Memasuki tahun ke-9 berkarya, unit surf rock asal Jatinangor, The Panturas, kembali meneruskan pelayarannya lewat satu rangkaian tur teranyar. Berlangsung sambung-menyambung selama satu pekan penuh, tur bertajuk "Sail & Connect" tersebut melabuhkan armada Los Panturas di lima kota besar.
Dibuka di "Ibukota Los Panturas", Bandung, Jawa Barat, pada 21 Januari lalu, band yang diperkuat Abyan 'Acin' (Vokal dan Gitar), Rizal Taufik (Gitar), Bagus 'Gogon' (Bass), dan Surya 'Kuya' (Drum) itu lantas meneruskan perjalanannya ke dua kota vital di bagian timur Pulau Jawa: Malang (23/01/2024) dan Surabaya (24/01/2024).
Bermodalkan logistik yang prima, kapal Los Panturas kemudian mantap melintasi selat Dewata, untuk kembali beraksi di Bali pada 21 Januari kemarin, usai terakhir kali mampir ke sana dalam satu rangkaian tur resmi (bersama Polka Wars) tahun 2018 lalu.
Setelah bertunggang-langgang ke arah timur selama berhari-hari, ombak besar akhirnya melabuhkan rombongan "Sail & Connect" The Panturas ke kota Jakarta pada hari Minggu malam (28/01/2024) tadi. Aksi ini pun sekaligus merampungkan ibadah tur resmi ke-4 The Panturas, sejak "membentuk kapal" di tahun 2015.
Tak lupa, Los Panturas juga mengajak beberapa kolaborator untuk bergoyang bersama di kapal mereka. Ada nama GUU dan Hardik (Bandung), Beeswax dan Enamore (Malang), MMMarkos! Dan Modernhead (Surabaya), Madness On Tha Bloc dan The Sneakers (Bali), hingga Starducc dan Rekah (Jakarta).
Silaturahmi dan Kolaborasi
Bukan sekadar bernyanyi dan berlayar, tur "Sail & Connect" Los Panturas ke lima teritori barusan nyatanya turut membawa sebuah misi khusus: merajut kembali silaturahmi serta kolaborasi yang sempat terputus cukup lama.
Oleh karenanya, The Panturas yang didukung Jameson Connect turut melibatkan setiap kolektif di masing-masing kota, untuk menghelat aksi kolaborasi termasyhur. Mulai dari Leisure (Bandung), Heartfelt Collective (Malang), Kerass Entertainment (Surabaya), Skullism Records & TOTC BLACKDROBE (Bali), hingga PCS (Jakarta).
"Setiap [The Panturas] tur memang selalu senang kerjasama bareng kolektif lokal, karena memang mereka yang berasal dari kota tersebut pasti lebih tahu kondisi scene kotanya," jelas The Panturas.
Belum berhenti di situ, selain menyuguhkan aksi The Panturas sebagai sajian utama, tur "Sail & Connect" juga menyertakan menyuguhkan gelar wicara bersama para kolektif di masing-masing titik, dan tentunya, membahas tema fenomena yang memang tengah terjadi di sana.
Seperti halnya, berbincang soal progresi media-media alternatif terhadap musisi arus pinggir di kota Bandung; mengupas perkara manajemen band bersama grup pop-alternatif asal Bali, Astera; hingga memperbincangkan para sosok di balik artwork bersama Rega Ayundya dan 'Oyoy' di Jakarta.
(RIA/alm)