-up dari merek-merek lokal, seperti Sejauh Mata Memandang X Wisma Cheshire, Demi Bumi X Bj Homade, dan Pulas Katumbiri (PUKA).
Ihwalnya, seluruh karya seni hingga keberlangsungan Pameran Warna Warna Vol.II kuat diupayakan agar diskriminasi dan stigma terhadap teman-teman disabilitas bisa dihilangkan, sekaligus menjadi setalian akomodasi dan dukungan nyata terhadap individu disabilitas dan keluarga mereka di koridor kesenian.
"Bersyukur sekali bisa berkesempatan untuk menyelenggarakan pameran ini untuk yang kedua kalinya. Super excited untuk menyambut karya-karya teman disabilitas dan memamerkannya ke teman-teman semua. Saya juga ingin berterima kasih kepada teman-teman sekalian yang sudah menunjukkan minat yang luar biasa kepada acara ini sehingga mendorong kami untuk menyelenggarakan edisi kedua. Semoga pameran kali ini juga dapat diterima dengan baik oleh lebih banyak lagi orang dan segala pesan baik dapat tersampaikan. Can't wait!" tutup Andien.
(RIA/alm)