Interest | Art & Culture

Satukan Musik dan Alam, Forestra 2024 Hadirkan Efek Rumah Kaca Hingga Nadin Amizah

Senin, 22 Jul 2024 19:25 WIB
Satukan Musik dan Alam, Forestra 2024 Hadirkan Efek Rumah Kaca Hingga Nadin Amizah
Foto: Anastasya Lavenia - CXO Media
Jakarta -

Pertunjukan orkestra hutan satu-satunya di Indonesia akan kembali digelar pada 31 Agustus 2024 mendatang di Orchid Forest Cikole, Bandung. Pada penyelenggaraan Forestra yang keempat ini, Erwin Gutawa Orchestra akan berkolaborasi dengan musisi-musisi lintas genre, dari Efek Rumah Kaca, Nadin Amizah, Scaller, Isyana Sarasvati, hingga Diskoria. Pada sore harinya, pertunjukan ini juga akan dibuka oleh penampilan tunggal dari Jason Ranti, The Adams, dan Majelis Lidah Berduri. Sementara itu, aspek artistik pertunjukan akan dinahkodai oleh Jay Subyakto selaku Creative Director.

Forestra 2024 Hadirkan Efek Rumah Kaca Hingga Nadin Amizah

Erwin Gutawa menuturkan bahwa musik orkestra sendiri mewakili sesuatu yang kolosal, masif, dan megah, sehingga ia berharap bisa mengamplifikasi karya para musisi agar semakin powerful. Terkait kurasi lineup, Jay Subyakto mengatakan bahwa deretan musisi yang akan tampil tahun ini merupakan nama-nama yang ia kagumi dan sudah menjadi wishlist dari beberapa tahun lalu.

"Pemilihan itu yang selalu saya sama Erwin benar-benar kita pilih dengan teliti, dibuat orkestranya. Juga jangan lupa bahwa Forestra ini saya dari dulu sama Erwin ingin menampilkan bahwa musik orkestra itu bisa dinikmati oleh semua orang, apalagi di alam. Karena seperti yang Erwin bilang, ini adalah kembalinya alat-alat musik ke asalnya," tutur Jay pada konferensi pers yang digelar Kamis (18/7/2024).

Para musisi juga mengungkapkan kegembiraan mereka karena bisa terlibat dalam acara ini. "Senang banget pas akhirnya diundang oleh Mas Jay, Mas Erwin, dan Mas Barry. Lalu yang kepikiran kira-kira Mas Erwin tertartik lagu yang mana ya, ngebayangin lagu-lagu ERK yang sebelumnya kita cuma straight-forward aja; drum-bass-gitar-lalu kalau ada orkestra akan jadi kayak gimana dan ini jadi misteri buat kami sendiri," ucap Cholil Mahmud dari Efek Rumah Kaca.

Dalam aspek musik dan produksi, sudah tidak perlu dipertanyakan lagi bahwa keterlibatan Erwin Gutawa dan Jay Subyakto   ditambah line-up yang sudah diumumkan   akan membuat Forestra menjadi pertunjukan musik yang megah sekaligus khidmat. Namun di luar aspek pertunjukan sendiri, Barry Akbar selaku CEO ABM juga mengatakan bahwa berbagai persiapan telah dilakukan agar pertunjukan ini aman dan nyaman untuk dinikmati semua kalangan.

"Tahun lalu itu kita ada 2 kelas, sekarang kita coba 1 kategori. Jadi semuanya bisa menikmati Forestra dari berbagai sisi," jelas Barry. Selain itu, untuk mengantisipasi kemacetan serta penonton, pihaknya akan membuka gerbang lebih awal pada tahun ini yaitu pada jam 11 siang. Sehingga, penonton bisa menikmati hutan pinus di Orchid Forest Cikole sebelum pertunjukan berlangsung dengan lebih khusyuk.

Kolaborasi Bersama Greenpeace

Mengusung tema "Simfoni Gema Rasa", Forestra tetap konsisten dengan pesan yang dibawanya yaitu menjadi wadah yang menghubungkan manusia, musik, dan alam. Barry sendiri menekankan bahwa acara ini diadakan di hutan produksi yang telah dialihfungsikan menjadi taman wisata, sehingga ia meyakini tidak ada pengrusakan alam dalam proses penyelenggaraan acara. Sementara itu, komitmen untuk menggabungkan pertunjukan musik dengan konservasi alam diwujudkan melalui kolaborasi dengan Greenpeace.

Walau belum ada banyak detail terkait bentuk kolaborasi dengan Greenpeace ketika acara berlangsung, tapi kolaborasi pasca-acara sudah ditetapkan dalam bentuk alokasi dana dari penjualan tiket untuk Tim Cegah Api yang dibentuk demi menanggulangi kebakaran hutan. Bekerjasama dengan masyarakat setempat, Greenpeace mengelola Tim Cegah Api di beberapa wilayah, salah satunya di Ogan Komering Ilir, Palembang, yang nantinya menjadi tujuan dari penerima alokasi dana ini.

Selaras dengan tema pelestarian hutan, sumbangsih dari Forestra untuk Tim Cegah Api dimaksudkan untuk mengamplifikasi kampanye bebas deforestasi yang telah dimulai oleh Greenpeace. Sehingga, masyarakat yang tinggal di wilayah-wilayah rentan kebakaran bisa menghirup udara segar, sebagaimana yang ada di hutan Cikole.

Bagi para pecinta musik yang ingin menikmati pertunjukan megah di tengah rindangnya hutan pinus, Forestra 2024 bisa menjadi destinasi acara yang tepat. Tiket simfoni 3 dari Forestra 2024 saat ini masih dapat dibeli melalui situs resmi forestra.id mulai dari Rp575.000

(ANL/tim)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS