Interest | Art & Culture

Mempertanyakan Metode Nilufer Yanya Tentang Album 'My Method Actor'

Jumat, 09 Aug 2024 19:43 WIB
Mempertanyakan Metode Nilufer Yanya Tentang Album 'My Method Actor'
Mempertanyakan Metode Nilufer Yanya Tentang Album 'My Method Actor'/ Foto: Molly Daniel
Jakarta -

Sebuah e-mail memperkenalkan saya dengan sosok musisi dari tanah Britania, Nilüfer Yanya. Membaca namanya sudah membuat saya berpikir ke mana-mana karena terasa unik dan langsung mengingatkan dengan nama-nama pesepak bola Turki. Dan memang benar adanya, ia memiliki darah Turki dari sang ayah. Lupakan hal itu, karena sekarang yang lebih membuat penasaran adalah bagaimana musik yang dibawakannya.

Spotify yang sedang terbuka langsung saya arahkan ke laman profilnya untuk mendengarkan tiga single terbarunya di tahun 2024: "Method Actor", "Like I Say (Runaway)", dan "Call It Love". Apa yang terdengar langsung menarik perhatian saya. Alasannya pun bisa kamu rasakan sendiri ketika mencoba mendengar suara yang cukup mesmerizing ini dipadupadankan dengan gitar indie rock yang terdistorsi dengan tepat. Suatu bukti kalau ada hal lain yang patut diperhatikan dari Nilüfer Yanya selain namanya sendiri.

Potensi besarnya untuk semakin dikenal di negara dunia ketiga ini-alias Indonesia-membawa saya melontarkan belasan pertanyaan tentang cerita dibalik album terbarunya nanti, My Method Actor, dan evolusi hidupnya tanpa mempedulikan metode yang telah terbentuk di koridor benak masyarakat luas. Please welcome, Nilüfer Yanya.

Apa inspirasi utama di balik album My Method Actor? Mengapa kamu memilih judul itu?

Hmmm... inspirasi utama di balik album ini adalah pertanyaan yang sulit dijawab! Aku merasa bahwa di album ini, aku mulai menggali lebih dalam tentang apa yang membuat aku ingin membuat musik dan lagu-terutama, dari mana itu semua berasal?

Jawaban terdekat yang bisa aku temukan sejauh ini adalah memahaminya sebagai semangat dan dorongan kreatif dalam berkarya. Jika semangat itu tidak ada, mungkin aku tidak akan membuat apa-apa, tapi selama itu ada, aku akan selalu merasa terinspirasi untuk membuat sesuatu.

Aku menamai album ini My Method Actor setelah merilis single dengan judul yang sama. Aku rasa ada benang merah atau hubungan paralel antara method acting itu sendiri dan caraku melakukan pendekatan dalam musik dan penampilan. Jadi, seperti pemikiran bahwa tidak ada lagi akting yang perlu dilakukan karena kamu telah menjadi karakter itu, sehingga hanya perlu menjadi diri sendiri saja.

Bagaimana proses kreatif saat menulis dan merekam lagu-lagu di album ini?

Aku bareng teman sekaligus produserku, Will Archer, menulis seluruh album ini bersama-sama. Kami memutuskan untuk menjaga proyek ini tetap tertutup dari publik sebagai cara untuk berkembang dari apa yang terakhir kami kerjakan bersama.

Kami pikir cara seperti ini akan membuat musiknya menjadi lebih kuat dan fokus serta suara atau nuansa yang terdengar semakin jelas. Jadi, kami hanya terus menulis dan menulis hampir sepanjang tahun 2023, sambil merekam sebagian besar part-part yang ada di dalamnya. Kemudian, kami melakukan sesi rekaman singkat di studio secara serius, lalu dilanjutkan dengan lebih banyak produksian lagi. Kami kira [album] ini sudah selesai, tapi malah kami tambah lagu baru di bulan Februari kemarin!

Apa tema utama yang ingin kamu sampaikan melalui album ini?

Aku sebenarnya tidak pernah memikirkan hal ini sampai nanti ada seseorang menanyakannya...

Aku tidak pernah memikirkan tentang gagasan apa yang akan kutulis sebelum aku menulisnya. Tapi jika dipikir kembali, aku pikir [album] ini menyampaikan sebuah transisi dan ekspansi dari suatu medium yang sedang kualami secara internal.

Mungkin album ini menyampaikan pesan optimisme dan keberanian untuk masa depan, tapi juga konflik yang terus berlanjut dari tidak mengetahui bagian mana dari diri kamu yang harus dipercaya dan didengarkan. Salah satu lagu favoritku di album ini, "Call It Love", adalah tentang mendengarkan pengetahuan terdalam tentang dirimu sendiri dan membiarkan itu semua membimbingmu.

Tiga lagu telah dirilis sebagai single pada tahun ini: "Method Actor", "Like I Say (Runaway)", dan "Call It Love". Mengapa tiga lagu ini dipilih sebagai "pemanasan" sebelum perilisan album terbaru kamu?

Aku melihat lagu-lagu tersebut menjadi pilar-pilar utama dari album ini. Ketiganya juga sangat kuat dengan caranya sendiri dan terasa seperti bisa hidup secara terpisah. Jadi, orang-orang dapat menikmatinya tanpa harus mendengarkan keseluruhan album.

Apakah ada pesan khusus yang ingin kamu sampaikan kepada pendengar melalui album ini, mengingat ini adalah album ketiga dalam karier kamu?

Aku rasa tidak ada keinginan untuk menyampaikan suatu pesan khusus... Tapi aku lihat-mengingat ini adalah album ketigaku-ada perasaan kayak "sudah tiba di suatu tempat".

Aku mulai lebih mempertanyakan apa tujuan penting dari membuat dan merilis album? Ini bukan hanya menjadi proyek kesombongan, kan? Ini bukan cuma untuk validasi eksternal, kan? Aku rasa, bagi diriku sendiri, [album] ini adalah cara mendengar potensi musik secara serius agar punya hubungan dengan orang lain dan potensi yang dimilikinya untuk bermakna bagi orang lain. Aku juga sedikit amazed bahwa musik telah menjadi kehidupan aku sehari-hari... Jadi aku ingin menyampaikan bahwa musik itu nyata bagi diriku dan ingin bertanya, "Apa yang nyata bagi kamu?"

Apakah kamu berkolaborasi dengan produser atau musisi lain untuk album ini? Jika iya, bagaimana pengalaman kolaboratif tersebut?

Iya, album ini menjadi proyek kolaboratif murni dengan Will Archer. Sangat menarik mencapai titik ini dengan Will. Kami telah bekerja bersama dalam beberapa proyek, tapi kami memutuskan untuk hanya bekerja berdua saja untuk album ini.

Terasa cukup intens karena kamu harus memberikan kepercayaan penuh antara satu sama lain dan tetap terbuka terhadap ide-ide dan pendapat lain sepanjang waktu. Namun, cukup melegakan karena hanya perlu mendengarkan pendapat satu sama lain dan dapat sementara waktu menutup dari dunia luar.

Bagaimana perbedaan proses produksi album ini dibanding album-album kamu sebelumnya?

Di album-album sebelumnya, aku selalu bekerja dengan banyak produser yang berbeda untuk beberapa lagu... Aku juga tidak memiliki niat yang jelas bahwa aku sedang mengerjakan sebuah album... Aku hanya berkata pada diri sendiri, "Lagu ini bisa untuk album yang sekarang atau bisa untuk proyek lainnya".

Aku pikir cara seperti ini berhasil untuk beberapa waktu, tapi kadang jadi sedikit melelahkan... Aku juga tidak menyediakan waktu khusus seperti yang dilakukan dalam My Method Actor. Aku melihat, dengan mempersepsikan niat yang jelas serta ruang dan waktu untuk benar-benar fokus, maka mampu melahirkan semua perbedaan pada album terbaruku.

Apakah ada lagu di album ini yang sangat personal bagi kamu? Jika ada, bisakah kamu menceritakan lebih banyak tentang lagu tersebut?

"Like I Say (I Runaway)" sangat personal karena itu tentang diriku sendiri tapi versi sebelumnya-yang masih hidup di dalam diri aku-tapi tidak punya kemampuan terbaik dalam mengungkapkan dan bertindak sesuai dengan apa yang benar-benar ingin dilakukan.

Jadi, bagi aku lagu ini benar-benar hidup karena menjadi pengingat bahwa kamu selalu dapat meninggalkan, melarikan diri, atau berhenti ketika kamu tidak menikmatinya lagi... Dan kamu tidak selalu harus memvalidasi hal itu. Hidup dan waktu sangat berharga, dan ini semua tentang dengan siapa kamu menghabiskannya dan apa yang benar-benar terasa hidup bagi kamu.

Bagaimana pengalaman hidup kamu memengaruhi musik di album ini?

Pertanyaan yang sulit! Karena hidup aku dan pembuatan musik terikat bersama-sama... Jadi sulit untuk mengatakan siapa yang mempengaruhi siapa. Mereka hidup berdampingan dan agak menjadi hal yang sama bagi aku.

Apakah ada pengaruh tertentu (musikal, budaya, atau secara pribadi) yang memainkan peran penting dalam pembuatan album ini?

Aku pikir persahabatan aku dengan Will mungkin menjadi pengaruh terbesar pada album ini, karena jika tidak, My Method Actor akan menjadi album yang sama sekali berbeda jika dibuat bersama orang lain.

Apakah kamu memiliki rencana untuk tur mempromosikan My Method Actor? Mungkin mengunjungi Jakarta, Indonesia?

Aku sangat ingin bermain di Indonesia, tapi kami belum memiliki rencana, mungkin tahun depan? Tur di AS, Inggris, dan Eropa dimulai pada bulan September :)

Dua tahun setelah PAINLESS, kini hadir My Method Actor. Apa yang telah berubah dalam diri kamu dan musik yang kamu hadirkan selama dua tahun ini? Bagaimana kamu melihat evolusi musik kamu dari album pertama hingga My Method Actor?

Sisi musiknya menjadi lebih berani dan lebih luas secara sonik. Aku akan selalu terus bereksperimen dengan suara dan "genre" tapi mendasarinya dengan core indie rock. Aku pikir secara lirik terdengar lebih sedikit metafora dan mencoba bermain secara masuk akal serta straightforward... Tapi lucunya, aku melihat bahwa lagu-lagu baruku mulai lebih masuk akal bagi pendengar, yang artinya sangat bagus!

Apa yang selanjutnya untuk Nilüfer Yanya setelah album ini?

Mungkin album lainnya...

Apakah kamu yakin My Method Actor akan menjadi yang terbaik di antara album-album kamu yang lain?

Aku sering berpikir hal itu :) tapi aku lebih penasaran dengan pendapat kalian!

(tim/alm)

Author

Timotius P

NEW RELEASE
CXO SPECIALS