Mengunjungi Yogyakarta untuk kesekian kalinya tidak pernah memberikan kesan yang biasa-biasa saja. Selalu ada sisi lain yang bisa dibuka sesuai dengan minat masing-masing, khususnya perihal seni. Musik yang menjadi bagian dari seni, menjadi nilai spesial dari Yogyakarta sendiri.
Scene musik yang terus hidup, tanpa pernah kemakan tren, juga didukung oleh gerilya bisnis record store atau toko musik yang memang hanya bisa dihitung jari, namun setidaknya masih meninggalkan jejak di kota ini.
Tur musik lewat record store di Yogyakarta menjadi satu wishlist yang bisa diwujudkan dengan mengunjungi JRNY Coffee & Records, SUBstore10A, dan Mantrino Records. Penjelajahan tiga record store itu membawa saya sekitar wilayah selatan, lalu langsung menembus ke utara. Inilah hasil dari apa yang terlihat secara langsung dari masing-masing titik.
 JRNY Coffee & Records/ Foto: Timotius Manggala - CXO Media |
JRNY Coffee & Records
JRNY Coffee & Records menjadi pilihan yang paling megah, sekaligus paling lengkap. Khusus untuk record store, kalian harus naik ke lantai paling atas yang berbarengan dengan rooftop cafe dari gurita bisnis JRNY. Masuk ke sana, pemandangan vinyl, kaset, dan CD langsung menguasai seluruh sisi dinding dari ruangan yang cukup kecil itu. Koleksinya terhitung mengejutkan karena terdapat beberapa rilisan vinyl seru, dimulai dari 7-inch Beautiful Ruin dan Live at BBC dari Converge, hingga White Shoes & Couples Company dalam Menyanyikan Lagu-Lagu Daerah.
Rilisan lokal di sini juga lumayan lengkap dengan nama-nama yang sudah lama tidak terdengar. Bahkan tren harga CD dan kaset lokal yang menanjak di marketplace juga dirasakan di JRNY Records. Tapi ya tidak ada yang bisa disalahkan, toh namanya juga bisnis. Apalagi ditambah merchandise T-shirt yang menarik karena mereka sendiri memang memiliki line-up merch sendiri. Namun setidaknya, JRNY Records memberikan satu persembahan yang seru karena mampu mengancam kesehatan keuangan kita.
 SUBstore10A/ Foto: Timotius Manggala - CXO Media |
SUBstore10A
Harapan besar saya letakkan kepada popularitas SUBstore10A ketika langkah kaki ini masuk ke dalam toko mereka. Namun tidak butuh lama hingga saya merasa sedikit kecewa karena "jualan" record store mereka hanya tersedia di satu sudut kecil. Kalah jauh dengan space yang lebih besar untuk cafe mereka sendiri.
Tidak ada rilisan yang menarik perhatian saat berada di sana. Mungkin karena stoknya juga tidak banyak. Malah thrift shop yang menempati sudut lebih kecil lagi, terasa jauh lebih menarik. Namun saya tidak berani menanyakan harganya berapa. Bukan karena takut kemahalan, tapi sudah kadung kecewa dengan rilisan yang tersedia di sini.
 Mantrino Records/Foto: Timotius Manggala - CXO Media |
Mantrino Records
Mengetahui nama Mantrino Records setelah collab dengan ZODIAC Jakarta membuat saya ingin mengunjungi outlet kecil mereka di wilayah Prawirotaman. Bergabung dalam "rumah" Nampatnam Store bersama Pizza Times dan Uncle Bob Roastery, koleksi vinyl yang tersedia juga tidak terlalu banyak. Namun ada rilisan vinyl spesial dari Grrrl Gang lewat album barunya, Spunky! yang punya nilai spesial bagi band asal Yogyakarta itu.
Sentuhan bisnis yang sama dengan JRNY Records terlihat dari bagaimana Mantrino Records memiliki merchandise T-shirts sendiri. Desain yang dipilih terasa menarik, termasuk kolaborasi bareng Grrrl Gang dan artist Ivania Nabila yang tentunya langsung saya sikat. Setidaknya, setelah menjalani tur tiga record store di Yogyakarta, saya bisa pulang dengan buah tangan.
(tim/DIR)