Film adaptasi novel laris berjudul sama, Heartbreak Motel resmi tayang di seluruh bioskop seluruh Indonesia per Kamis, 1 Agustus 2024. Film garapan Visinema Pictures ini mengisahkan kompleksitas romansa seorang aktris dengan sejumlah pria yang hadir di kehidupannya, selagi bergelut dengan masalah dari dalam dirinya sendiri.
Karya kerja sama perdana Angga Sasongko (Sutradara) dengan penulis, Ika Natassa ini menampilkan sejumlah nama besar seperti: Laura Basuki, memerankan tokoh aktris problematik bernama Ava Alessandra; Reza Rahadian berperan sebagai aktor top bernama Reza Malik; dan Chicco Jerikho, yang berperan sebagai lelaki lovable bernama Raga Assad.
Secara garis besar, film Heartbreak Motel tidak keluar dari pesan yang muncul dari novelnya. Namun, Angga Sasongko yang menjadi pengarah dalam film berdurasi 1 jam 55 menit ini turut membubuhkan sentuhan penceritaan yang cukup berbeda, khususnya pada elemen visual.
"Saya sudah terbayang seperti apa visualisasinya sejak awal [membaca Heartbreak Motel]. Sampai akhirnya saya memilih menggunakan pendekatan tiga jenis kamera berbeda dan akan memberikan pengalaman sinematik yang baru bagi penonton," kata Angga, yang menggarap Heartbreak Motel dengan paduan kamera digital dan dua kamera seluloid (16 millimeter dan 35 millimeter).
Alur 'Heartbreak Motel'
Cerita Heartbreak Motel berfokus pada dunia yang dijalani Ava. Di balik kehidupan glamornya, sang aktris hanyalah manusia biasa yang tak luput dari luka, dan ternyata tengah mendambakan pengalaman cinta yang sejati. Roda kehidupan Ava pun mulai berputar kencang ketika mengambil rehat di sebuah penginapan bernama Heartbreak Motel.
Di penginapan tersebut, hubungan asmaranya dengan sang aktor idola, Malik tak henti bergejolak. "Madu dan racun" pada hubungannya pun teralihkan seketika saat sosok Raga, seorang pria biasa yang memandang Ava apa adanya, mulai menghiasi hari-harinya.
Selain intrik segitiga antara ketiga karakter di atas, konflik di dalam Heartbreak Motel pun melebar ke sejumlah sisi. Misalnya, memuat perilaku toksik pada suatu hubungan, hingga episode traumatis dari masa lampau Ava, yang ternyata cukup mempengaruhi kesehatan mentalnya sendiri.
Dibumbui kilasan adegan sensual, film yang ditujukan untuk penonton 17 tahun ke atas ini juga penuh dengan dialog panjang, laiknya tulisan khas Ika Natassa. Pada pangkalnya, perjalanan Ava yang tak mulus dan penuh dengan kabut mengharuskannya memilih cinta paling sejati untuk hidupnya.
Hit or Miss?
Heartbreak Motel tampak cukup menjanjikan. Gaungnya bahkan sudah menyeruak ke permukaan sejak Ika Natassa mengumumkan pengalihwahanaan novelnya ke layar lebar, akhir tahun 2022 lalu.
Keriuhan film ini lalu bertambah deras saat Laura Basuki menyambut perilisan trailer dengan nazar: selfie seminggu berturut-turut apabila ditonton lebih dari 100.000 kali. Alhasil, dalam waktu singkat, trailer Heartbreak Motel sendiri mencapai angka 1 juta kali tayang, dan Laura membayar lunas janjinya di Twitter.
Namun demikian, di luar atensi yang telah didapatkan drama-romansa lokal paling anyar ini, apakah Heartbreak Motel benar-benar layak untuk dinikmati? Sang empunya cerita, Ika Natassa sendiri sempat menyebut kalau film alihwahana dari 400 halaman novelnya ini merupakan paling "out of the box".
Walaupun tak serta merta menjamin kualitas dan kesuksesan film Heartbreak Motel saat naik layar, klaim Ika—ditambah eksplorasi penyutradaraan Angga—tampak mencitrakan satu upaya serius demi menghadirkan nafas dramatik yang lebih segar, seraya menjanjikan kualitas akting jempolan para cast kelas wahid; yang masing-masing punya talian chemistry antar pemain, dengan sang sutradara, maupun dengan sang penulis novel.
Bagaimanapun, kendati tak sedikit yang bilang bahwa penggunaan top cast mengesankan pilihan aman, minimal Heartbreak Motel berani mengeskalasi drama-nya secara lebih intens, sampai meluweskan bahasan pada alurnya: memuat problema umur "kepala tiga", sengkarut krisis eksistensi, juga dilema aktualisasi diri.
Pada pelintiran yang cukup melebar ini, Heartbreak Motel menjanjikan babak-babak drama yang bukan cuma manis tetapi penuh kemirisan, dengan jejaring masalah Ava yang bertalian satu sama lain.
Sekali lagi, dengan risiko dianggap klise—seperti kebanyakan film drama-romansa lokal—dan sebatas menjual atraksi physical touch para pemeran, Heartbreak Motel justru sedang memamerkan sebentuk drama-romansa pada titik mendidih, yang mungkin saja, mampu menaikkan level romansa Indonesia ke level yang tak lagi picisan.
***
Aksi Laura Basuki, Reza Rahadian, Chicco Jerikho, hingga Sheila Dara dalam film Heartbreak Motel sudah bisa disaksikan di seluruh bioskop tanah air. Informasi lebih lengkap mengenai Heartbreak Motel dapat diakses melalui Instagram @heartbreakmotelfilm.
(RIA/tim)