Interest | Art & Culture

Film Indonesia Mendapat Sorotan Khusus di BIFAN 2024

Senin, 08 Jul 2024 20:23 WIB
Film Indonesia Mendapat Sorotan Khusus di BIFAN 2024
Film Indonesia Mendapat Sorotan Khusus di BIFAN 2024/ Foto: Arman Poplicist
Jakarta -

Bucheon International Fantastic Film Festival, festival film internasional yang berfokus pada film-film bergenre horor, misteri, dan fantasi, mulai digelar pada 4 Juli sampai 14 Juli 2024 di Bucheon, Korea Selatan. Pada penyelenggaraan BIFAN ke-28 ini, Indonesia menjadi country of focus, sehingga mendapatkan sorotan lebih besar melalui program publik dan film-film yang direpresentasikan baik melalui kompetisi maupun forum pitching dan market.

Flim Indonesia Warnai BIFAN 2024

Beberapa film Indonesia yang akan diputar di BIFAN 2024 adalah Malam Pencabut Nyawa karya sutradara Sidharta Tata, Siksa Kubur karya sutradara Joko Anwar, serta Possession: Kerasukan karya sutradara Razka Robby Ertanto. Malam Pencabut Nyawa akan berkompetisi di program kompetisi internasional bersama dengan tujuh film dari negara lain untuk memperebutkan total empat penghargaan. Sementara itu, Siksa Kubur akan diputar dalam program Mad MaxX, salah satu program paling populer di kalangan penonton BIFAN. Kemudian, Possession: Kerasukan akan diputar di program Adrenaline Ride, program yang menayangkan film-film horor baru.

Proyek film Indonesia juga mendapat sorotan melalui forum Networking of Asian Fantastic Films (NAFF) Project Market yang mempertemukan sutradara lintasgenre. Ada 5 proyek film Indonesia yang menjadi sorotan; Dancing Gale (Pomp Films) yang disutradarai oleh Sammaria Simanjuntak, Into The Woods (Talamedia) yang disutradarai oleh Ilya Sigma, Mad of Madness (Forka Films) yang disutradarai oleh Eden Unjung, The Hidden Flower (Relate Films) yang disutradarai oleh Adrianto Dewo, serta Virgin Bash (IDN Pictures) yang disutradarai oleh Randolph Zaini.

Tidak hanya itu, produser Yulia Evina Bhara dari Kawan Kawan Media (Autobiography, Tiger Stripes, 24 Jam Bersama Gaspar) juga dipilih sebagai salah satu juri pada BIFAN+ Project Market, di mana ia akan bertugas melakukan penjurian terhadap proyek-proyek yang akan dipilih untuk mendapatkan hadiah melalui pitching.

Selain berkompetisi dan berjejaring, Indonesia juga mengirimkan delegasi untuk program edukasi NAFF Fantastic Film School. NAFF Fantastic Film School adalah program pendidikan dan jaringan produksi untuk sineas baru dari seluruh dunia. Perwakilan sineas muda Indonesia di NAFF Fantastic Film School adalah Andrew Kose, Mo Amputra, Sally Anom, Sarah Rizkina, dan Sesarini Upi. Seluruh program-program yang diikuti delegasi sineas Indonesia di BIFAN 2024 mendapat dukungan dari Direktorat Perfilman Musik dan Media melalui skema program fasilitasi Dana Indonesiana Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek.

(ANL/alm)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS