Jakarta dan seisinya punya cara tersendiri saat merayakan cinta. Sebab di kota ini, meski nestapa tak pernah luput dari ruas jalan yang memuakkan, para warganya tetap rela menghirup udara yang kotor dan gerah. Entah untuk memboyong pulang mimpinya dari gedung-gedung gagah, atau sekadar menelusuri buai merdu kehidupan megah. Itulah gaya metropolitan yang sarat dendam dan benci, namun selalu punya cara untuk merayakan cinta sedari dalam hati.
Paling tidak, perkara cinta di Jakarta yang tidak sempurna terwakili pula oleh sebuah penampilan musik persembahan musisi asli Ibukota, yang dilangsungkan di salah satu gedung kebudayaan di kawasan protokol, Thamrin, Jakarta Pusat. Bertajuk, "Once A True Love Showcase", sang musisi dengan segudang potensi, Sekaranggi resmi menggelar pertunjukan mandiri perdananya, di IFI Jakarta (Rabu, 9 Agustus 2023).
Pada malam tengah pekan tersebut, Sekaranggi mempresentasikan EP Once a True Love secara langsung—setelah lebih dulu merilisnya di seluruh platform streaming musik digital. Tampil di hadapan audiens yang memenuhi kursi auditorium IFI Jakarta, pemilik nama lengkap Aisyah Sekaranggi Andjani tersebut pun turut bersenandung bersama beberapa nama musisi lain. Ada nama Oscar Lolang, sang penyanyi folk bersuara khas sebagai pembuka show, dan disusul penampilan Billy Saleh, yang perdana tampil solo dengan moniker Alahad.
Meski secara hitungan formal, "Once a True Love Showcase" ini merupakan pertunjukan solo ketiganya—setelah showcase untuk album Safar (2019) dan Delapan (2021)—namun pertunjukan ini menjadi lebih spesial bagi Sekaranggi, karena mempersiapkan seluruh rangkaiannya bersama orang-orang terdekat. Suatu mimpi yang jadi kenyataan, bagi musisi yang mengaku sudah nge-band semenjak duduk di Sekolah Dasar.
Sejati dan Layak Dinantikan Lagi
Secara garis besar, semua yang tampil di "Once a True Love Showcase" memang merupakan orang-orang yang memiliki peran penting dalam karir bermusik Sekaranggi. Oleh karena itu, di samping Oscar Lolang dan Alahad yang menjadi pembuka, tampil pula sosok sahabatnya, Lionel Willy; sang pengarah vokal untuk album Delapan, Meda Kawu; hingga dua sosok musisi hebat, Bilal Indrajaya dan Ade Paloh.
Perihal EP Once a True Love yang menjadi inti acara, Sekaranggi memang hanya memiliki 4 nomor anyar. Yakni "Impossible Now", "Someday Soon", title track "Once a True Love", juga "Did I Hurt You". Maka tidaklah mengherankan jika, penyanyi yang akrab disapa Anggi tersebut juga membawakan beberapa nomor andalan dari album-album terdahulunya.
Walaupun, penampilannya terbilang cukup meleset dari jadwal yang direncanakan Sekaranggi baru naik ke atas panggung sekitar pukul setengah 10 malam dan terpaksa mengakhiri show sebelum menampilkan "Someday Soon" dan "Impossible Now" namun momen ini masih bisa dimaklumkan. Setidaknya, cukup untuk memberi kesempatan bagi hadirin yang harus bergelut dengan macetnya ibukota, sehingga bisa menyaksikan aksi dari sang empunya acara tanpa ketinggalan, dan memiliki rasa penasaran untuk sekali lagi menikmati Sekaranggi secara prima di kesempatan lainnya.
Anggi sendiri membuka aksi spesial lewat dengan "Berteduh, Berlabuh", kemudian menyanyikan hit "Kiss Me Slowly" yang melambungkan namanya di Spotify, menembangkan "Don't Wanna Say Goodbye" bersama Lionel Willy; menyelipkan warna segar bersama Meda Kawu di "Kembali Juni", sampai bertandem dengan Bilal Indrajaya di "Janji Melati", dan akhirnya menampilkan tarikan suara khas Ade Paloh untuk track anyar, "Did I Hurt You".
Walhasil, kendati sempat menemui kendala teknis, agaknya "Once A True Love Showcase" yang masih jauh dari kata sempurna cukup membuktikan kalau Sekaranggi sebagai musisi mampu menyuguhkan suatu pertunjukan khidmat, dengan alunan energi dan dawai-dawai nada yang tidak kalah nikmat. Apalagi, dengan iringan gitar dan keyboardnya, ditambah gesekan violin dan cello penyayat hati, serta sokongan format full-band, Sekaranggi berhasil menunjukan kapabilitasnya dalam meramu dan merampungkan "Once A True Love Showcase" secara berkesan.
Sekecil-kecilnya, sebagaimana cinta di Jakarta yang tidak pernah sempurna, sekarang industri musik folk dalam negeri yang bergerak di jenis yang itu-itu saja, telah resmi kedatangan seorang Sekaranggi, solois wanita yang tidak berseragam sama, namun pandai menghantarkan narasi romansa berbumbu nestapa.
(RIA/DIR)